NSA serang 50 ribu jaringan komputer dunia dengan malware
Hal ini dilakukan NSA di jaringan komputer di banyak ibu kota negara di seluruh dunia
Sebuah bocoran dokumen terbaru terkait NSA mengindikasikan jika organisasi tersebut telah menginfeksi sekitar 50 ribu jaringan komputer di seluruh dunia.
Seperti dilansir Softpedia (23/11), diketahui dari salah satu dokumen yang diungkap ke publik oleh Edward Snowden menyebutkan jika infeksi berupa malware ini dikirim oleh NSA untuk mengeksploitasi jaringan komputer atau dikenal dengan Computer Network Exploitation (CNE) secara global.
-
Bagaimana Malware berhasil menyebar dan menyerang sistem Indodax? Meskipun engineer yang terlibat bukan engineer utama, dia tetap memiliki akses ke server. Akses inilah yang kemudian menjadi celah awal masuknya Malware yang menyebar pada sistem. Menurut Oscar, meski server yang diretas bukan server utama, Malware tersebut berhasil menyebar dan mengeksploitasi server yang lainnya.
-
Dimana para penjahat siber menyembunyikan malware? Karena sebagian besar mod dan cheat didistribusikan di situs web pihak ketiga, penyerang menyamarkan malware dengan berpura-pura sebagai aplikasi ini.
-
Siapa yang menjadi korban ransomware di Amerika Serikat? Laporan Kejahatan Internet FBI merinci perekonomian AS dilaporkan mengalami kerugian sebesar USD4,1 miliar atau Rp 67 miliar akibat kejahatan dunia maya pada tahun 2020.
-
Apa jenis malware yang menginfeksi aplikasi pinjaman tersebut? Dikenal sebagai aplikasi SpyLoan, aplikasi bermasalah ini banyak ditemukan di Google Play Store — dan beberapa juga ditemukan di App Store Apple.
-
Apa jenis malware yang menyerang situs Yayasan yang membantu anak disabilitas? Kasusnya adalah file korban diretas oleh malware bernama Mallox.
-
Kenapa ransomware berbahaya bagi negara? Mengutip data riset dari SEON.IO, Selasa (2/7), berikut adalah negara-negara yang paling banyak “merugi” dengan adanya ransomware.
Program CNE ini sendiri dikabarkan merupakan salah satu senjata andalan NSA dalam mengumpulkan informasi dari negara yang disadapnya. Sebagai contoh, dengan cara inilah Amerika Serikat berhasil menyadap negara Brasil mulai dari presiden dan perusahaan lokal seperti Petrobras yang merupakan perusahaan minyak besar di negara tersebut.
Selain itu, penyadapan dengan cara ini juga disebut dilakukan Amerika Serikat ke negara seperti Bogota, Meksiko City, Havan, Thailand, dan India dengan menginfeksi jaringan komputer di ibu kota negara tersebut.
NSA sendiri tetap kukuh bergeming terkait isu ini dan menyuruh media untuk mendapatkan klarifikasi dari pihak pemerintahan Amerika Serikat.
(mdk/dzm)