Tak ada yang tak bisa dibobol hacker
Hacker telah berhasil membobol sistem keamanan Snapchat yang sebenarnya baru saja diperbaiki.
Segala cara dilakukan Snapchat agar layanannya tidak dijahili hacker lagi. Namun, ternyata upaya terbaru mereka masih belum mampu menangkal kejahatan para peretas tersebut.
Seperti yang dilansir oleh Mashable (23/1), para hacker dilaporkan telah berhasil membobol sistem keamanan Snapchat yang menangkal pencurian data pengguna. Namun, ternyata ketangguhan sistem tersebut tidak bertahan lama karena hacker telah berhasil mengacak-acaknya.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa yang dilakukan hacker untuk mengakses data melalui WiFi? Para hacker meniru nama jaringan WiFi publik yang sudah ada dan tanpa keamanan kata sandi (password).
-
Apa saja layanan hacking yang ditawarkan? Seorang pengembang dengan pengalaman hampir satu dekade menawarkan layanan pembuatan halaman phishing, kloning bank, kloning pasar, penguras kripto, spoofing SMS, dan spoofing email.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
Seperti dilaporkan dalam sebuah blog milik Steven Hickson, dijelaskan bahwa para hacker telah berhasil mengakali sistem keamanan mirip Captcha tersebut. Para hacker pun masih bisa mencuri data dari aplikasi sexting paling terkenal tersebut.
"Dengan upaya kecil, kode buatan saya mampu mendeteksi kunci keamanan dengan akurasi 100 persen. Saya tak bilang kode ini telah sempurna, masih jauh dari kata itu. Yang saya katakan, dibutuhkan waktu sangat sedikit untuk dapat membobol sistem keamanan itu," tulisnya.
Seperti diketahui, Snapchat menambahkan fitur tebak hantu mirip Captcha untuk membedakan pengakses manusia atau robot. Fitur ini disediakan setelah data pelanggan sebanyak 4,6 juta dilaporkan telah tercuri hacker.
(mdk/nvl)