Ayah Wafat Dibunuh Israel, Kisah Anak Perempuan Palestina Tiap Malam Tidur dalam Lapar & Kedinginan Bikin Air Mata Menetes
Curhatan dua anak perempuan Palestina ini begitu menyayat hati. Keduanya kini hidup dalam kondisi memprihatinkan. akibat penjajahan Israel atas Palestina.
Curhatan dua anak perempuan Palestina ini begitu menyayat hati. Keduanya kini hidup dalam kondisi memprihatinkan. akibat penjajahan Israel atas Palestina.
Ayah Wafat Dibunuh Israel, Kisah Anak Perempuan Palestina Tiap Malam Tidur dalam Lapar & Kedinginan Bikin Air Mata Menetes
Konflik Israel dan Palestina kembali memanas. Israel secara resmi menyatakan perang terhadap Palestina.
Di balik konflik geopolitik yang menyeret kepentingan para penguasa, ada kisah pilu dari dua anak perempuan Palestina. Keduanya kehilangan sang ayah yang wafat akibat serangan Israel ke Palestina.
Kini, tersisa keduanya yang terpaksa hidup dalam kondisi memprihatinkan. Tidur dalam kondisi kelaparan dan kedinginan.
Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
- Dengan Mudahnya Sejarawan Patahkan Pemikiran Tanah Palestina Adalah Milik Israel, Anak SD juga Pasti Paham
- Pertanyaan Polos Gadis Kecil Palestina Dibom Israel: Paman Apakah ini Nyata atau Mimpi?
- Sosok Pejuang Palestina Paling Diburu Israel, Sampai Dibom Pakai F-16 & Apache
- Beri Dukungan Hingga Akhir Hayat, Ini Kata-Kata Soekarno untuk Palestina
Kisah Haru Gadis Cilik Palestina
Dua anak perempuan WN Palestina mengungkap kisah harunya. Dengan tatapan pilu, salah satunya bercerita mengenai kisah hidupnya yang begitu memprihatinkan.
Sang ayah diungkapnya telah wafat menjadi korban dari akibat serangan Israel ke Gaza, Palestina.
"Ayah kami telah syahid," ungkapnya, demikian dikutip dari keterangan video pada akun TikTok @rudi_mks2.
Sepeninggal sang ayah, keduanya terpaksa menjalani hidup dengan serba kesulitan. Salah satunya yakni menghadapi cuaca dingin yang setiap malam harus dilewatinya tanpa penghangat.
"Waktu ayah masih hidup, kami selalu ada kayu api. Baba memastikan kami agar tidak kedinginan. Kami selalu merasa hangat," terangnya.
"Namun sekarang, segalanya sulit. Ayah di sana, sedangkan kami di sini," sambungnya.
Dengan wajah polos, gadis cilik tersebut lantas melempar pertanyaan pilu.
Dia bertanya soal dosa yang pernah keduanya lakukan hingga harus menghadapi kerasnya hidup meski masih berusia anak-anak.
"Apa dosa kami sehingga terpaksa kedinginan seperti ini?" paparnya.
Kini hidup serba kekurangan, gadis cilik tersebut lantas seolah membandingkan nasibnya dengan anak-anak lainnya.
"Adakah mereka yang masih memiliki ayah hidup seperti kami?" katanya.
"Pernah kah anak kalian tidur dalam kelaparan dan kedinginan seperti kami? Sekali saja, pernah kah? Tentu tidak kan? Jadi, apa dosa kami?" terangnya.
2023 merdeka.com
Sembari mendengar cerita, salah satu gadis cilik lainnya pun mulai menitikkan air mata. Menutup cerita, gadis cilik tersebut lantas melontarkan pernyataan berharap dapat mengikuti sang ayah kemana pun dia pergi, bahkan surga sekalipun.
"Kami sangat berharap agar ayah dapat membawa kami bersamanya ke surga," ungkapnya.
Banjir Air Mata & Doa
Sontak, video mengenai kisah pilu dua gadis cilik Palestina tersebut menuai air mata dari publik. Tak sedikit yang lantas membanjiri kolom komentar dengan doa.
"Nyeseknya sampai sini dek," tulis akun @anisaapriliani.
"Ya Allah, nyesek lihatnya," tulis akun @evi_123.
"Ya Allah, lindungilah mereka," tulis akun @trieyangabyaz.
"Doa kami akan selalu menyertai kalian. Allah tidak tidur. Semua akan indah pada waktunya," tulis akun @unraz.
"Ya Allah, lindungilah mereka," tulis akun @anizahra66.
Diketahui, Israel terus menghujani kota Gaza dengan bom yang dijatuhkan jet-jet tempur mereka. Israel juga mengerahkan barisan tank untuk mengepung Jalur Gaza pasca kelompok Hamas melancarkan serangan mematikan pada akhir pekan lalu, Sabtu (7/10).
Sepanjang hari, jet-jet tempur negeri zionis itu menjatuhkan bom ke Gaza.
Di tengah intensifnya serangan ke Jalur Gaza, Israel justru mendapatkan amunisi tambahan dari Amerika Serikat (AS).
Bantuan amunisi canggih itu mendarat di pangkalan udara Nevatim di Israel selatan pada Selasa (10/10/2023) malam.