Penduduk desa ini kuat tenggak racun paling mematikan di dunia
Minuman penduduk desa ini sudah terkontaminasi arsenik sejak 7000 tahun silam
Arsenik digolongkan oleh ilmuwan dalam zat beracun paling mematikan di dunia. Bahkan, arsenik juga dipercaya sebagai racun yang membunuh jenderal termasyur abad pertengahan, Napoleon Bonaparte. Hebatnya, racun ini tidak begitu berbahaya bagi penduduk desa ini.
Desa itu, San Antonio de los Cobres, terletak di pegunungan Andes dan tergolong sebagai salah satu desa terpencil di Argentina. Namun, berdasarkan penelitian Universitas Lund dari Swedia, terungkap bila penduduk desa Cobres mampu mengonsumsi arsenik hingga dosis 20 kali lipat dari batas aman bagi manusia.
-
Dimana tempat penelitian ini dilakukan? Bukti ini ditemukan lewat studi yang dipimpin oleh Gaia Giordano dari Universitas Milan, Italia.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Siapa yang memuji penelitian ini? T. Thang Vo-Doan, seorang insinyur di Universitas Queensland, Australia, yang telah bekerja secara independen pada serangga cyborg, memuji penelitian ini karena pengaturannya yang sederhana.
Hal ini tentu saja adalah sebuah keajaiban, mengingat arsenik dalam dosis kecil saja bisa mengakibatkan kerusakan paru-paru, jantung, ginjal, dan hati yang berujung pada kanker, hingga diabetes.
Sementara arsenik dalam jumlah besar, bisa langsung membuat manusia mengalami pendarahan dalam, sebelum akhirnya koma dan meninggal.
Menurut Dr. Karin Broberg dari Universitas Lund, penduduk desa Cobres diketahui mulai mampu mengonsumsi arsenik dalam dosis tinggi sekitar 7.000-10.000 tahun silam. Ini disebabkan oleh adaptasi 'paksa' setelah air di desa itu terkontaminasi oleh arsenik.
"Zat arsenik yang mengontaminasi warga berasal dari zona vulkanik di sekitar Andes. Namun, penduduk desa ini mampu menguraikan arsenik lebih efisien dari manusia kebanyakan," ujar Dr. Broberg, Daily Mail (04/03).
Dalam penelitian tersebut, penduduk wanita dipercaya lebih tahan terhadap arsenik. Hal ini terlihat dari banyaknya arsenik yang bisa diuraikan di air seni mereka.
Baca juga:
Misteri huruf 'Y' raksasa di planet Venus terpecahkan!
Ini alasan orang susah 'move-on' setelah ditolak mentah-mentah
Hiu super langka muncul di Australia, pamer wajah buruk rupa
Meski berbeda, hutan Amazon tak bisa hidup tanpa gurun Sahara