Apa itu Duck Syndrome? Gen Z Wajib Tahu Pengertian, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Ancaman mental anak-anak Gen Z, sebenarnya apa itu duck syndrome? Simak penjelasan berikut ini.
Ancaman mental anak-anak Gen Z, sebenarnya apa itu duck syndrome? Simak penjelasan berikut ini.
Apa itu Duck Syndrome? Gen Z Wajib Tahu Pengertian, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Pernahkah Anda melihat seekor bebek saat berenang di permukaan air? Meski tampak tenang, bebek tetap berusaha keras untuk mengayun kakinya sehingga tetap mengapung.
Ilustrasi tersebut yang menjadi awal mula munculnya istilah duck syndrome.
Kondisi di mana seseorang mungkin tampak tenang dan semua hal dalam hidupnya terlihat lancar, namun sebenarnya mereka dengan panik berusaha untuk mengikuti arus dan tetap bertahan.
Kondisi ini disebut dengan duck syndrome. Namun belum masuk dalam kategori masalah kesehatan mental.
-
Apa itu mental health? Mental health adalah istilah bahasa Inggris yang berarti kesehatan mental. Ini merujuk kepada kondisi kesehatan mental atau pikiran yang dimiliki seseorang. Layaknya fisik, kesehatan mental juga perlu dijaga untuk meningkatkan kualitas hidup.
-
Apa itu gender dysphoria? Gender dysphoria mengacu pada perasaan tertekan dan ketidaknyamanan yang dialami seseorang ketika jenis kelamin yang ditetapkan tidak sesuai dengan identitas gender yang mereka miliki.
-
Apa itu keterbelakangan mental? Keterbelakangan mental, atau yang lebih dikenal sebagai gangguan perkembangan intelektual, merupakan suatu kondisi medis yang memengaruhi fungsi intelektual dan keterampilan adaptif seseorang.
-
Apa itu anxiety? Anxiety atau kecemasan adalah respons emosional yang biasa dialami oleh semua orang. Anxiety adalah reaksi alami terhadap stres dan situasi yang menantang.
-
Apa itu gangguan bipolar disorder? Dikenal dengan perubahan suasana hati yang ekstrem, bipolar disorder adalah gangguan yang kompleks dan serius yang memengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang.
-
Apa itu ADHD? Dilansir dari Healthline, ADHD adalah suatu kondisi kesehatan mental yang dapat menyebabkan tingkat hiperaktif dan perilaku impulsif yang tidak biasa.
Ilustrasi “mengayuh dengan panik” meski tetap mempertahankan sikap luar yang tampak tenang bisa jadi kondisi yang sangat nyata untuk sebagian orang.
Namun apa itu duck syndrome sebenarnya? Dikutip dari laman halodoc.com, Selasa (21/11) berikut informasi selengkapnya.
Apa Itu Duck Syndrome?
Stanford Duck Syndrome atau 'Syndrome Bebek' pertama kali diciptakan di Stanford University.
Istilah ini digunakan untuk menggambarkan kondisi mahasiswa yang terlihat tenang, namun sebenarnya sedang panik berusaha memenuhi tuntutan hidup.
Tekanan pada diri mereka untuk berhasil atau merasa bahwa mereka harus memenuhi ekspektasi yang tinggi.
Kondisi ini bisa dialami banyak orang ketika mencoba dan menciptakan ilusi kehidupan yang sempurna, namun diam-diam bekerja keras untuk menjaga semuanya tetap terkendali.
Apabila seseorang merasakannya, kemungkinan akan merasa takut dengan apa yang akan dipikirkan orang lain jika mereka mengetahui bahwa hidup kamu tidak sempurna.
Barangkali kita mungkin merasa bahwa tidak ada yang bisa memahami apa yang kamu alami.
Gejala Duck Syndrome
Duck syndrome memang memiliki kesamaan dengan beragam penyakit mental, namun sebenarnya belum masuk dalam klasifikasi penyakit mental.
Beberapa gejala duck syndrome yang mungkin dirasakan seseorang muncul saat mereka mengalami stres yang luar biasa.
Namun di saat yang sama mencoba untuk memasang wajah tenang, seolah segalanya sempurna dan mudah.
Beberapa gejala yang mungkin dialami adalah:
- Merasa kewalahan atau seperti semuanya ada di luar kendali.
- Kesulitan menenangkan pikiran.
- Merasa buruk tentang diri sendiri, kesepian, atau membandingkan diri sendiri dengan orang lain dan percaya bahwa orang lain lebih baik.
- Merasa gugup.
- Gejala fisik termasuk energi rendah, sulit tidur, ketegangan otot, mual, atau mulut kering.
- Gejala kognitif seperti terus-menerus khawatir, pelupa, pikiran berlomba, kesulitan fokus, dan penilaian yang buruk.
- Perubahan perilaku termasuk perubahan nafsu makan, suka menunda-nunda, atau perilaku gugup seperti gelisah atau menggigit kuku.
- Kata-Kata Anak yang Disia-siakan Orang Tua, Menyentuh Hati
- 3 Jenderal TNI dari Korps Zeni Sukses jadi Kasad, 1 Orang Sampai Jadi Panglima
- 4 Masalah Kesehatan Mental yang Rentan Dialami Gen Z, Nomor Dua Paling Sering Dialami
- Anak Gangguan Mental Emosial saat Ini Lebih Banyak Dibanding Dulu, Ini Penjelasan BKKBN
Cara Mengatasi Duck Syndrome
Depresi dan kecemasan merupakan salah satu akibat dari duck syndrome. Namun perlu untuk mengetahui cara mengatasinya supaya tidak semakin parah.
Beberapa metode serupa untuk mengobati depresi dan kecemasan bisa jadi pilihan. Di antaranya:
1. Terapi
Terapi bisa jadi salah satu cara untuk mengatasi duck syndrome. Psikoterapi dapat membantu kita mendapatkan perawatan dan menemukan orang untuk membimbing kamu mengatasinya.
Selain itu, bila kita merasa seolah-olah tuntutan hidup terlalu banyak, terapi dapat membantu kamu merasa lebih rileks dan bahagia.
Menemukan terapi yang tepat sangat penting untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan dan butuhkan dari terapi.
Selama sesi, terapis dapat menjelaskan bagaimana perawatan dapat membantu.
2. Pengobatan
Konsumsi obat untuk kecemasan dan depresi mungkin bisa jadi bagian dari pengelolaan gangguan mental ini, dan gejalanya mungkin tumpang tindih dengan kondisi ini.
Obat antidepresan atau anti-kecemasan dapat membantu meringankan gejala yang terkait dengan kondisi ini.
Sebelum mengonsumsi obat, pastikan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Dokter mungkin menyarankan pengobatan dan menjelaskan manfaat dan efek sampingnya.