Meski dihalalkan, Facebook dan Google tegas tolak ganja
Facebook dan Google tak mau membantu promosi ganja meski di negerinya benda itu sudah tak lagi haram.
Keputusan Amerika Serikat yang menghalalkan peredaran ganja rupanya mendapatkan sambutan negatif dari Facebook dan Google. Dua raksasa internet ini menolak adanya kampanye, termasuk jual-beli, ganja dalam layanannya meski sudah tidak dilarang lagi oleh pemerintah.
Seperti dilansir oleh The Verge (21/1), ganja memang sudah jadi barang legal di Colorado, Amerika Serikat. Namun, daun ketawa ini sepertinya tidak akan diberikan ruang untuk berkembang di internet oleh Facebook dan Google karena keduanya sudah menolak untuk menerima segala bentuk penawaran jual beli ganja dalam layanannya. Google dan Facebook bersikukuh menganggap ganja haram meski di tempat yang menghalalkannya.
-
Kenapa Google dan Facebook mengalami kerugian besar jika internet mati? Dalam waktu satu hari semenjak internet padam secara keseluruhan, berbagai raksasa platform digital dapat mengalami kerugian yang besar. Facebook dan Google bisa kehilangan lebih dari Rp 6 triliun dalam pendapatan iklan di antara mereka.
-
Di mana teknologi Google ini akan digunakan? Teknologi ini dirancang agar dapat digunakan di ponsel pintar, terutama di wilayah pedesaan yang memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan.
-
Jam tangan mewah apa yang dikenakan Mark Zuckerberg? Menurut laporan, miliarder teknologi ini memakai jam tangan Patek Philippe Platinum in-line perpetual calendar dengan dial biru, yang harganya mencapai $141.400 atau sekitar Rp1,18 miliar.
-
Siapa yang menciptakan Facebook? Sejarah 4 Februari Hari Ulang tahun Facebook, yaitu dimulai Mark Zuckerberg ingin membuat platform chat. Bersama teman-temannya, Andrew McCollum, Eduardo Saverin, Chris Hughes, dan Dustin Moskovitz, Zuckerberg mengembangkan Facebook saat mereka masih kuliah di Universitas Harvard.
-
Bagaimana Google mendapatkan namanya? Pemilihan nama ini mencerminkan ambisi mereka untuk mengorganisir informasi dalam jumlah besar yang ada di internet.
-
Siapa yang bertemu dengan Google membahas judi online? Bahkan sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi telah bertemu dengan perwakilan Google untuk membahas upaya pemberantasan konten judi online dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan artifisial (AI).
Menurut GigaOm, National Cannabis Industry Association, sebuah lembaga pelobi bisnis ganja di Amerika Serikat, sebenarnya sudah ada upaya untuk promosi salah satu jenis narkoba ini ke dalam Facebook. National Cannabis Industry Association sudah menawarkan sejumlah uang pada Facebook agar para penjual ganja bisa mengiklankan produk mereka di sana.
Namun Facebook dengan tegas menolaknya karena bertentangan dengan kebijakan mereka. Facebook menganggap bahwa iklan terhadap produk ini bisa berakibat panjang.
Baik Google dan Facebook sendiri menyatakan bahwa kebijakan mereka terhadap ganja sebenarnya bisa diubah kapan saja. Namun, mereka belum memiliki niatan untuk melakukan hal tersebut.
(mdk/nvl)