Penampakan bulan kembar tanggal 27 Agustus ternyata hanya hoax
Saat ini bulan sudah masuk fase bulan sabit dan Mars hanya terlihat sebagai titik merah di langit
Sosial media akhir-akhir ini diramaikan dengan berita kemunculan bulan kembar yang dijadwalkan terlihat pada tanggal 27 Agustus atau hari ini. Namun, para ahli astronomi malah mengatakan yang sebaliknya. Apakah berita tersebut hanya rekayasa?
Menurut berita tersebut, planet Mars akan berada di titik terdekat dengan bumi sehingga terlihat berukuran sebesar bulan. Fenomena langka ini diklaim akan terjadi tanggal 27 Agustus dini hari, tepatnya pukul 00:30. Bahkan berita tersebut menambahkan fenomena bulan kembar ini hanya akan terulang kembali di tahun 2287. Saat planet Mars hanya berjarak 34,65 juta mil saja dari bumi.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang percaya bahwa pemerintah AS menyembunyikan informasi tentang UFO? Pada 2019, survei Gallup menemukan bahwa 68% orang Amerika percaya "pemerintah AS tahu lebih banyak tentang UFO daripada yang diungkapkan."
-
Apa yang ditemukan oleh para astronom di luar angkasa? Para astronom telah mendeteksi partikel langka dan berenergi sangat besar yang jatuh ke Bumi dari luar angkasa.
-
Apa yang tertangkap oleh Satelit NASA? Salah satu foto yang tertangkap oleh Satelit observasi NASA dan United States Geological Survey (USGS), menangkap potret sisa banjir dari zaman es kuno yang terjadi pada 10.000 hingga 20.000 tahun lalu.
-
Mengapa para astronom menduga sinyal "Wow!" bisa jadi bukti alien? Karena itulah, banyak astronom menduga sinyal ini mungkin merupakan upaya komunikasi dari kehidupan ekstraterestrial.
-
Mengapa astrologi dianggap sebagai pseudoscience? Pada akhir abad ke-17, konsep-konsep ilmiah baru dalam astronomi, seperti heliosentrisme, meruntuhkan dasar teoretis astrologi, yang kemudian kehilangan kedudukan akademisnya dan dianggap sebagai pseudoscience.
Namun, berita ini adalah kabar palsu atau hoax yang sejatinya disebarkan di dunia maya 10 tahun silam. Badan Antariksa Amerika Serikat pun sudah membantah kabar burung ini di tahun 2005.
Lalu apa yang membuat berita hoax ini kembali heboh?
Banyak media yang menyatakan alasan dibalik kembali hebohnya berita ini adalah Google. Mesin pencari Google secara tak sengaja menampilkan kembali berita-berita hoax itu di urutan teratas secara masif beberapa hari yang lalu. Hal ini akhirnya menular ke akun-akun email dan jejaring sosial yang turut memposting berita kemunculan bulan kembar pada tanggal 27 Agustus, The Epoch Time (27/08).
Salah satu penulis website EarthSky, Deborah Byrd mengungkapkan bahwa planet Mars tidak akan pernah bisa terlihat sebesar bulan jika dilihat dari bumi. Jarak terdekat planet Mars terhadap bumi malah sudah terjadi tanggal 8 bulan April lalu, tetapi Mars hanya terlihat sebagai titik berwarna jingga di langit sebelah selatan.
Saat ini, bulan bahkan sudah masuk dalam fase bulan sabit, menambah fakta jika berita tersebut hanya setingan belaka.
(mdk/bbo)