Tak banyak yang tahu, ini 5 blunder terbesar Albert Einstein
Sosok ilmuwan jenius satu ini ternyata pernah membuat banyak kesalahan fatal
Siapa yang tidak kenal teori relativitas Albert Einstein dan rumus 'E=MC2' yang legendaris? Ya, sekitar 100 tahun lalu Einstein lewat teori relativitas-nya menandai lahirnya Fisika modern. Tanpa teori-teori Einstein pun, mungkin sampai saat ini kita tidak bisa menikmati alat pelacak lokasi atau GPS hingga internet mobile.
Akan tetapi, Einstein juga manusia biasa yang bisa membuat kesalahan terkait teori-teori cerdasnya. Berkat perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan abad 21 membuat 5 kesalahan terbesar Einstein ini muncul ke permukaan.
-
Kapan Albert Einstein meninggal? Albert Einstein diduga memiliki kekayaan bersih yang diperkirakan sekitar USD1,5 juta pada saat kematiannya pada tahun 1955. Ini setara dengan sekitar USD14 juta dalam nilai uang saat ini setelah disesuaikan dengan inflasi.
-
Apa penemuan terkenal dari Albert Einstein? Sekarang, namanya dikenal sebagai seorang fisikawan dengan temuan terkenalnya yaitu teori relativitas.
-
Apa pakaian favorit Albert Einstein? Salah satu pakaian yang paling sering ia pakai adalah jaket kulit coklat 'Cossack' dari merek Levi’s. Jaket ini pertama kali muncul dalam foto sekitar pertengahan tahun 1930-an pada puncak ketenarannya. Einstein juga dikenal kerap mengenakan jam saku ketika ia mengajar mahasiswa. Penampilan Einstein juga diperlengkap dengan kumis dan “rambut jenius” ikonisnya.
-
Apa yang menjadi ciri khas penampilan Albert Einstein? Selain ilmuwan, Albert Einstein dikenal orang dengan sosok yang sederhana. Ketika berpakaian pun, ia nampak begitu apa adanya. Tak ada simbol glamour dalam penampilannya.
-
Mengapa Albert Einstein dikenal sebagai fisikawan dengan reputasi yang paling besar dalam hal kebaruan pemikiran? Albert Einstein merupakan fisikawan dengan reputasi yang palin besar dalam hal kebaruan pemikiran.
-
Apa makna mendalam yang terkandung dalam quotes pendidikan dari Albert Einstein ? "Semua orang jenius. Tapi jika Anda menilai seekor ikan dari kemampuannya memanjat pohon, ia akan menjalani hidupnya dengan percaya bahwa itu bodoh."
Ada yang salah di teori relativitas
Dalam teori relativitas, Einstein menggunakan konstanta kosmologi untuk membantunya merumuskan formula yang bisa menjelaskan soal gravitasi dan fenomena luar angkasa. Dan seperti konstanta lainnya, konstanta seperti 'pi' atau 'e' yang dipakai oleh Einstein berupa angka-angka perwakilan alam semesta yang sifatnya tetap atau konstan.
Sayangnya, banyak penelitian terbaru yang menyatakan bila alam semesta tidak bersifat tetap dan terus tumbuh. Ini tentu adalah sebuah kesalahan besar yang tidak diindahkan oleh Einstein.
Oleh ilmuwan saat ini, konstanta kosmologi dipakai untuk mewakili tenaga misterius di alam yang disebut dark energy atau energi gelap. Dark energy sendiri disebut sebagai tenaga yang membuat alam semesta terus tumbuh.
Einstein anggap pembengkokan cahaya tak berguna
Rumus-rumus Einstein juga menjelaskan bila gravitasi bisa membengkokkan cahaya. Semakin besar sebuah benda, maka peluang gravitasinya untuk membengkokkan cahaya di sekitarnya juga semakin besar. Efek ini kerap disebut 'gravitational lensing'.
Tetapi, Einstein justru berpikir bila pembengkokan cahaya tidak penting sama sekali. Einstein baru mempublikasikan teori pembengkokan cahaya setelah dipaksa oleh teman-temannya.
Kini, teori yang disebut Einstein tak berguna itu dipakai ilmuwan untuk memetakan keberadaan materi gelap (dark matter). Materi gelap adalah benda tak terlihat penyusun 85 persen dari alam semesta. Teori ini juga digunakan untuk mengukur massa benda-benda luar angkasa yang sangat jauh jaraknya dari Bumi.
Gagal soal gelombang gravitasi
Teori relativitas Einstein memprediksi adanya riak di ruang dan waktu yang disebut dengan gelombang gravitasi. Tetapi, saat Einstein gagal saat mencoba membuat rumus untuk menjelaskan bagaimana gelombang gravitasi bekerja.
Imbasnya, Einstein kemudian membantah adanya gelombang gravitasi, padahal teori relativitasnya menyebutkan hal itu ada. Sebelum Einstein mempublikasikan makalah tentang bantahannya soal adanya gelombang gravitasi, seorang ilmuwan menyadari kesalahan Einstein. Akhirnya Einstein dapat memperbaiki rumus awalnya tadi dan bisa mengatakan bila gelombang gravitasi benar ada.
Einstein tak percaya ada lubang hitam
Lagi-lagi, teori Einstein memprediksi adanya lubang hitam atau blackhole namun Einstein sendiri tidak percaya ada lubang hitam di luar angkasa. Einstein pun tetap teguh dengan pemikirannya sampai akhir.
Seperti yang kita tahu, penelitian-penelitian dewasa ini sudah membuktikan keberadaan lubang hitam. Lubang-lubang hitam itu biasanya terletak di pusat galaksi, termasuk galaksi kita Bima Sakti. Lubang hitam ini mempunyai ukuran yang sangat besar hingga jutaan kali matahari.
Blunder paling parah, mekanika kuantum
Selain lubang hitam, Einstein juga menyimpan keraguan besar terhadap mekanika kuantum. Banyak dari teori Einstein soal mekanika kuantum yang juga dianggap aneh. Mekanika kuantum adalah cabang Fisika yang mempelajari partikel yang lebih kecil dibanding atom.
Untungnya, perkembangan ilmu pengetahuan semakin membuat mekanika kuantum menjadi lebih jelas setiap harinya. Lebih lanjut, mekanika kuantum sendiri menjadi kunci teknologi masa depan di bidang Fisika, Kimia, dan lain-lain.
Penelitian Einstein soal efek fotoelektrik sendiri sangat berperan dalam perkembangan mekanika kuantum. Penelitian ini juga yang membuat Einstein meraih penghargaan Nobel di tahun 1921. Oleh sebab itu, ketidakpercayaan Einstein terhadap mekanika kuantum kerap dikatakan sebagai blunder terbesar Einstein.
Sumber: Business Insider, Wikipedia