Pemuda 20 tahun pimpin misi bersih-bersih samudra Pasifik
Pemuda asal Belanda itu membawahi sekitar 100 orang tim ahli
Setiap tahun, lebih dari 8 juta sampah plastik baru memenuhi samudra dan lautan di seluruh Bumi. Melihat fenomena ironis itu, seorang pemuda asal Negeri Kincir Angin memulai sebuah misi besar untuk membersihkan samudra. Siapa dia?
Boyan Slat adalah pemuda berusia 20 tahun dengan penampilan layaknya anak muda lain. Namun, Boyan sudah memiliki sebuah start-up bernama 'Ocean Cleanup' yang tahun lalu berhasil mendapatkan bantuan investasi Rp 26 miliar.
-
Dimana tempat penelitian ini dilakukan? Bukti ini ditemukan lewat studi yang dipimpin oleh Gaia Giordano dari Universitas Milan, Italia.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Siapa yang memuji penelitian ini? T. Thang Vo-Doan, seorang insinyur di Universitas Queensland, Australia, yang telah bekerja secara independen pada serangga cyborg, memuji penelitian ini karena pengaturannya yang sederhana.
Misi Ocean Cleanup pun sangat besar, mereka ingin membersihkan samudra Pasifik dari sampah plastik hanya dalam 10 tahun.
Menariknya, Boyan dan start-up tidak ingin repot-repot berlayar mengelilingi samudra Pasifik untuk membersihkan sampah-sampah itu, dia ingin samudra Pasifik yang membersihkan dirinya sendiri.
Ya, terdengar mustahil, tetapi Boyan dan Ocean Cleanup sudah menciptakan sebuah alat penangkap sampah raksasa untuk menjalankan misi itu. Alat tersebut berupa pelampung penahan dengan panjang 2 kilometer lebih yang membentuk huruf 'V', menjadikannya pelampung terpanjang yang pernah dipasang di samudra.
Alat itu nantinya bisa bergerak menyusuri samudra Pasifik dengan bantuan ombak. Karena tidak diberi jala, ikan-ikan pun tidak dikhawatirkan akan tersangkut. Sehingga, saat pelampung itu berjalan menyusuri ombak, hanya sampah plastik yang mayoritas mengambang di permukaan air saja yang akan terkumpul dan mudah dikumpulkan oleh tim Ocean Cleanup.
Sebelum memulai pemasangan pelampung raksasa itu di tahun 2016, Boyan dan timnya akan mengirim 50 perahu untuk memetakan samudra Pasifik sekaligus menentukan titik-titik pembersihan, Gizmodo (02/06).
Dalam misi pembersihan samudra ini, Boyan membawahi sekitar 100 orang tim ahli yang terdiri dari oceanografi, insinyur laut, dan desainer. Hebat bukan?
Baca juga:
Ini alasan kucing suka rewel soal makanan
9 Fakta menarik terkait pemakaian gadget di kalangan remaja
Tak disangka, setiap hari manusia minum air kencing dinosaurus
Mengejutkan, dinosaurus ternyata berdarah panas bak manusia
Ilmuwan temukan spesies manusia baru di Afrika