Begini Kondisi Manusia saat Dikumpulkan di Padang Mahsyar, Tanpa Sehelai Benang
Padang Mahsyar adalah sebuah dataran yang sangat luas yang sanggup menampung semua manusia yang pernah lahir di dunia. Seperti apa kondisi manusia ketika berkumpul di Padang Mahsyar dan bagaimana nasib mereka?
Hari akhir adalah rukun iman ke-5 yang harus diyakini oleh umat Islam. Pada hari itu, semua manusia akan dikumpulkan di sebuah tempat yang disebut sebagai Padang Mahsyar.
Padang Mahsyar adalah sebuah dataran sangat luas yang sanggup menampung semua manusia yang pernah lahir di dunia. Mereka semua akan dihisab amal perbuatannya selama di dunia.
-
Apa tanda-tanda kematian menurut Islam yang sering disebutkan? Tanda-tanda kematian yang pertama adalah saat 100 hari sebelum kematian seseorang. Biasanya tanda-tanda ini lazimnya setelah masuk waktu Asar. Diceritakan bahwa orang yang sedang dalam masa ini akan merasakan seluruh tubuh menggigil dari ujung rambut sampai ujung kaki.
-
Apa saja tanda-tanda Kiamat Kubra yang dijelaskan dalam konteks ini? Tanda-tanda Kiamat Kubra merujuk pada tanda-tanda besar yang akan terjadi sebelum datangnya hari kiamat. Tanda-tanda ini termasuk peristiwa-peristiwa besar yang akan mengubah tatanan alam semesta dan kehidupan manusia. Beberapa tanda-tanda kiamat kubra termasuk munculnya Dajjal, sosok yang akan muncul sebagai pemimpin palsu membawa kehancuran dan kebingungan, terjadinya perang besar yang melibatkan banyak negara dan meluas ke seluruh dunia, serta munculnya tanda-tanda alam seperti hewan-hewan bertutur kata dan matahari terbit dari barat.
-
Bagaimana Kiai Ageng Besari menyebarkan Islam? Untuk mendukung misi penyebaran agama Islam yang ia lakukan, Kiai Ageng Besari mendirikan Pondok Pesantren Tegalsari atau Gebang Tinatar.
-
Kapan Kiai Ageng Muhammad Besari wafat? Makam Kiai Ageng Muhammad Besari wafat pada 1773.
-
Kenapa tasawuf penting? Belajar tasawuf adalah penting karena tasawuf adalah ilmu yang mengajarkan kita untuk menyucikan jiwa, memperbaiki akhlak, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
-
Bagaimana cara Kyai Ketib Biman menyebarkan Islam? Daerah yang dipilih Kyai Ketib Biman dalam menyebarkan ajaran Islam adalah Jatisari. Letak daerah ini berada di sebelah timur Sungai Bengawan Solo. Sesampainya di tempat ini Kyai Ketib Biman membuka pesantren dan memiliki murid yang sangat banyak.
Seperti apa kondisi manusia ketika berkumpul di Padang Mahsyar dan bagaimana nasib mereka? Simak penjelasannya sebagai berikut.
Apa itu Padang Mahsyar?
©2023 Merdeka.com/pixabay.com
Padang Mahsyar merupakan tempat di mana semua makhluk pertama sampai yang terakhir hidup dikumpulkan. Padang Mahsyar adalah tempat yang berpasir dan berada di alam akhirat.
Di Padang Mahsyar, semua makhluk Allah yang ada di tujuh lapis langit dan bumi, mulai dari jin, malaikat, manusia, dan binatang kumpul dan berdesak-desakan. Semua makhluk tersebut akan diadili.
Dua malaikat menjadi saksi dan pengiring atas segala perbuatan yang dilakukan oleh makhluk Allah ketika hidup di dunia.
Manusia di Padang Mahsyar
Manusia yang berkumpul di Padang Mahsyar akan berdesak-desakan dan digiring menghadap Allah tanpa menggunakan alas kaki, telanjang, dan tidak dikhitan. Kondisi itu membuktikan bahwa manusia itu fakir, miskin, dan lemah di hadapan Allah.
Rasulullah bersabda “Manusia akan dikumpulkan pada hari Kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan.” (HR. Muslim)
Selain itu, manusia pun akan digiring di Padang Mahsyar sesuai dengan amal perbuatannya.
“Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan (ke Padang Mahsyar) dalam keadaan berjalan, dan (ada juga yang) berkendaraan, serta (ada juga yang) diseret di atas wajah-wajah kalian.” (HR. Tirmidzi).
Di tempat itu, matahari sangat terik dan hanya berjarak sekitar 1 mil. Hal itu membuat semua manusia berkeringat hebat. Ada yang sampai kedua mata kakinya, ada yang sampai kedua lututnya, dan bahkan ada yang tenggelam dengan keringatnya.
Manusia Terbagi Menjadi 3 Kelompok
©2023 Merdeka.com/pixabay.com
Pada hari itu, manusia akan dibagi menjadi 3 kelompok.
Kelompok pertama; kaum mukmin yang masuk surga tanpa hisab dan azab. Kelompok ini adalah orang yang tidak minta diruqyah, tidak meramal nasib, dan tawakal kepada Allah.
Kedua; kelompok yang dihisab dengan mudah, yaitu orang yang diberi catatan amal dari sebelah kanannya. Mereka diperlihatkan catatan amal dan kemudian dimaafkan.
Ketiga; kelompok yang dihisab dengan berat. Kelompok ini adalah kelompok manusia yang amal buruknya lebih banyak ketikbang amal baiknya. Mereka adalah orang yang diberi catatan amal sebelah kiri. Allah berfirman yang artinya:
“Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata, “Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini). Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku.–Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. Telah hilang kekuasaanku dariku.” (QS. Al Haaqqah: 25-29).