Ada Acara di Polda Pengkulu, Polisi Ini Siapkan Pawang Hujan Pusakanya Bikin Melongo Terbuat dari Emas
Pusaka sakti pawang hujan bantu acara Polda Bengkulu lancar tanpa hujan.
Di mana bumi dipijak, di situlah langit di junjung. Peribahasa itu nampaknya benar-benar diterapkan oleh jajaran Polres Bengkulu Utara yang melibatkan adat dan tradisi dalam kegiatannya.
Sebuah video yang diunggah oleh seorang perwira menengah (pamen) Polri sekaligus konten kreator AKBP Puji Prayitno merekam saat seorang pawang hujan beraksi saat Polres Bengkulu Utara sedang mengadakan acara.
- Ribut di Acara Hajatan karena Mabuk Parah, Dua Pria Ini Ditangkap Polisi dan Langsung Diguyur Pakai Air Kolam
- Terungkap Alasan Pria Ini Nekat Menjadi Polisi Gadungan di Jaktim
- 75 Pantun Lucu Penutup Acara, Akhiri Pertemuan dengan Hiburan
- Polda Bali Jelaskan Duduk Perkara Istri Anggota TNI Jadi Tersangka Usai Ungkap Dugaan Perselingkuhan
Pawang hujan tersebut diketahui merupakan salah seorang tokoh masyarakat yang dikenal ampuh dalam menangkal hujan.
Dalam obrolan keduanya, Puji penasaran dengan kemampuan sang pawang sehingga dipercaya mampu menangkal hujan.
Menurut informasi, sang pawang memang memiliki kemampuan karena meminta petunjuk kepada Tuhan sebelum menangkal hujan.
"Saya minta petunjuk kepada Allah. Nggak ada yang ngajarin. Karena saya berbuat untuk panggung hiburan. Jadi kita minta kepada Allah, petunjuk kepada Allah apa yang harus kita lakukan," ucap pawang yang akrab disapa Abah tersebut.
Selama menjalankan ritual, Abah selalu memakai pusaka sakti berbentuk keris sebagai medianya.
"Ini keris dari pusaka Bengkulu. Namanya Sanggul Emas," jelasnya.
AKBP Puji Prayitno pun menanyakan dari mana asal nama tersebut. Menurut penjelasan Abah, nama itu berasal dari wujud seseorang yang memakai sanggul berwarna emas sebagai tangkai keris.
"Disebut sanggul emas karena tangkainya ini ada sanggulnya," kata AKBP Puji.
Abah menjelaskan bahwa keris tersebut hanya sebagai media dan tidak mengandalkan keris sebagai penangkal hujan.
"Artinya putri sanggul emas. Ya ini kasarannya sebagai media saja. Cuma kita minta kepada Allah,"
Penampakan pusaka tersebut terbilang unik. Namun memiliki bentuk yang kurang lebih sama dengan keris yang ada di daerah Jawa.
"Jadi pada waktu itu dia memang tidak pakai baju, dia bertapa. Cuma ini tidak bisa menahan hujan, yang bisa menahan hanya Allah," kata Puji.
AKBP Puji pun menyanjung semangat Abah yang tetap setia bertugas selama acara berlangsung agar hujan tidak turun.
"Berarti ini memberikan semangat bahwa pakde betul-betul memohon kepada Allah, kabulkanlah supaya tidak turun hujan sampai acaranya selesai," kata Puji.
Dari pengakuan Abah, sang pawang hujan sudah melakukan ritual sejak pukul 10 malam secara khusyuk.
"Saya sudah di sini dari malam tadi jam 10 malam, cuma kita minta sama Allah harus khusyuk. Saya sampai nangis tadi. Karena apa? Kalau kegiatan ini Pak Lambe Kapolres Bengkulu Utara kehadiran Pak Kapolda di sini ada gangguan, Ya Allah apa hari ini saya sudah ada dosa?" Ujar Abah.