Perdebatan Einstein dengan Filsuf India tentang Sains & Agama, Begini Kisahnya
Einstein mula-mula yang memantik diskusi mengenai topik ini. Berikut kisahnya.
Einstein mula-mula yang memantik diskusi mengenai topik ini. Berikut kisahnya.
Perdebatan Einstein dengan Filsuf India tentang Sains & Agama, Begini Kisahnya
Albert Einstein merupakan ilmuwan fisika terkemuka. Ia memiliki kontribusi terhadap dunia sains dan pengetahuan mengenai alam semesta.
Meski berkecimpung di ranah fisika, Einstein ternyata pernah membahas tentang keterkaitan antara manusia dan Tuhannya dilihat dari sudut pandang sains.
Dikutip dari IndiaToday, Kamis (31/8), pembahasan antara manusia dan Tuhannya itu Einstein diskusikan dengan seorang filsuf dan penulis terkenal dari India. Ia bernama Rabindranath Tagore.
Perlu diketahui, Rabindranath Tagore adalah seorang yang tak kalah cerdas dengan Einstein. Terbukti ia pernah meraih Nobel Prize bidang sastra pada 1913.
-
Kapan Albert Einstein meninggal? Albert Einstein diduga memiliki kekayaan bersih yang diperkirakan sekitar USD1,5 juta pada saat kematiannya pada tahun 1955. Ini setara dengan sekitar USD14 juta dalam nilai uang saat ini setelah disesuaikan dengan inflasi.
-
Apa penemuan terkenal dari Albert Einstein? Sekarang, namanya dikenal sebagai seorang fisikawan dengan temuan terkenalnya yaitu teori relativitas.
-
Apa pakaian favorit Albert Einstein? Salah satu pakaian yang paling sering ia pakai adalah jaket kulit coklat 'Cossack' dari merek Levi’s. Jaket ini pertama kali muncul dalam foto sekitar pertengahan tahun 1930-an pada puncak ketenarannya. Einstein juga dikenal kerap mengenakan jam saku ketika ia mengajar mahasiswa. Penampilan Einstein juga diperlengkap dengan kumis dan “rambut jenius” ikonisnya.
-
Siapa yang Einstein tulis suratnya? Isi Surat Dalam surat ini, dia memperingatkan bahwa Nazi memiliki potensi kuat untuk menciptakan bom yang sangat kuat.
-
Siapa yang mewarisi kekayaan Albert Einstein? Sebagian besar kekayaannya serta aset intelektualnya diwariskan kepada Hebrew University di Jerusalem.
-
Apa makna mendalam yang terkandung dalam quotes pendidikan dari Albert Einstein ? "Semua orang jenius. Tapi jika Anda menilai seekor ikan dari kemampuannya memanjat pohon, ia akan menjalani hidupnya dengan percaya bahwa itu bodoh."
Kisah ini bermula pada Juli 1930. Kala itu, Tagore berkunjung untuk bersilaturahmi ke rumah Einstein yang berada di Berlin, Jerman.
Sejauh ini belum diketahui maksud dari Tagore mengunjungi Einstein di rumahnya. Hanya saja, terdapat perbincangan yang menarik dilakukan oleh dua penerima Nobel Prize itu.
Percakapan yang menarik antara Tagore dengan Einstein itu diabadikan dalam sebuah buku “Science and The Indian Tradition: When Einstein Met Tagore” yang ditulis oleh David L. Gosling.
Perbincangan yang mendalam itu pertama kali dipantik oleh Einstein. Ia mengajukan pertanyaan kepada Tagore tentang kepercayaannya kepada Tuhan sebagai pengatur alam semesta.
Tagore pun menjawab. Menurutnya, kepribadian manusia yang tak terbatas memahami alam semesta.
Tidak mungkin ada sesuatu pun yang tidak dapat dimasukkan ke dalam kepribadian manusia dan ini membuktikan bahwa kebenaran alam semesta adalah kebenaran manusia.
“Saya menggunakan fakta ilmiah untuk menjelaskan hal ini – Materi terdiri dari proton dan elektron, dengan celah di antara keduanya; memberikan kesatuan yang hidup pada dunia manusia. Seluruh alam semesta terhubung bersama manusia dengan cara yang sama, ini adalah alam semesta manusia. Saya telah mengejar pemikiran ini melalui seni, sastra, dan kesadaran keagamaan manusia,”
Rabindranath Tagore.
- Ini Penyesalan Einstein dalam Hidupnya hingga Ucapkan Kalimat “Celakalah Aku!”
- Ini Isi Surat Balasan Einstein kepada Seorang Gadis Kecil tentang Konsep Tuhan, Alam Semesta, dan Sains
- Daftar Ilmuwan yang Menciptakan Temuan Pertamanya di Usia 20 Tahun, Einstein Kalah
- Curhatan Einstein kepada Adik Perempuannya melalui Surat yang Begitu Mengharukan, Begini Isinya
Einstein pun menimpali jawaban Tagore. Kata dia, ada dua konsepsi berbeda tentang hakikat alam semesta, yang menyatakan bahwa dunia adalah satu kesatuan yang bergantung pada kemanusiaan dan dunia sebagai realitas yang tidak bergantung pada faktor manusia. Artinya, keduanya berjalan masing-masing.
Tak mau kalah dengan pendapat Einstein, Tagore merespons balik pernyataan Einstein.
Menurutnya, ketika alam semesta selaras dengan manusia, manusia mengetahuinya sebagai kebenaran. Merasakan kebenaran itu dengan penuh keindahan.
"Dunia ini adalah dunia manusia. Pandangan ilmiah mengenai dunia ini juga merupakan pandangan manusia ilmiah. Ada beberapa standar akal dan kenikmatan yang memberinya kebenaran, standar Manusia Abadi yang pengalamannya melalui pengalaman kita," ujar dia.
Berbicara tentang kebenaran dan kesadaran, Einstein mengatakan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, manusia merasa terdorong untuk menganggap objek yang digunakan sebagai realitas yang tidak tergantung pada manusia.
Lalu, Siapa yang Menang?
Perdebatan itu kabarnya baik Einstein maupun Tagore tetap dengan pendiriannya masing-masing.
Tidak ada yang menang dan tiada yang kalah. Keduanya memiliki sudut pandangnya masing-masing dalam melihat sains dan agama.