Bayi Kembar Usia 4 Hari Meninggal Dibom Israel, Penjajah Tak Punya Hati Justru Bergembira Merayakan
Dua bayi tersebut lahir pada Sabtu (10/8) di kota Deir al-Balah diberi nama Aysel dan Asser.
Hati Mohammad Abu al-Qumsan seketika hancur saat pulang ke rumah bayi kembarnya yang berusia empat hari meninggal dunia akibat serangan Israel.
Semakin remuk dan tak percaya ketika menerima kenyataan bukan hanya bayi kembarnya yang dibunuh Isarel, namun istri dan ibu mertuanya turut meninggal.
- Pemerintah Gaza Rilis Dokumen Daftar Korban Serangan Israel, 14 dari 649 Halaman Berisi Nama Bayi Berusia di Bawah Setahun
- FOTO: Potret Pilu Bayi-Bayi Prematur Terdesak Serangan Israel di Jalur Gaza
- Bayi Tujuh Bulan di Gaza Meninggal karena Kelaparan, Kondisinya Menyedihkan Hanya Tinggal Tulang Berbalut Kulit
- FOTO: Penampakan Bayi Yesus dalam Inkubator di Betlehem, Penghormatan untuk Anak-Anak Gaza
Keluarga Mohammad tewas setelah Israel meluncurkan serangan udara ke apartemen tempat keluarganya tinggal di Jalur Gaza tengah.
Dua bayi tersebut lahir pada Sabtu (10/8) di kota Deir al-Balah diberi nama Aysel dan Asser.
Bayi Kembar Tewas saat Ayahnya Ngambil Akta
Mohammad tak bisa membendung air matanya setelah mengetahui bayi yang dinantikannya tewas mengenaskan. Dia mengatakan kala itu sedang mengambil akta kelahiran bayinya tersebut.
"Mereka lahir pada tanggal 10 Agustus. Saya sedang berada di luar rumah, menyelesaikan urusan administrasi, dan kemudian saya mendapat telepon. Saya tidak menyangka akan menemukan mereka semua telah tiada," kata Mohammad dilansir dari Antara, Rabu (14/8).
Awalnya dia mendapat telepon yang memberitahukan bahwa penyerang Israel telah menargetkan apartemen tempat keluarganya tinggal.
Dengan hati yang berdebar dan rasa takut yang mendalam, Mohammad bergegas ke Rumah Sakit Al-Aqsa Martyrs di Deir al-Balah. Ternyata kenyataan terpahit di hidupnya telah disaksikan langsung saat melihat keluarganya berkumpul di luar kamar mayat.
"Aysel dan Asser adalah awal dan akhir dari kebahagiaan saya. Kebahagiaan saya tidak lengkap, dan sekarang semuanya hilang," kata sang ayah yang berduka.
Mohammad dan istrinya, Jumana Arafa, mengungsi dari Gaza utara. Bayi kembar ini dilahirkan melalui proses persalinan sesar yang menantang.
Hati mereka dipenuhi dengan kegembiraan dan pasangan itu menantikan masa depan bersama dua anak kecil mereka. Namun kini semua harapan itu dihancurkan oleh penjajah Israel yang tak punya hati.
Penjajah Israel Merayakan Bayi Kembar Tewas
Di sisi lain penjajah Israel justru gembira dan merayakan tewasnya bayi kembar beserta ibunya. Dalam grup telegram yang beredar di media sosial, para penjajah gembira berhasil membunuh bayi tak berdosa itu.
Sambil menampilkan foto bayi kembar dan ayahnya, mereka terlihat memberikan beragam emot icon kegembiraan.
"Istri dan anak kembarnya tereleminasi. Itu sangat menyentuhku. Horee untuk para sampah," tulis para penjajah di telegram.
Untuk diketahui, serangan Israel yang terus berlangsung di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 40.000 orang sejak 7 Oktober 2023.
Dewan Keamanan PBB menuntut gencatan senjata segera. Namun Israel terus melancarkan serangan ke Gaza meski mendapat kecaman internasional akibat aksi brutalnya.