Keyakinan Orang tentang Alien Turun ke Bumi Makin Meningkat, Ilmuwan: Ini Bisa Berbahaya
Keyakinan akan kunjungan alien ke Bumi meningkat, bisa memicu teori konspirasi yang dapat mengganggu kepercayaan publik pada lembaga demokratis.
Kepercayaan bahwa alien telah mengunjungi Bumi semakin meluas, terutama di Amerika Serikat dan Inggris. Sekitar 20% warga Inggris dan 34% warga Amerika percaya bahwa penampakan UFO adalah bukti kemungkinan adanya kehidupan alien. Sekitar 24% orang Amerika bahkan mengklaim pernah melihat UFO.
Mengutip ScienceAlert, Kamis (5/9), ironisnya, keyakinan ini muncul meski belum ada bukti bahwa alien benar-benar ada. Mengingat jarak antar bintang yang sangat jauh, lebih mungkin bukti keberadaan alien berasal dari sinyal dari planet yang jauh, bukan kunjungan langsung ke Bumi.
-
Kenapa ilmuwan percaya alien mungkin ada? Fakta bahwa kehidupan dapat berkembang di kondisi yang sangat tidak bersahabat ini mendorong spekulasi bahwa mikroba serupa mungkin ada di planet atau bulan lain dengan kondisi ekstrem, seperti Mars yang kering dan dingin atau Europa, salah satu bulan Jupiter yang memiliki lautan di bawah lapisan es.
-
Kenapa UFO dikaitkan dengan alien di bawah tanah? Menurut penulis, para penghuni rahasia ini mungkin bertanggung jawab atas banyak fenomena udara tak dikenal (UAP/UFO) yang biasanya dikaitkan dengan pengunjung antargalaksi.
-
Alien bergerak? Meskipun begitu, alien mungkin memiliki beberapa ciri yang mirip dengan binatang di Bumi, seperti mata untuk melihat dan anggota tubuh untuk bergerak.
-
Apa yang dilihat alien di Bumi? Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa menggunakan sebuah teknologi yang setara dengan Teleskop James Webb, alien pasti dapat menyimpulkan bahwa ada sebuah peradaban modern di Bumi.
-
Apa penemuan 'anomali' yang diklaim sebagai alien? Avi Loeb, ahli astrofisika terkemuka dari Harvard, mengklaim lebih dari 50 bola logam 'anomali' yang ditarik dari Samudra Pasifik mungkin berasal dari alien cerdas.
-
Siapa yang melihat alien? Hal itu diketahui oleh saksi mata Sara Dalete.
Dalam sebuah makalah yang diterima untuk publikasi di Proceedings of the International Astronomical Union, ilmuwan mengemukakan bahwa keyakinan pada kunjungan alien bukan lagi hal sepele, tetapi menjadi masalah sosial yang meluas. Di Amerika Serikat, masalah ini bahkan menarik perhatian politisi.
Pengungkapan informasi mengenai Fenomena Anomali Tak Teridentifikasi (UAP) oleh Pentagon mendapat perhatian bipartisan yang signifikan. Banyak teori konspirasi mengemuka, seperti gagasan bahwa militer dan kelompok elit tertentu menyembunyikan "kebenaran mendalam" tentang kunjungan alien, termasuk penampakan, penculikan, dan teknologi alien yang direkayasa ulang.
Pada 2019, survei Gallup menemukan bahwa 68% orang Amerika percaya "pemerintah AS tahu lebih banyak tentang UFO daripada yang diungkapkan." Masalah ini tidak hanya menumbuhkan teori konspirasi, tetapi juga berisiko mengurangi kepercayaan pada institusi demokrasi.
Seruan lucu untuk menyerbu Area 51 mungkin dianggap lelucon, namun setelah penyerbuan Capitol pada 2021, kemungkinan ini bisa menjadi lebih berbahaya. Selain itu, banyaknya narasi tentang UFO dapat mengaburkan komunikasi ilmiah yang sah tentang kemungkinan menemukan kehidupan mikroba di luar Bumi.
Ilmu astrobiologi, yang membahas kehidupan extraterrestrial, sering kali kalah gaung dibandingkan dengan popularitas UFOlogi yang lebih menarik perhatian publik. Program televisi seperti "Ancient Aliens" yang sudah memasuki musim ke-20, memiliki 13,8 juta pelanggan di YouTube, jauh melampaui saluran astrobiologi NASA yang hanya memiliki 20.000 pelanggan.
Ini menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan sering kali kalah oleh hiburan yang dikemas sebagai fakta. Dengan demikian, lonjakan keyakinan ini bisa menjadi masalah yang serius bagi masyarakat, yang mendorong munculnya teori konspirasi dan mengancam kepercayaan publik pada lembaga-lembaga demokratis.