Ngeri, China kembangkan rudal cerdas berjuluk 'drone maut'!
Pengembangan rudal ini diklaim sebagai upaya modernisasi militer China
Bukan hanya komputer atau mobil saja yang kini dibekali dengan kecerdasan buatan atau AI. China baru-baru ini dilaporkan mengembangkan senjata militer yang dibekali dengan AI.
Seperti yang dilansir oleh Daily Mail (20/08), senjata militer itu adalah rudal jelajah yang ditempatkan pada kapal perang Negeri Tirai Bambu. Yang membuat publik kagum sekaligus ngeri, rudal AI ini dinamakan 'drone maut'.
-
Siapa yang memimpin dalam perlombaan teknologi tinggi dengan China? Amerika Serikat dan negara-negara barat lainnya disebut kalah dalam perlombaan pengembangan teknologi canggih dengan China.
-
Bagaimana cara kerja alat militer canggih China ini? Menurut para peneliti, militer China bisa menggunakan teknologi ini untuk mendeteksi dan mengunci sinyal musuh dengan kecepatan yang belum pernah ada sebelumnya, memecahkan kode parameter fisik dari sinyal-sinyal ini hampir seketika, dan secara efektif menekannya – sambil memastikan kelancaran aliran komunikasi mereka sendiri.
-
Alat militer canggih apa yang sedang dikembangkan oleh ilmuwan China? Ilmuwan China mengembangkan alat perang elektronik super canggih, yang disebut memiliki kemampuan memburu musuh ke mana pun. Alat ini diklaim dapat membuat musuh di medan perang "tidak ada tempat untuk bersembunyi".
-
Apa yang China lakukan untuk melawan pembatasan teknologi dari Amerika? China sebagai negara yang memiliki kapasitas komputasi terbesar kedua di dunia masih tetap mengembangkan teknologi di negaranya untuk meningkatkan ekonomi digital serta menangkal pembatasan teknologi dari Amerika.
-
Bagaimana para peneliti meneliti celah-celah misterius di Tembok Besar China? Salah satu bagian penelitian ialah memetakan lengkungan tersebut menggunakan citra satelit dari Google, Bing, sistem informasi geografis (GIS), dan citra, gambar mata-mata Amerika Serikat dari tahun 1960-an, atlas China, dan peta Soviet.
-
Siapa yang mendesak agar daya teknologi China ditingkatkan? Para pejabat tinggi di China mendesak agar untuk ditingkatkannya daya teknologi di China karena Presiden AS, Joe Biden melakukan pembatasan kemajuan teknologi dan pembangunan di China.
Alasannya sederhana, rudal ini diklaim mampu berpikir sendiri sesaat setelah diluncurkan. Kecerdasan buatan di rudal ini memungkinkan perubahan arah secara real-time ketika si rudal sedang terbang. Ya, Anda tidak salah, rudal ini bisa memilih targetnya sendiri!
Meski China mengaku bila kendali utama rudal AI ini tetap ditangan manusia, namun tidak sedikit yang khawatir bila rudal ini adalah awal dari kejatuhan manusia di tangan AI atau robot. Singkatnya, sistem rudal berbasis AI ini dikhawatirkan mengalami malfungsi seperti halnya 'Skynet' di film 'Terminator'. Beberapa lainnya khawatir China menggunakan rudal cerdas ini untuk mengintimidasi negara lain, termasuk Amerika Serikat.
Terkait kekhawatiran tersebut, China mengatakan bila pihaknya tidak memiliki tujuan buruk untuk memulai perseteruan dengan negara lain. China mengklaim hanya membutuhkan modernisasi di sektor militer guna melindungi kedaulatan, terutama terkait posisinya sebagai negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia.
Sumber: China Daily, Daily Mail
Baca juga:
MIT sukses buat baterai hp masa depan, siap muncul di 2017!
Enam tantangan perusahaan transisi ke arah digital
Indosat luncurkan aplikasi perpustakaan i-Sukabumi
BJ Habibie beri anugerah 7 peneliti pencipta garam farmasi
[Video] Melihat penerbangan pertama pesawat terbesar di dunia