Makin ganas! 'Sex toys' pun kini jadi target serangan hacker
Dengan meretas sex toys, hacker mampu merekam video ketika pengguna memakai gadget pemuas sex itu
Di tahun 2015, Anda bisa menemukan internet di mana-mana bahkan di produk berorientasi sex, yakni sex toys. Mungkin hal ini terkesan ganjil, tetapi kini mulai bermunculan sex toys yang terintegrasi dengan internet.
Celakanya, para ahli mengatakan bila sex toys yang mempunyai fitur internet yang rentan serangan hacker. Oknum-oknum peretas dapat meretas sex toys via internet kemudian mengambil alih sistem kontrol dan fitur lainnya.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
"Sepertinya 'cyberdildo' akan menjadi tren terbaru di dunia sex toys. Perangkat pemuas sex itu memang menjanjikan 'kenikmatan' yang bisa dibagi di dunia maya. Namun bila hacker mampu membajak komunikasi cyberdildo tersebut, mereka mampu merekam suara dan gambar pengguna. Dan itu pasti sangat memalukan," ujar Joe Bursell dari lembaga Pen Test, Daily Mail (30/01).
Sex toys 'pintar' yang sekarang banyak dikembangkan bisa dipakai menggunakan smartphone dengan aplikasi tambahan. Dengan begitu pengguna bisa mengontrolnya dengan mudah.
Bahkan, beberapa produsen sex toys menyediakan aplikasi khusus yang bisa dipakai berbarengan dengan video call. Hal ini ditujukan agar pengguna dapat menggunakannya bersama pasangan meski terpisah jarak yang jauh.
Sayangnya, fitur video call tersebut yang dicurigai sebagai target baru hacker. Peretas dapat membajak sex toys berikut aplikasi yang dipasang di smartphone.
Hasilnya, mereka bisa mendapatkan video atau bahkan memata-matai pengguna saat sex toys mereka terkoneksi dengan internet.
Salah satu penyebab utama mudahnya hacker membobol sex toys adalah minimnya perlindungan atau enkripsi yang diberikan oleh para produsen gadget dewasa tersebut.
Imbasnya, hacker dapat dengan mudah menggunakan metode hacking seperti sosial engineering untuk mendapatkan informasi login ke akun internet dari sex toys pengguna.
Baca juga:
Berjuluk 'Ratu Kode', wanita ini layak jadi Ibu Komputer dunia
Di negara ini, ponsel lawas Nokia jadi pilihan utama bandar narkoba
Mabuk, intelijen Amerika hampir tabrakkan drone ke rumah Obama
Virus drone pertama lahir, semua jenis pesawat tak berawak takluk
Twitter dibajak, Taylor Swift bantah hacker curi foto-foto bugilnya
Facebook: Jejaring sosial kami tidak di-hack!