TopJek klaim keberadaannya tak bakal ganggu privasi konsumen
Topjek mengaku sudah menerima sekitar 10 ribu pendaftar melalui website yang disediakannya
Geliat aplikasi transportasi seperti Go-Jek, GrabBike, Blu-Jek makin mewabah di ibukota. Bahkan, baru-baru ini ada satu pemain layanan yang serupa muncul, TopJek. Menurut Co-founder sekaligus Direktur TopJek, Cempaka Adinda Devi, mengatakan, perusahaan aplikasi besutannya ini sangat menjaga privasi konsumennya.
Maklum, isu privasi konsumen memang sedang menjadi topik yang hangat bagi kalangan pengguna ojek online. Pasalnya, tak jarang mereka mendapatkan pesan dari pengemudi ojek online di luar pesanan mereka.
-
Siapa yang menggunakan layanan transportasi online di Indonesia? Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, layanan transportasi online digunakan oleh 80 persen populasi Indonesia.
-
Kenapa Hari Jomblo di Tiongkok menjadi Hari Belanja Online? Seperti halnya Hari Valentine di Amerika Serikat yang dianut oleh Hallmark, Hari Jomblo di Tiongkok juga dikooptasi oleh raksasa e-commerce Alibaba pada tahun 2009 dan diubah menjadi hari belanja online besar-besaran.
-
Di mana kita bisa mengecek SLIK OJK online? Pertama-tama, pemohon SLIK mengajukan permohonan Informasi Debitur melalui aplikasi iDebku OJK pada laman: https://idebku.ojk.go.id.
-
Kenapa daftar pustaka online penting? Media online acap dijadikan referensi karena memang ada banyak informasi dan data valid yang disampaikan ahli dan dibagikan kepada masyarakat secara online. Perkembangan internet mendorong referensi kredibel dari internet semakin banyak.
-
Kapan layanan transportasi online mulai marak di Indonesia? Layanan transportasi online mulai marak di Indonesia sekitar tahun 2014-2015.
-
Bagaimana cara memulai bisnis online? Bisnis online adalah jenis bisnis yang dijalankan secara digital menggunakan sebuah situs atau platform tertentu. Karakteristik utama yang membedakan bisnis online dengan bisnis tradisional adalah semua transaksi, mulai dari mendapatkan pelanggan, promosi, hingga penjualannya dilakukan secara online.
Kelemahan privasi yang ada di layanan ojek online sebelumnya diklaim jadi jadi fokus perusahaan supaya bisa bersaing dengan pemain lain yang sudah lebih dulu hadir.
"Kita akan buat pengemudi tidak bisa menghubungi pengemudi secara langsung. Di aplikasinya Topjek sudah dibuatkan fitur chatroom khusus yang dapat dipakai untuk komunikasi pengemudi dan pengguna layanan, jadi nomor telepon tidak diekspos," kata Cempaka kepada Merdeka.com di kantornya kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (8/10).
Dirinya pun menjamin jika menggunakan fitur chatroom, keamanan privasi konsumen tak mungkin bocor. Terlebih, kata dia, sisi transportasi penumpang memang menjadi salah satu layanannya, namun lebih diutamakan adalah pengiriman barang.
"Perusahaan lain memang sudah menyediakan jasa ini, tapi menurut kami masih banyak yang bisa dilakukan di bisnis ini. Topjek siap menjanjikan pengiriman barang bisa dikirimkan ke tujuan dalam waktu kurang satu jam dengan kualitas sistem yang lebih baik dari yang disediakan perusahaan lain," tutur wanita jebolan LSPR ini.
"Selain menyasar pasar personal, kita juga sedang dalam tahap perbincangan dengan beberapa perusahaan. E-commerce lokal di bidang fashion salah satu yang dalam penjajakan bisnis dengan Topjek," tandasnya.
Meskipun belum meluncur secara resmi, Topjek mengaku sudah menerima sekitar 10 ribu pendaftar melalui website yang disediakannya. Perusahaan ini mengaku bakalan melakukan penyaringan yang cukup ketat bagi calon pengemudi yang berminat jadi pengemudi di layanan ojek online miliknya. Untuk operasional pertama kali nanti, mereka akan mengoperasikan 2000 pengemudi ojek yang akan melayani seluruh wilayah Jakarta.
Baca juga:
Ojek online semakin marak, peminat angkutan umum turun drastis
Ojek online LadyJEK telah miliki 800 sopir, kebanyakan mahasiswi
Ojek online LadyJEK patok tarif Rp 25.000 per 6 Km pertama
Ojek online LadyJEK hadir tonjolkan pemberian kenyamanan kaum hawa
Kini muncul 'LadyJek', aplikasi ojek online khusus wanita
Ahok tak khawatir layanan antar jemput online bikin macet Jakarta