7 Gejala Kurang Darah yang Umum Terjadi, Jangan Anggap Sepele
Kurang darah atau anemia merupakan salah satu penyakit yang identik dengan rasa lemas di tubuh hingga kulit yang pucat.
Kurang darah atau anemia merupakan salah satu penyakit yang identik dengan rasa lemas di tubuh hingga kulit yang pucat. Gejala-gejala kurang darah pun tak dapat dianggap sepele. Anemia defisiensi zat besi (IDA) merupakan salah satu jenis anemia yang paling umum, suatu kondisi ketika darah kekurangan sel darah merah sehat yang cukup yang membantu mengangkut oksigen ke jaringan tubuh. Sesuai namanya, IDA disebabkan oleh zat besi yang tidak mencukupi.
Sementara itu, Anda dapat mengonsumsi makanan kaya akan zat besi seperti biji-bijian utuh seperti beras merah, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, daging, apricot, plum dan kismis. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan suplementasi zat besi oral setiap hari dengan zat besi elemental 30mg hingga 60mg untuk wanita dewasa guna mencegah anemia.
-
Bagaimana cara mencegah terjadinya anemia akut? Secara umum, ada beberapa pilihan pengobatan yang bisa dilakukan, antara lain: • Konsumsi suplemen zat besi. Zat besi adalah salah satu bahan penting untuk pembentukan hemoglobin, yaitu protein yang mengikat oksigen pada sel darah merah. Kekurangan zat besi akan mengganggu produksi sel darah merah. Suplemen zat besi bisa membantu meningkatkan kadar hemoglobin dan mengatasi anemia akibat kekurangan zat besi. • Konsumsi vitamin C. Vitamin C berperan membantu penyerapan zat besi lebih baik di dalam tubuh. Vitamin C juga berperan dalam pembentukan kolagen, yaitu protein yang membentuk dinding pembuluh darah. Vitamin C bisa didapatkan dari buah-buahan dan sayuran, seperti jeruk, kiwi, brokoli, dan paprika. • Konsumsi vitamin B12 dan asam folat. Vitamin B12 dan asam folat juga diperlukan untuk pembentukan sel darah merah yang sehat. Kekurangan vitamin B12 dan asam folat bisa menyebabkan anemia megaloblastik, yaitu anemia yang ditandai dengan sel darah merah yang besar dan tidak matang. Vitamin B12 bisa didapatkan dari makanan hewani, seperti daging, telur, susu, dan keju. Asam folat bisa didapatkan dari sayuran hijau, kacang-kacangan, sereal gandum, dan buah-buahan.
-
Apa itu anemia aplastik? Anemia aplastik merupakan kondisi medis yang ditandai dengan kekurangan sel darah dalam tubuh, yang disebabkan oleh berhentinya produksi sel darah oleh sumsum tulang belakang.
-
Kapan ibu hamil dikatakan mengalami anemia? “Kalau pada trimester 1 disebut anemi kalau kurang dari 11 miligram zat besi, di trimester 2 kurang dari 10,5 atau paling gampang semuanya dibawa 10 setengah milligram,” kata Noroyono.
-
Bagaimana cara mengobati Anemia Aplastik? Pengobatan anemia aplastik tergantung pada tingkat keparahan penyakit dan kondisi individu.
-
Apa saja ciri-ciri yang menandakan seseorang mengalami anemia akut? Ciri-ciri anemia akut adalah gejala-gejala yang timbul akibat tubuh tidak dapat menghasilkan sel darah merah yang cukup dalam waktu lama. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri anemia akut yang umum terjadi: • Kelelahan yang berlebihan. Penderita anemia akut akan merasa cepat lelah dan lemas karena tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup. • Pucat. Kulit, bibir, kuku, dan gusi penderita anemia akut akan tampak pucat karena kurangnya hemoglobin yang memberi warna merah pada darah. • Sesak nafas. Penderita anemia akut akan mengalami kesulitan bernapas karena tubuh berusaha untuk mengompensasi kekurangan oksigen. • Nyeri perut. Penderita anemia akut bisa merasakan nyeri perut yang disebabkan oleh gangguan pada organ-organ pencernaan, seperti lambung, usus, atau limpa. • Nyeri dan pegal pada leher. Penderita anemia akut bisa merasakan nyeri dan pegal pada leher karena peningkatan tekanan darah dan detak jantung. • Sakit kepala. Penderita anemia akut bisa alami sakit kepala akibat kurangnya aliran darah ke otak. • Detak jantung cepat. Penderita anemia akut bisa merasakan jantung berdebar-debar karena jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. • Mudah memar. Alami memar atau perdarahan karena kurangnya sel darah merah dan trombosit yang berfungsi untuk membantu pembekuan darah.
-
Mengapa Anemia Aplastik terjadi? Penyebab anemia aplastik dapat berasal dari kondisi keturunan atau faktor lingkungan.
Setelah mengetahui mengenai pentingnya hemoglobin, kini terdapat beberapa gejala kurang darah yang telah Merdeka.com rangkum dari berbagai sumber. Berikut ulasan lengkapnya.
Detak Jantung Meningkat
©Shutterstock.com/belekekin
Palpitasi jantung atau jantung berdebar lebih cepat adalah salah satu gejala dari kekurangan darah. Hal ini terjadi karena sel darah merah tidak bisa mengalirkan oksigen secara menyeluruh.
Kondisi ini menyebabkan jantung harus memompa lebih kencang agar oksigen dalam tubuh tetap terpenuhi. Hal ini menyebabkan detak jantung menjadi meningkat.
Kelelahan dan Kehilangan Energi
boldsky.com
Kelelahan merupakan salah satu gejala dari kurang darah. Apabila Anda merasakan kelelahan yang berbeda dari biasanya, sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Anda juga dapat meningkatkan asupan zat besi dan vitamin C, vitamin B12 yang berasal dari sayuran, daging merah, buah-buahan serta multivitamin.
Pusing dan Sakit Kepala
©2015 Merdeka.com/shutterstock
Penyebab kurang darah salah satunya adalah kurangnya asupan zat besi dan vitamin B-12. Apabila Anda tak memperoleh dua asupan penting ini secara maksimal, maka tubuh tentu tidak bisa memproduksi protein yang berguna untuk menyuplai oksigen ke seluruh tubuh, termasuk pula ke bagian kepala.
Hal tersebut menyebabkan kepala merasa pusing, berputar hingga terasa lebih berat. Oleh sebab itu, penuhilah asupan zat besi dan vitamin B-12.
Kulit Terlihat Pucat
Salah satu gejala kurang darah yang banyak diketahui yaitu kulit terlihat pucat. Hal ini terjadi karena tubuh tak memiliki sel darah merah yang cukup untuk mengalirkan ke seluruh tubuh.
Karena hal itulah metabolisme tubuh berjalan dengan kurang baik karena kurangnya sel darah merah yang mengalir ke berbagai organ yang membutuhkan.
Kondisi ini menyebabkan kulit terlihat menjadi lebih pucat karena peredaran sel darah merah tidak terjadi secara merata.
Insomnia
©www.huffingtonpost.ca
Apabila Anda mengalami insomnia atau masalah tidur di malam hari, maka Anda patut untuk waspada. Hal ini karena insomnia merupakan salah satu gejala kurang darah.
Dalam sebuah penelitian Jurnal Seminars in Pediatric Nursing tahun 2008 di Irlandia, insomnia serta gangguan tidur lainnya biasanya terjadi pada anak-anak, remaja hingga orang dewasa dan manula yang kekurangan zat besi.
Sulit Berkonsentrasi
Jika Anda merasa suasana hati mudah memburuk, mudah tersinggung, murung hingga sulit berkonsentrasi, bisa jadi Anda mengalami kekurangan darah. Hal ini karena tubuh kekurangan hemoglobin (protein pembawa oksigen di dalam sel darah).
Kurangnya hemoglobin tak hanya memengaruhi produksi sel darah merah dan pemasokan oksigen ke organ tubuh, jaringan tubuh dan otot. Tetapi, hemoglobin yang tidak adekuat ternyata dapat pula memengaruhi suasana hati hingga kemampuan berkonsentrasi.
Inilah pentingnya memenuhi kadar hemoglobin di dalam tubuh agar bisa kembali fokus berkonsentrasi menjalankan kegiatan sehari-hari. Kamu bisa memenuhinya lewat asupan makanan yang bergizi.
Kaki dan Tangan Terasa Dingin
shutterstock
Kaki dan tangan terasa dingin padahal tidak berada di ruangan AC atau suhu dingin menjadi salah satu gejala kurang darah. Hal ini karena tubuh yang mengalami kekurangan darah tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat di dalam tubuh.
Zat besi membantu sel-sel darah mengirimkan panas dan nutrisi ke seluruh sel tubuh. Jika Anda kekurangan darah, Anda akan lebih rentan untuk merasa kedinginan.
Itu tadi beberapa gejala kekurangan darah yang umum terjadi. Jangan dianggap sepele ya! Saatnya mulai memperhatikan kondisi tubuh dengan asupan makanan sehari-hari yang tepat.