Ternyata hacker Bangladesh menyerang RI dari Malaysia
Meski menamakan diri sebagai Bangladesh Grey Hat Hacker, namun ternyata penyerangan dilakukan dari Johor, Malaysia
Ternyata bukan hacker dari Bangladesh yang melakukan random deface ke situs-situs Indonesia. Karena meski menamakan diri sebagai Bangladesh Grey Hat Hacker (BGHH), namun ternyata penyerangan dilakukan dari Johor, Malaysia.
Hal ini diketahui berdasarkan penyelidikan yang dilakukan para hacker Indonesia yang tergabung dalam Indonesia Security Down Team, yang bisa dilihat di sebuah halaman grup Facebook yang bisa dibuka siapa saja.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa pengertian website? Pengertian website adalah lokasi pusat halaman web yang saling terhubung dan diakses dengan mengunjungi halaman rumah dari website menggunakan browser.
-
Bagaimana cara hacker mendapatkan akses ke sistem perusahaan? Para peretas menggunakan jenis ransomware yang disebut Ragnar Locker, yang mengenkripsi berkas komputer dan membuatnya tidak dapat digunakan hingga korban membayar agar akses dapat dipulihkan.
Hal ini bisa dilihat dari dua laman Facebook, yaitu https://www.facebook.com/murkho.manob.73?hc_location=stream dan https://www.facebook.com/lylysweetyrose?hc_location=stream. Dan secara jelas dicantumkan bahwa dua orang tersebut, yang mungkin bisa jadi merupakan orang yang sama, berada di Johor Baru, Malaysia.
Dan dengan Malaysia, sesungguhnya perseteruan para hacker juga bukan merupakan hal baru. Serang-menyerang sering antarhacker sering terjadi, terutama jika hubungan politik kedua negara menegang seperti imbas dari kasus Ambalat, pengakuan budaya-budaya Indonesia oleh Malaysia, masalah terkait dengan TKI dan masalah-masalah lainnya.
Berdasarkan pantauan Indonesia ICT Institute, setidaknya ada 14 situs Indonesia yang diretas hacker Bangladesh tersebut. Meski kondisi situs-situs yang diretas berangsur pulih dan kembali berjalan normal. Adapun ke-14 situs yang diretas meliputi:
http://waymulyasejati.com, http://apakabarmagz.com, http://onlineflorist.web.id, http://citra-label.com, http://ptintegra.com, http://ppalfateh.com, http://nokumandiri.com, http://andresistem.com, http://flpsulsel.or.id, http://apta.ac.id, http://pn-probolinggo.go.id, http://exa-rumahsouvenir.com, http://maxpulsa.com, http://khanzatours.com.
"Menanggapi beberapa website indonesia yang di deface secara random oleh Bangladesh ..saat ini kami sudah mengetahui beberapa dari mereka yang melakukan penyerangan. Kami masih mencari tau motif mereka melakukan random deface ke situs Indonesia ! namun, dugaan kuat. beberapa dari mereka memanfaatkan kesempatan disaat kita fokus ke Aksi Protes tentang penyadapan yang dilakukan pihak Australia," tulis admin Indonesia Security Down Team sebagaimana yang ditulis dalam jejaring sosial Facebook.
Baca juga:
Apakah hacker Bangladesh tak kapok dengan murka kita?
Anonymous kembali ancam perjanjian Trans-Pasific
PM Singapura: Tidak ada ampun buat hacker!
Polri: Kita tidak kejar dulu para hacker yang serang Australia
Sudah empat bulan situs Bareskrim Polri mati, ada apa?