Tak semua gadget buatan lokal kualitasnya jelek
Banyak gadget lokal yang berkualitas dan sesuai dengan segmentasinya
Saat ini keberadaan produk lokal seperti gadget masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Boleh jadi, masih ada anggapan produk gadget lokal tak memiliki kualitas.
Padahal, tak semua anggapan tersebut benar adanya malah justru bisa jadi sebaliknya. National Sales Manager, SPC Mobile, Jimmy Susanto, mengatakan anggapan tersebut memang harus dibuktikan dengan menciptakan produk yang berkualitas dan sesuai dengan segmentasinya.
-
Siapa yang menemukan Tablet Dispilio? George Chourmouziadis, seorang profesor arkeologi prasejarah, menemukan sebuah lempengan di pemukiman Danau Dispilio. Lempengan ini kemudian dinamai Tablet atau Lempengan Dispilio sesuai dengan tempat dimana benda itu ditemukan.
-
Dimana saja gadget digunakan dalam kehidupan sehari-hari? Penggunaan gadget sudah begitu melekat dengan kehidupan masyarakat hari-hari ini. Hampir semua aktivitas yang dilakukan pun kini terpusat dengan alat elektronik tersebut. Mulai dari bekerja, bersekolah, berkomunikasi, berbelanja, dan sebagainya.
-
Kenapa penggunaan gadget pada anak berbahaya? Anak yang mengalami kecanduan gadget tentu akan mengalami perubahan secara fisik dan emosional. Hal tersebut akan berdampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan anak ke depannya.
-
Bagaimana kecanduan gadget dapat menghambat perkembangan bahasa pada anak? Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar tanpa interaksi verbal dapat menghambat perkembangan keterampilan bahasa dan kemampuan berkomunikasi anak.
-
Bagaimana cara mengatasi kecanduan gadget pada anak? Cara Mengatasi Kecanduan Gadget yang Dimiliki
-
Bagaimana kecanduan gadget dapat memengaruhi kemampuan kognitif remaja? Hasil ulasan menunjukkan bahwa remaja dengan kecanduan internet memiliki gangguan signifikan pada daerah otak yang bertanggung jawab atas aktivitas kontrol eksekutif seperti perhatian, perencanaan, pengambilan keputusan, dan kontrol impuls, dibandingkan dengan teman sebaya mereka yang tidak mengalami kecanduan internet.
"Pada dasarnya, teknologi itu tidak harus mahal. Jadi tidak semua produk lokal itu mutunya jelek dan tidak punya teknologi. Di sini kami ingin membuktikan kalau produk kami juga selain harga terjangkau juga memiliki teknologi yang bagus," jelasnya saat ditemui Merdeka.com belum lama ini.
Kebetulan, pihaknya baru saja merilis tablet baru P5 Speed. Tablet ini ditujukan untuk segmen menengah ke bawah. P5 Soped ini merupakan tablet 3G SoFia pertama dari SPC Mobile yang diperkuat dengan prosesor Intel Atom x3.
P5 Speed juga dilengkapi dengan sistem Android 4.4 Kit Kat, memori ROM 8 GB, RAM 1 GB, serta dual SIM Card. Dengan dual kamera depan dan belakang (5 MPx + 2 MPx), tablet tersebut mulai dibanderol dengan harga Rp 600 ribuan dan dapat diperoleh di Lazada, Blibi, dan gerai jaringan SPC Mobile di seluruh Indonesia.
"Jadi, intinya sih begini. Kita sebagai produk lokal ingin menghasilkan produk yang memiliki kualitas bagus, teknologi oke, dan dengan harga yang terjangkau. Ini khususnya bagi segment kelas menengah ke bawah. Karena pada dasarnya, segmen ini agak tertinggal secara teknologi. Mungkin karena masalah budget juga yang kurang terjangkau oleh pihaknya. Makanya, produk P5 Speed ini menjawab tantangan itu," ungkapnya.