4 Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak & Penyebabnya, Orang Tua Harus Tahu
Tanda-tanda mata minus pada anak dan penyebabnya yang harus diketahui oleh orang tua.
Terdapat tanda-tanda mata minus pada anak yang bisa diketahui oleh para orang tua melalui tingkah lakunya sehari-hari. Mata minus pada anak merupakan masalah penglihatan yang umum terjadi. Biasanya kondisi ini bisa terjadi pada anak usia 6-14 tahun.
Mata minus dalam media disebut juga dengan miopia atau rabun jauh. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan anak mengalami mata minus. Di antaranya adalah paparan sinar dari layar seperti ponsel maupun komputer.
-
Apa saja gejala mata minus bertambah? Terdapat beberapa gejala mata minus bertambah tinggi, antara lain sensitif terhadap cahaya, penglihatan kabur, dan mudah lelah saat menggunakan mata.
-
Apa itu Minus Mata? Mata minus, atau dikenal juga sebagai miopia, adalah kondisi di mana seseorang kesulitan melihat objek yang jauh dengan jelas.
-
Kenapa Minus Mata terjadi? Salah satu penyebab utama mata minus adalah faktor genetik. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki miopia, kemungkinan besar anak mereka juga akan mengembangkan kondisi ini.
-
Kenapa mata minus bisa bertambah? Mata minus bisa bertambah disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk genetik, perkembangan alami mata, penggunaan kacamata yang tidak sesuai, penggunaan gadget yang berlebihan, dan kebiasaan melakukan aktivitas dari jarak dekat secara terus-menerus.
-
Bagaimana cara mengatasi Minus Mata? Menggunakan kacamata atau lensa kontak adalah cara yang paling umum untuk mengoreksi miopia. Kacamata dengan lensa cekung membantu membiaskan cahaya agar jatuh tepat pada retina, sehingga penglihatan menjadi jelas.
-
Bagaimana cara mencegah mata minus bertambah? Untuk mencegah bertambahnya minus pada mata, penting untuk mengonsumsi makanan bergizi yang kaya akan vitamin A, C, dan E, serta omega-3. Aktivitas di luar ruangan juga dapat membantu mengurangi risiko minus pada mata karena sinar matahari dapat memberikan manfaat pada kesehatan mata. Mengistirahatkan mata secara teratur juga perlu dilakukan, dengan mengikuti aturan 20-20-20 yaitu setiap 20 menit melihat sesuatu yang berjarak 20 kaki selama 20 detik.
Tak bisa dipungkiri, saat ini banyak anak-anak yang lebih memilih bermain ponsel ataupun gadget lainnya dibanding dengan bermain bersama teman sebayanya. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang sampai lupa waktu jika sudah bermain gadget. Hal inilah yang dapat memicu terjadi masalah penglihatan mata minus pada anak.
Melansir dari berbagai sumber, Senin (14/11), simak ulasan informasinya berikut ini.
Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Melansir dari halodoc, berikut tanda-tanda mata minus pada anak yang perlu diketahui orang tua:
1. Mengeluh Penglihatan Kabur
Tanda-tanda mata minus pada anak yang pertama adalah mengeluh penglihatan yang kabur atau tidak jelas. Khususnya saat si kecil melihat sesuatu yang jauh, padahal sebenarnya masih bisa dilihat oleh mata normal.
Apabila anak mengeluh tidak dapat atau kurang bisa melihat sesuatu yang jauh dengan mereka, kondisi itu bisa jadi berupa tanda mata minus.
2. Mendekatkan Benda ke Wajah
Tanda-tanda mata minus pada anak yang kedua adalah mendekatkan benda ke wajah ketika hendak melihatnya. Hal ini karena si kecil tidak bisa melihat dengan jelas sesuatu yang jauh.
Sehingga membuat anak akan mendekatkan benda tersebut ke wajahnya saat ingin melihatnya. Apabila orang tua melihat tindakan anak yang mendekatkan buku, mainan maupun benda lain ke wajah, itu bisa menjadi tanda mata minus pada anak.
3. Banyak Berkedip atau Menyipitkan Mata
Tanda-tanda mata minus pada anak yang ketiga adalah banyak berkedip atau menyipitkan mata. Tindakan ini dilakukannya sebagai upaya mereka dapat melihat objek dengan jelas.
Anak mungkin akan terlihat sering kali banyak berkedip atau menyipitkan mata ketika menatap sesuatu. Apabila si kecil melakukan hal tersebut, besar kemungkinan tindakan mereka menjadi tanda mata minus pada anak.
4. Merasa Kesulitan di Sekolah
Tanda-tanda mata minus pada anak yang ke empat adalah merasa kesulitan di sekolah. Sadar atau tidak, mata minus mampu membuat anak merasa kesulitan di kelas. Terlebih ketika akan tulisan gurunya yang ada di papan tulis. Jika sudah begitu, anak mungkin menjadi tidak bisa menyimak pelajaran dengan baik maupun mencatat materi.
Apabila anak terlihat mengalami kesulitan di sekolah, tidak ada salahnya bagi orang tua untuk menanyakan kesulitan yang diterima. Termasuk apakah Ia dapat membaca tulisan di papan tulis atau tidak.
Meskipun sebenarnya ada begitu banyak hal yang dapat membuat si kecil merasa kesulitan di sekolah, mata minus adalah satu hal yang perlu dijadikan perhatian bagi para orang tua.
Gejala atau Tanda-Tanda Mata Minus
Melansir dari Alodokter, mata minus dapat terjadi pada siapa saja di segala kalangan usia. Akan tetapi, umumnya mata minus mulai muncul di usia anak-anak sekolah hingga remaja.
Penderita mata minus akan merasakan pandangannya kabur ketika melihat objek yang jaraknya jauh. Pada anak-anak, kondisi tersebut sering kali menyebabkan mereka kesulitan melihat tulisan di papan tulis. Terlebih jika duduk di barisan belakang.
Sementara itu, pada orang dewasa biasanya memiliki keluhan umum seperti kesulitan melihat rambu-rambu lalu lintas. Adapun gejala atau tanda-tanda mata minus yang sering kali muncul pada penderita adalah sebagai berikut:
- Sakit kepala
- Sering mengedipkan mata
- Sering mengucek mata
- Sering memicingkan mata ketika melihat benda-benda jauh
- Mata lelah akibat mata bekerja secara berlebihan
- Terlihat tidak menyadari keberadaan objek yang jauh
Sedangkan, gejala atau tanda-tanda mata minus pada anak-anak yang dapat ditimbulkan meliputi:
- Sering mendekatkan benda atau buku ke wajah
- Kesulitan fokus untuk belajar
- Prestasi sekolah menurun
Penyebab Mata Minus
Mata minus terjadi saat cahaya yang masuk ke mata tidak jatuh pada tempat yang seharusnya yakni retina. Hal ini disebabkan oleh bentuk bola mata yang lebih panjang dibanding bola mata normal. Selain itu, mata minus juga bisa terjadi saat lensa mata dan kornea yang berfungsi memfokuskan cahaya pada retina mengalami kelainan.
Penyebab bola mata lebih panjang dari bola mata normal hingga saat ini belum diketahui dengan pasti. Akan tetapi, terdapat beberapa faktor yang diduga mampu meningkatkan risiko, antara lain:
a. Genetik
Memiliki orang tua yang mengalami rabun jauh atau mata minus dapat meningkatkan risiko anaknya menderita mata minus juga.
b. Kurang Terkena Sinar Matahari
Seseorang yang jarang beraktivitas di luar ruangan lebih berisiko menderita mata minus. Hal ini karena mereka kurang mendapatkan sinar matahari.
c. Kekurangan Vitamin D
Sebuah penelitian mengatakan, kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami mata minus.
d. Kebiasaan Membaca atau Menonton Terlalu Dekat
Kebiasaan membaca, melihat layar monitor hingga menonton dengan jarak terlalu dekat dengan mata membuat seseorang dengan mudah terkena mata minus.