Pengadilan Turki tolak larangan pemerintah terhadap Twitter
Aturan pemerintah terhadap larangan itu pun akhirnya dicabut.
Sebelumnya, pemerintah Turki menyatakan telah melarang beberapa layanan jejaring sosial termasuk Twitter di negaranya. Namun, ternyata larangan ini justru ditolak oleh pengadilan negeri di antara dua benua tersebut.
Seperti yang dilansir oleh New York Times (26/3), sebuah pengadilan di Turki menyatakan bahwa peraturan pemerintah terkait pelarangan penggunaan Twitter lima hari lalu tidak lagi berlaku. Otoritas telekomunikasi setempat pun diminta mengembalikan akses masyarakat terhadap layanan tersebut.
Pengadilan yang diselenggarakan di Ankara ini sendiri muncul setelah asosiasi oposisi dan jurnalis menyatakan keberatan akibat aturan baru pemerintah. Mereka pun menggelar sebuah tuntutan yang kemudian diajukan ke pengadilan.
Sebelumnya, pihak pemerintah Turki di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan geram dan mengancam akan memblokir Facebook dan YouTube , karena munculnya video dan publikasi miring tentang pejabat-pejabat di pemerintahan.
Sebelum melakukan blokir terhadap Facebook dan YouTube, ternyata secara mengejutkan Erdogan justru menutup pintu akses antara pengguna dan microblogging Twitter di negara tersebut terlebih dahulu.
"Kami akan berantas Twitter. Saya tidak peduli apa yang akan dikatakan masyarakat internasional . Setiap orang akan menyaksikan seperti apa kekuatan Republik Turki itu," jelas Erdogan, seperti dikutip dari Mashable (20/03).
Baca juga:
@ dan # segera dihapus dari Twitter
Bottlr, tempat berkumpulnya berbagai video Vine
Selamat ultah ke-8 untuk Twitter!
Setelah Twitter, Facebook dan YouTube segera temui ajal
Salah tweet, caleg PKS @MustofaNahra dibully pengguna internet
-
Apa yang diprotes bocah Turki itu? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel.
-
Siapa yang diprotes bocah Turki itu? Bocil Turki Marah-Marah ke Pemilik Toko karena Jual Produk Israel, Gebrak Meja Minta Hentikan Penjualan Bocah itu kesal karena pemilik toko memberikannya keripik buatan Israel tanpa sepengetahuannya.
-
Apa yang ditemukan dalam penggalian di Turki? Sekelompok arkeolog Turki menemukan tengkorak yang diperkirakan berusia 6.000 tahun di salah satu dari sembilan makam selama penggalian di distrik Afsin, Kahramanmaras, Turki.
-
Siapa yang menolak bermain di Turki? Berdasarkan laporan dari Romano, sejumlah klub papan atas di Turki saat ini menunjukkan ketertarikan terhadap Rabiot. Salah satu klub yang berminat adalah Galatasaray. Tim yang dikenal dengan julukan Cimbum Aslan ini sangat menginginkan kehadiran gelandang tersebut. Mereka telah mengajukan penawaran untuk merekrutnya ke Turki. Namun, gelandang tersebut dipastikan telah menolak tawaran itu, karena saat ini ia tidak berminat untuk bermain di Turki.
-
Apa yang ditemukan di Tavsanli Hoyuk, Turki? Sebuah belati dan stempel berusia 3.300 tahun ditemukan saat penggalian di Tavsanli Hoyuk, Turki.
-
Bagaimana bocah Turki itu protes? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel. Bocah itu sampai menggeberak meja di hadapan pemilik toko. Lantas ia pun meminta pemilik toko untuk tidak menjual barang tersebut.