Tak Kapok Setelah Gagal, AS Kirim Robot Penjelajah ke Bulan, Ini Misinya
Pernah gagal, bukan berarti membuat Amerika Serikat (AS) kapok untuk mengirim robot penjelajah ke Bulan.
Pernah gagal, bukan berarti membuat Amerika Serikat (AS) kapok untuk mengirim robot penjelajah ke Bulan.
Tak Kapok Setelah Gagal, AS Kirim Robot Penjelajah ke Bulan, Ini Misinya
Sebuah pesawat luar angkasa AS yang mencoba melakukan pendaratan di bulan, telah lepas landas pada Kamis pagi dari Kennedy Space Center di Florida.
Ini merupakan upaya kedua yang dipimpin sektor swasta tahun setelah yang pertama berakhir dengan kegagalan.
-
Di mana robot penjelajah NASA akan dikerahkan di Bulan? Tiga penjelajah, masing-masing seukuran koper jinjing, akan dikerahkan ke wilayah Reiner Gamma di Bulan.
-
Apa yang dilakukan oleh robot penjelajah NASA di Bulan? Tiga penjelajah, masing-masing seukuran koper jinjing, akan dikerahkan ke wilayah Reiner Gamma di Bulan. Mereka akan menghabiskan sekitar 14 hari Bumi untuk melakukan eksperimen yang dirancang untuk menguji kemampuan mereka.
-
Kapan NASA berencana meluncurkan robot penjelajah ke Bulan? NASA berencana akan meluncurkan 3 robot mini penjelajah ke Bulan pada 2024.
-
Mengapa NASA ingin mengirim robot penjelajah ke Bulan? Misi tersebut bertujuan untuk mendemonstrasikan bagaimana robot dapat beroperasi secara mandiri dan bekerja sama satu sama lain tanpa campur tangan manusia secara langsung.
-
Bagaimana cara robot penjelajah NASA di Bulan saling bekerja sama? Mereka kemudian akan memilih seorang "pemimpin" yang akan mendistribusikan tugas kerja untuk mencapai tujuan bersama.
-
Apa yang dilakukan NASA terhadap robot penjelajah Vikram milik India di Bulan? Pesawat robot ruang angkasa, Lunar Reconnaissance Orbiter milik NASA berhasil menembakkan laser ke arah alat penjelajah Vikram milik India di Bulan.
Intuitive Machines, perusahaan yang memimpin misi "IM-1" di Houston, berharap menjadi entitas non-pemerintah pertama yang mencapai dan menaruh pendarat di Bulan.
Pendarat Nova-C berbentuk heksagonal bernama "Odysseus" diluncurkan di atas roket SpaceX Falcon 9 tak lama setelah pukul 01.00 waktu setempat (06.00 GMT).
IM-1 seharusnya diluncurkan pada hari Rabu, tetapi peluncurannya ditunda setelah SpaceX menemukan suhu yang tidak normal saat mencoba mengisi bahan bakar pendarat tersebut.
Badan antariksa NASA mengonfirmasi bahwa pendarat telah berhasil lepas landas.
“Dikonfirmasi: Pendarat Nova-C telah terpisah dan melanjutkan perjalanannya ke Bulan,” tulis NASA di platform media sosial X.
Pendarat ini memiliki mesin metana cair dan oksigen tipe baru yang sangat dingin sehingga memberikan kekuatan untuk mencapai tujuannya dengan cepat, menghindari paparan berkepanjangan terhadap wilayah radiasi tinggi di sekitar bumi yang dikenal sebagai sabuk Van Allen.
Meskipun ada penundaan, pesawat tersebut masih akan mencapai lokasi pendaratannya Malapert A pada tanggal 22 Februari, sebuah kawah tumbukan 300 kilometer (180 mil) dari kutub selatan.
NASA berharap pada akhirnya dapat membangun keberadaan jangka panjang dan memanen es di sana untuk air minum dan bahan bakar roket di bawah Artemis, program andalannya dari Bulan ke Mars.
- Pakai Robot Bawah Laut, Ilmuwan Temukan Kawah Sebesar Lapangan Sepak Bola Muncul di Lapisan Es Samudera Arktik
- Kejadian Tragis di Korea Selatan Ada Robot PNS Diduga Bunuh Diri Karena Stres dengan Pekerjaan
- Terjadi Kemacetan di Jalan, Aksi Pemberani Pria Hadang Pengendara Ingin Serobot Jalan Ini Viral
- Dua Robot Dikerahkan, Kebakaran Gudang Peluru Kodam Jaya Dipadamkan Jam 03.45 WIB
NASA membayar Intuitive Machines USD118 juta untuk mengirimkan perangkat keras sains guna lebih memahami dan memitigasi risiko lingkungan bagi para astronot, yang pertama dijadwalkan untuk mendarat paling cepat pada tahun 2026.