Pricebook dapatkan pendanaan baru ketiga
Pricebook dapatkan pendanaan baru ketiga. Dua investor baru startup itu adalah KLab Venture Partners Co., Ltd dan Aucfan Co., Ltd. Menggunakan dana tersebut, Pricebook siap melakukan ekspansi ke dalam berbagai kategori produk dan memperluas pasar hingga ke luar Jakarta.
Startup asal Jepang Pricebook Co., Ltd mengumumkan mendapatkan pendanaan baru ketiganya dari dua venture capital asal Negeri Sakura. Dua investor itu adalah KLab Venture Partners Co., Ltd dan Aucfan Co., Ltd. Dalam keterangan resminya tidak menyebutkan secara detail rencana setelah mendapatkan investasi tersebut dan nominal yang didapatkan.
Mereka hanya menuliskan akan melakukan ekspansi ke dalam berbagai kategori produk dan memperluas pasar hingga ke luar Jakarta. Saat ini Pricebook sudah ada di Indonesia sejak Desember 2013.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Kenapa perusahaan startup di bidang teknologi dan informasi berbasis internet disebut unicorn? Dalam mitologi Yunani, unicorn adalah hewan langka mirip kuda yang memiliki tanduk di kepala. Kemudian istilah ini diambil untuk menggambarkan perusahaan startup dengan nilai valuasi yang mencapai 1 miliar dollar.
-
Bagaimana Hadinata Batik menggunakan platform digital untuk mengembangkan bisnisnya? Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia guna mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Bagaimana cara IndiBiz mendorong digitalisasi pendidikan? Indibiz, ekosistem solusi digital dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen mendorong digitalisasi pendidikan salah satunya melalui penyelenggaraan Indonesia Digital Learning (IDL).
-
Di mana Sule mengungkapkan keinginannya untuk fokus membangun perusahaan digital? Dalam sebuah wawancara dengan Onadio Leonardo di kanal YouTube The Leonardo's, Sule mengungkapkan keinginannya untuk membesarkan perusahaan digital miliknya.
Sebelumnya, Pricebook mendapatkan pendanaan awal dari Incubate Fund (Masahiko Honma) pada September 2013. Kemudian, pada pendanaan tahap kedua, mereka mendapatkan tiga investor sekaligus pada tahun 2015. Tiga investor tersebut adalah Global Brain Corporation asal Jepang, IMJ Investment Partners asal Singapura, dan satu investor individu bernama Hiro Mashita, yang merupakan pendiri dan direktur M&S Pte.Ltd asal Singapura.
Pricebook sendiri merupakan startup yang berupaya menyelesaikan persoalan informasi asimetris antara konsumen dan pelaku bisnis di Asia Tenggara. Sederhananya, mereka hanya mengumpulkan dan menyediakan informasi mengenai harga penjualan baik toko online dan fisiknya di situsnya.
Masuknya mereka ke pasar Indonesia, di latarbelakangi lantaran kanal belanja utama Indonesia cenderung offline yang disebabkan oleh faktor harga, kepercayaan, kecepatan serta masalah sensitif lainnya. Permasalahan dengan transaksi offline adalah sifatnya yang asimetris secara informasi dan tak terhubung di mana tak ada pemangku kepentingan, yakni pembeli, penjual dan produsen, yang memiliki akses lengkap terhadap informasi akurat dan real-time. Faktor-faktor tersebut yang menyebabkan kesempatan menghilang di mana-mana.
"Meskipun pasar e-commerce Indonesia sangat besar, kenyataannya berbeda dari sebagian besar pasar saat ini. Melihat perkembangan bisnis yang berubah-ubah, hal ini memperlihatkan belum ada pemain yang benar-benar bisa memenuhi keinginan pengguna. Sementara itu, sejak diluncurkannya Pricebook, kami selalu memberikan data yang mendalam," ujar Tomonori Tsuji, CEO of Pricebook.
Saat ini Pricebook bekerjasama dengan lebih dari seribu toko offline di Jakarta, Surabaya dan Bandung serta secara eksklusif dengan mall-mall ITC sebagai penyedia produk elektronik terbesar, Pricebook menjadi penyedia layanan yang menawarkan informasi terkait toko online yang terdaftar di dasbor untuk pembeli dan bisnis.
(mdk/bbo)