Ternyata 9 kali ledakan nuklir pun tak cukup bunuh kecoak!
Ketahui fakta-fakta kecoak yang membuat Anda tercengang!
Apa yang Anda pikirkan saat mendengar kata kecoak? Sudah pasti sebagian dari Anda akan bergidik dan jijik dengan hewan yang satu ini, khususnya kaum hawa.
Namun Tahukah Anda, di balik tubuhnya yang kecil ini ternyata kecoak banyak menyimpan fakta-fakta yang mengejutkan. Salah satu di antaranya, kecoak dapat hidup meskipun terkena nuklir. Bagaimana bisa?
Berikut ini adalah alasan mengapa kecoak dapat hidup walau terkena radiasi nuklir dan fakta lainnya yang menarik.
-
Siapa ilmuwan terbaik di Universitas Gadjah Mada berdasarkan AD Scientific Index 2024? Universitas Gadjah Mada Jumlah ilmuwan dalam indeks : 497Ilmuwan terbaik dalam institusi : Abdul Rohman
-
Di mana daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia ini diumumkan? Peringkat tersebut didasarkan pada analisis dampak sitasi di berbagai disiplin ilmu yang diambil dari database Scopus. Setiap tahun, lembaga ini memilih 100.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang aktif di berbagai institusi akademik.
-
Bagaimana AD Scientific Index menentukan peringkat universitas terbaik di Indonesia? AD Scientific Index menggunakan sistem pemeringkatan yang unik dengan menganalisis sebaran ilmuwan dalam suatu institusi menurut persentil 3, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, dan 90.
-
Universitas terbaik apa yang menempati peringkat pertama di Indonesia versi AD Scientific Index 2024? Dalam daftar University Rankings 2024 AD Scientific Index yang mencakup 2.227 kampus, UGM, UTI (Universitas Teknokrat Indonesia), dan Undip berhasil menempati peringkat tertinggi sebagai universitas terbaik di Indonesia.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
10 nuklir
kecoak adalah satu-satunya hewan yang dapat hidup dalam serangan bom nuklir. Bahkan dikatakan bahwa setelah tragedi bom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, pada Perang Dunia II lalu, hewan yang masih hidup adalah kecoak.
Hal ini disebabkan oleh sel-sel hidup sensitif pada radiasi kecoak sedang membelah. kecoak membelah pada saat siklus molting, sekitar sekali seminggu. Maka mereka bersifat sensitif pada radiasi hanya sekitar 48 jam, atau 1/4 minggu.
Salah satu yang menarik adalah hadirnya fakta dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Mythbuster. Mereka menyebutkan bahwa kecoak baru akan mati saat terkena radiasi 10 kali radiasi yang dibutuhkan untuk membunuh manusia.
Penyebab global warming
Diketahui, kecoak mampu kentut dalam kurun waktu 15 menit sekali. Parahnya, kentut yang dikeluarkan kecoak mengandung metana.
Jika dikalkulasi dalam skala global, metana dari serangga (khususnya kecoak) dapat mengakibatkan global warming atau pemanasan global.
Yang unik adalah kecoak dapat kentut meskipun sudah mati dan bertahan melepaskan kentutnya selama 18 jam.
Memiliki sensor deteksi rasa takut
kecoak dikabarkan memiliki sensor yang dapat mendeteksi rasa takut pada orang-orang di sekitarnya. Apabila Anda merasa takut, maka kecoak akan dapat mengetahui rasa takut Anda dan justru akan mendekati Anda.
Bahkan sebagian dari mereka ada yang hinggap dan menempel di tubuh Anda karena tahu Anda sedang takut pada mereka. Sebab, itulah cara kecoak melindungi diri.
Lebih tua dari dinosaurus
Sebuah studi mengungkapkan bahwa kecoak adalah hewan purba. Bahkan lebih tua dari dinosaurus yang pernah ada di bumi ini.
Dikatakan, kecoak sudah ada 300 juta tahun lebih dulu dari dinosaurus. Uniknya, kecoak mampu bertahan hingga saat ini dan dinosaurus tidak.
Tanpa kepala
Ini adalah fakta yang unik. kecoak dapat hidup meskipun tanpa kepala. Pada dasarnya, semua hewan akan mati jika sudah tidak memiliki kepala, sebab di kepala ada beberapa indra, yaitu mata untuk melihat, hidung untuk bernapas, dan mulut untuk makan.
Namun faktanya, kecoak tidak memerlukan hidung untuk bernapas, karena mereka bernapas melalui ventilator di seluruh tubuhnya.
Sementara untuk makan, kecoak bisa hidup tanpa makanan dalam jangka waktu 1 bulan dan tanpa minuman 1 minggu saja. Jadi logikanya, kecoak akan mati minimal 1 minggu setelah kehilangan kepalanya.
Hewan tahan banting
Pertahanan tubuh kecoak bisa dibilang cukup hebat. Serangga ini bahkan tahan banting. Jika Anda mencoba membanting kecoak ini, kemungkinan besar tidak akan mati, kecuali seluruh isi tubuhnya keluar.
Mungkin saja Anda akan menemui kecoak tersebut terdiam dalam kondisi lemah. Jangan percaya! Karena memang itulah kebiasaan kecoak mengelabuhi dan berpura-pura mati. Setelah itu, hewan tersebut akan berlari meninggalkan Anda.
Cara membunuh kecoak dengan mudah
Jika 1 bom atom belum bisa membunuh kecoak, maka lakukanlah cara ini. Anda harus membalik tubuh kecoak hingga telentang. Percayalah, kecoak tersebut akan mati dengan sendirinya.
Hal tersebut disebabkan oleh ketegangan otot yang terjadi pada tubuh kecoak karena selalu berusaha mengembalikan tubuhnya seperti semua. Dengan begitu, otot-otot tersebut akan kejang dan tegang sehingga dapat membunuh kecoak dengan perlahan.
Itulah pandangan sains tentang kecoak dan fakta-fakta uniknya. Anda punya cerita lain?
Baca juga:
Kebiasaan mendengkur tingkatkan risiko stroke
Penampakan alien ubur-ubur di Inggris ternyata palsu
Ternyata lumba-lumba nyatakan cinta dengan rumput laut
Orang yang mengetik dengan cepat justru tidak hafal keyboard
Dibanding wanita, pria lebih banyak yang melakukan masturbasi