Julang Emas, Rangkong yang Nyaris Punah di Tanah Air
Pesona Rangkong Julang Emas terlihat pada paruhnya. Paruh berwarna kuning gading dengan lipatan-lipatan rendah kerutan. Kokoh menakjubkan. Paruh inilah yang membuat Julang Emas di Indonesia di ambang kepunahan, diburu orang untuk hiasan bernilai tinggi. Padahal pengabdian burung ini bagi hutan tak main-main.
Bertengger di pohon, burung Rangkong Julang Emas nampak memesona. Bulu bagian punggung, sayap sampai perut bewarna hitam dengan kemilau hijau metalik. Sedangkan ekornya kontras berwana putih. Di dekat paruh, ada kantong kuning yang berfungsi untuk menyimpan makanan. Terlihat cantik dengan warna yang menyala.
Pesona Rangkong Julang Emas terlihat pada paruhnya. Paruh berwarna kuning gading dengan lipatan-lipatan rendah kerutan. Kokoh menakjubkan. Paruh inilah yang membuat Julang Emas di Indonesia diambang kepunahan, diburu orang untuk hiasan bernilai tinggi. Padahal pengabdian burung ini bagi hutan tak main-main.
-
Siapa yang menemukan burung prasejarah ini? Kerangka fosil Imparavis attenboroughi ditemukan di dekat desa Toudaoyingzi di timur laut Cina dan kemudian disumbangkan ke Museum Alam Shandong Tianyu.
-
Di mana burung prasejarah ini ditemukan? Imparavis attenboroughi ditemukan di wilayah timur laut Tiongkok pada sekitar 120 juta tahun yang lalu atau pada masa Kapur Awal.
-
Kenapa Pemkab Purwakarta menyebar burung hantu di sawah? Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, punya cara tak biasa untuk menghentikan hama tikus yang merugikan petani. Mereka menyebar pasukan burung hantu itu di area persawahan sebagai predator alami tikus.
-
Apa yang dikeluarkan oleh burung sebagai kotoran? Namun, kotoran burung terdiri dari bagian tengah berwarna gelap yang dikelilingi oleh zat berwarna putih yang merupakan asam urat.
-
Apa yang tumbuh di pekarangan Sutawi di Desa Bitingan? Pohon kurma itu berbuah sangat lebat di pekarangan Sutawi (64), seorang warga Desa Bitingan, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang.
-
Apa yang digambarkan dalam foto yang beredar? Dalam foto yang beredar memperlihatkan orang-orang mengangkut balok batu berukuran besar.
Rangkong, termasuk Julang Emas dijuluki petani hutan. Dengan daya jelajah yang mencapai hampir 100 kilo meter per segi, membuat rangkong menjadi penyebar biji yang efektif di hutan. Biji-biji tersebut tersebar melalui sisa makanan atau dari kotoran. Kehadiran rangkong di alam pun erat kaitannya dengan kelestarian hutan.
©2021 Merdeka.com/Farabby Asslam Pareke
Pemilik nama latin Rhyticeros Undulatus hidup di hutan dataran rendah dan perbukitan sampai ketinggian 2.000 m. Julang Emas memakan buah-buahan seperti buah ara, buah kenari, buah ulin dan buah mahoni. Mereka juga memakan hewan-hewan kecil seperti telur burung, anak burung, katak pohon, kelelawar, ular, kadal dan invertebrata kecil.
Di Indonesia, Julang Emas tersebar di Kalimantan, Sumatera, Jawa dan Bali (termasuk beberapa pulau lepas pantai). Diburu secara lokal dan diduga populasinya menurun hingga 30-49% pada tiga generasi mendatang. Julang Emas masuk dalam daftar merah IUCN sebagai VU (Vulnerable) dan Appendix II, CITES.
Satwa ini dilindungi berdasarkan PermenLHK No. 20 Tahun 2018, UU No.5 Tahun 1990 dan PP No.7 Tahun 1999. Sehingga pemeliharaan, perdagangan, dan perburuannya adalah kegiatan ilegal.
©2021 Merdeka.com/Farabby Asslam Pareke
Jantan Julang Emas merupakan burung yang setia dan romantis. Burung dari keluarga Bucerotidae ini sering pergi berdua bersama pasangannya. Saat musim berkembang biak tiba, si jantan akan sibuk mencari makan untuk betina. Betina dengan setia terpenjara di dalam sarang mengerami butir telur sekitar 2-3 bulan sampai menetas.
Nantinya, sang jantan meletakkan biji atau buah yang didapatkan dari dalam kantongnya. Lalu mengeluarkannya lewat mulut saat tiba tepat di depan sarang untuk makan sang betina. Saat anaknya menetas, sang jantan lebih sibuk lagi mencari makanan untuk kekasih dan anaknya. Hewan yang benar-benar bertanggung jawab ya!
©2021 Merdeka.com/Farabby Asslam Pareke
Meski nampak serupa, namun Julang Emas betina dan jatan memeliki perbedaan. Julang Emas jantan memiliki kepala krem, kantung leher kuning tidak berbulu dengan setrip hitam.Sedangkan burung yang berjenis kelamin betina, kepala dan leher berwarna hitam, kantung leher berwarna biru, tidak ditumbuhi bulu.
Julang Emas memiliki suara yang unik. Suaranya seperti salakan yang berulang, pendek dan terdengar parau. Ketika terbang, kepakan sayapnya mengeluarkan suara keras dan tajam. Bahkan terdengar hingga 1 km. Kepakannya lebih senyap ketika bulunya basah. Mereka juga lebih jarang bermanuver meluncur ketika terbang dibanding julang yang lain.
©2021 Merdeka.com/Farabby Asslam Pareke
Di Tanah Air, ada 13 jenis rangkong dari total 62 jenis rangkong di dunia. Sembilan jenis rangkong tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta empat jenis yang merupakan jenis endemik berada di Sumba, Sulawesi, dan Papua. Setiap jenis rangkong tentu saja memiliki keunikannya masing-masing.
(mdk/Tys)