Parah, Microsoft kerap jual data pengguna pada FBI!
Hal itu biasanya dilakukan tiap bulan sekali, data pengguna dihargai hingga USD 200.
Hacker yang tergabung dalam Syrian Electronic Army kembali berulah. Kali ini, mereka membocorkan data terkait konspirasi yang melibatkan Microsoft dan FBI.
Seperti yang dilansir The Verge (20/3), dalam data itu, ditujukkan ternyata Microsoft rela menjual data pengguna layanannya pada kepolisian federal Amerika Serikat itu. Tiap data yang diminta FBI, Microsoft disebutkan meminta bayaran tertentu.
Global Criminal Compliance Microsoft yang merupakan tim tanggap keamanan global Microsoft kerap bertransaksi secara reguler dengan unit teknologi penghadangan digital FBI. Keduanya bertukar data senilai USD 50-200 tiap kali transaksi.
Total dari transaksi ini sendiri mencapai USD 281 ribu hanya dalam bulan November 2013 saja. Belum diketahui berapa data rata-rata yang bisa dijual Microsoft pada FBI.
Microsoft sendiri memang memiliki dasar hukum kuat untuk melakukan hal itu. Bahkan, tindakan jual beli data seperti ini sudah jadi rahasia umum di kalangan perusahaan besar.
Dalam data yang dijual sendiri, Microsoft memberi tahu seberapa sering pemerintah meminta perusahaan teknologi tentang berbagai informasi, mereka juga diminta tidak menanyakan pada pemerintah untuk tujuan apa hal itu dilakukan.
Baca juga:
Galaunya operator ATM seiring dengan 'matinya' Windows XP
Smartphone Android milik Nokia laris diminati di China
Analis: Bunuh Windows XP, Microsoft ambil langkah salah
Matikan Windows XP, Microsoft tak lagi sayang pengguna?
Google paksa ASUS batalkan kerjasama dengan Microsoft
-
Mengapa FBI membuka enkripsi HP pelaku? Butuh waktu beberapa hari, namun FBI akhirnya berhasil memecahkan sandi dari telepon pria berusia 20 tahun yang tewas.
-
Apa yang ditemukan FBI di rumah dan mobil pelaku? FBI mengatakan mereka telah "berhasil mendapatkan akses" ke telepon milik pelaku, Thomas Matthew Crooks. Sayangnya, tak jelas bagaimana FBI mengakses telepon pelaku tersebut. Informasi yang disampaikan mereka hanya menemukan perangkat mencurigakan di rumah dan mobilnya.
-
Bagaimana FBI mengakses telepon pelaku? FBI mengatakan mereka telah "berhasil mendapatkan akses" ke telepon milik pelaku, Thomas Matthew Crooks. Sayangnya, tak jelas bagaimana FBI mengakses telepon pelaku tersebut.
-
Siapa yang menjadi korban ransomware di Amerika Serikat? Laporan Kejahatan Internet FBI merinci perekonomian AS dilaporkan mengalami kerugian sebesar USD4,1 miliar atau Rp 67 miliar akibat kejahatan dunia maya pada tahun 2020.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.