Harimau Sumatera, Raja Rimba yang Jago Berenang
Sang predator eksotis, hewan bercorak loreng-loreng ini mampu berlari berlari dengan kecepatan hingga 60 km/jam. Cakar tajamnya mampu mengoyak mangsa hanya dengan satu sabetan saja. Suara aumannya bahkan bisa terdengar sampai 3 kilometer. Harimau Sumatera, melihat raja rimba ini bikin merinding.
Sang predator eksotis, hewan bercorak loreng-loreng ini mampu berlari berlari dengan kecepatan hingga 60 km/jam. Cakar tajamnya mampu mengoyak mangsa hanya dengan satu sabetan saja. Suara aumannya bahkan bisa terdengar sampai 3 kilometer. Hewan ini adalah Harimau Sumatera, melihat raja rimba yang satu ini selalu sukses bikin bulu kuduk merinding.
Harimau Sumatera merupakan satwa endemik asli Indonesia. Hewan dengan nama latin Panthera tigris sondaica ini mendiami pulau Sumatra menjadi satu-satunya anggota subspesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini.
-
Apa yang digambarkan dalam foto yang beredar? Dalam foto yang beredar memperlihatkan orang-orang mengangkut balok batu berukuran besar.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Apa yang dilakukan Prabowo setelah mendarat di Sumatera Barat? Setelah mendarat di BIM, Prabowo langsung terbang dengan helikopter untuk melihat posko evakuasi korban erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam.
-
Di mana lukisan tangan dan gambar binatang tertua di Indonesia ditemukan? Lukisan yang diperkirakan berusia antara 35.000 hingga 40.000 tahun di Gua Leang Pettakere di Maros Sulawesi Selatan berupa lukisan tangan dan gambar- binatang, termasuk babirusa dan ular.
-
Apa yang dirayakan dalam foto-foto tersebut? 8 Foto Ulang Tahun Kayma Jayna Agyra Ke-1, Bukan Cucu Orang Sembarangan!
Dibanding subspesies harimau lainnya, harimau Sumatera merupakan yang paling kecil dengan berat 91-140 kg dan panjang 198-250 cm. Namun, ukurannya yang kecil memudahkannya menjelajahi rimba.
©2021 Merdeka.com/Pranata
Karnivora berkulit belang ini memiliki insting predator yang sangat tajam. Dalam gelap, mamalia ini tetap aktif. Penglihatannya bahkan 30 kali lebih tajam dari penglihatan manusia di malam hari. Indra pendengaran dan penglihatan yang sangat bagus membuat Harimau Sumatera menjadi pemburu yang andal.
Dengan taringnya, Harimau Sumatera memiliki kekuatan gigitan mencapai 450 kilogram gaya yang mampu meluluhlantakkan mangsa. Salah satu yang membantu proses perburuan harimau Sumatera ialah janggutnya.
Meski terlihat tak berfungsi, rupanya bulu janggut berwarna putih ini mampu menangkap getaran dari sang mangsa. Harimau Sumatera memiliki 5 jenis bulu janggut yang berbeda.
©2021 Merdeka.com/Pranata
Jika biasanya kucing tak suka dengan air, namun tidak dengan kucing raksasa yang satu ini. Predator ini justru suka berenang. Terdapat selaput di sela-sela jarinya yang membuat mereka mampu berenang cepat. Kemampuan berenangnya mampu menjangkau enam kilometer.
Memanfaatkan kelebihannya, saat berburu terkadang Harimau Sumatera ini menyudutkan mangsanya ke air. Apalagi bila binatang buruan tersebut lambat berenang. Hewan ini pun menjadi lebih mudah melemahkan mangsa.
©2021 Merdeka.com/Pranata
Ternyata bukan cuma bulunya saja yang punya garis-garis hitam, kulit harimau juga belang. Seperti sidik jari manusia, pola loreng setiap harimau tidak pernah ada yang sama antara satu dengan lainnya. Oleh karena itu para ahli biasanya mengidentifikasi seekor harimau melalui pola garis-garis hitam pada belangnya.
Warna kulit harimau sumatra merupakan yang paling gelap dari seluruh harimau, mulai dari kuning kemerah-merahan hingga jingga tua. Uniknya, bulu Harimau Sumatera berubah warna menjadi hijau gelap ketika melahirkan.
Di Sumatra Selatan, harimau dikenali pula dengan nama nek ngau dan setue. Makna setue adalah sosok yang dihormati atau dituakan. Di kawasan seperti hutan adat Tebat Benawa, hewan ini begitu dihormati.
©2021 Merdeka.com/Pranata
Diduga, perkiraan populasi yang hanya 400-500 ekor IUCN (International Union for Conservation of Nature) telah memasukkan Harimau Sumatra dalam Daftar Merah satwa terancam punah dengan status Kritis (Critically Endangered). Harimau Sumatera juga menjadi satwa yang dilindungi pemerintah Indonesia tercantum di Undang-Undang No.5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Kulit Harimau Sumatera yang eksotis dan indah, bagian tubuh kerap diburu dan menjadi perdagangan ilegal. Hilangnya habitat asli yang menjadi lahan pemukiman membuat populasi harimau Sumatera kian menurun. Jika tidak dilindungi, Harimau Sumatera bisa menyusul kepunahan 3 spesies harimau yang sudah punah, yaitu harimau Jawa, harimau Bali dan harimau Kaspia.