Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Penyembuhan Virus Corona?
Banyak yang bertanya-tanya berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam masa penyembuhan virus corona? SImak ulasan informasinya berikut ini.
Virus corona masih menghantui sejumlah negara di dunia. Termasuk Indonesia. Virus baru ini cukup berbahaya jika tidak segera diatasi dengan baik dan benar.
Namun, siapa sangka, sebenarnya virus corona merupakan sebuah penyakit yang mampu sembuh dengan sendirinya. Tentu saja dengan syarat sistem imunitas tubuh yang kuat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana cara kerja virus? Cara kerja virus adalah sebagai berikut:Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.Materi genetik virus mengambil alih fungsi sel inang dan membuat sel inang menjadi pabrik virus. Sel inang akan menghasilkan ribuan salinan virus baru dengan menggunakan bahan-bahan dari sel inang itu sendiri.Virus baru keluar dari sel inang dengan cara lisis (membuat sel pecah) atau budding (membuat kantung-kantung kecil di permukaan sel). Virus baru kemudian siap untuk menginfeksi sel-sel lain.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Masa penyembuhan virus corona sendiri bergantung pada berbagai faktor. Akan tetapi, berapa lama kah waktu yang dibutuhkan untuk bisa sembuh dari virus corona? Simak ulasan informasinya yang dihimpun dari halodoc berikut ini.
80 Persen Kasus dengan Gejala Ringan
Melansir dari WHO, Kamis (2/4/2020), sekitar 80% total kasus virus Covid-19 menimbulkan gejala ringan. Itu berarti, pada kasus-kasus tersebut para pasien hanya merasakan gejala ringan dari virus corona.
Mulai dari demam, batu hingga sesak napas. Gejala tersebut juga bisa sembuh dengan sendirinya. Bila tidak mengalami gejala lebih lanjut, maka peluang untuk bisa sembuh lebih cepat juga semakin besar.
Virus yang Bisa Sembuh Sendiri
Virus corona hingga kini masih menjadi momok menakutkan bagi hampir di seluruh negara di dunia. Sebab, Covid-19 tergolong ke dalam virus baru dan belum ditemukan antivirusnya.
ED JONES/AFP
Siapa sangka, virus corona sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya. Masa penyembuhan virus ini tergantung pada sejumlah faktor. Salah satunya yaitu sistem kekebalan tubuh pasien. Ya, virus corona bisa sembuh dengan sendirinya jika sistem imunitas tubuh pasien sangat kuat.
Lama Waktu untuk Gejala Ringan
Proses penyembuhan virus corona bisa lebih cepat, bila pasien positif hanya merasakan dan menunjukkan gejala ringan saja. Mulai dari demam, batuk kering, sesak napas yang hilang dengan sendirinya, sakit dan nyeri.
Paling tidak mereka akan membutuhkan waktu selama tujuh hari hingga dua minggu. Saat tubuh menunjukkan gejala seperti di atas, tidak perlu panik sebab proses penyembuhan bisa dilakukan sendiri secara mandiri di rumah.
Virus yang Menginfeksi Tidak Berbahaya
Melansir dari halodoc, pada intensitas ringan ini, virus corona yang menginfeksi tubuh cenderung tidak berbahaya. Berbeda cerita bila yang merasakannya orang lansia, anak-anak hingga seseorang dengan riwayat penyakit. Mereka tetap membutuhkan cairan infus untuk mencegah dehidrasi.
2020 Merdeka.com/liputan6.com
Gejala ringan itu bisa sembuh dengan istirahat yang cukup, perbanyak minum air putih, dan mengonsumsi obat penurun demam. Jika dipraktikkan dengan benar dan baik, memungkinkan gejala akan mereda dalam waktu seminggu. Hal ini lantaran, sistem kekebalan tubuh akan melawan virus itu sendiri.
Penderita dengan Gejala Sedang
Untuk pasien dengan gejala sedang, pengobatan akan dilakukan tergantung pada intensitas parah atau tidaknya gejala yang muncul. Gejala sedang meliputi demam tinggi, batuk, sesak napas, menggigil, badan lemas, nyeri hingga tidak mampu bergerak dari tempat tidur.
Apabila sesak napas tidak mereda dengan sendirinya, segera lakukan pemeriksaan di rumah sakit terdekat. Hal itu karena menandakan kadar oksigen di dalam darah begitu rendah. Buruknya, bila tidak segera diatasi maka nyawa menjadi taruhannya.
Tidak Perlu Rawat Inap
Melansir dari halodoc, pasien dengan gejala sedang tidak memerlukan prosedur rawat inap, kecuali dalam kondisi tertentu. Mulai dari kesulitan bernapas, dehidrasi (rasa haus luar biasa), penurunan jumlah urine, urine berwarna gelap dan kental, mulut kering, pusing dan kulit kering.
THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO/Handout via REUTERS
Bila gejala bertambah parah, hal itu terjadi karena sistem imunitas bereaksi secara berlebihan terhadap virus. Akibatnya, sinyal kimiawi akan tersebar ke seluruh tubuh. Sehingga nantinya area yang terkena akan menimbulkan peradangan serta kerusakan.
Pasien dengan Gejala Kritis
Sebenarnya, pasien dengan gejala kritis juga bisa sembuh dengan sendirinya. Terutama pada pasien yang memiliki sistem kekebalan tubuh kuat.
Akan tetapi, pada beberapa penderita khususnya dengan riwayat pneumonia, gejala kritis ini justru bisa mengancam nyawa. Ditambah bila sistem kekebalan tubuh pasien rendah.
Perawatan Pasien Bergejala Kritis
Melansir dari halodoc, pasien bergejala kritis bisa melakukan perawatan dengan respirator. Hal ini bertujuan untuk membantu pernapasan pasien. Jika tidak dilakukan, kehilangan nyawa menjadi risiko yang mungkin terjadi.
2020 Merdeka.com
Saat virus berkembang, mereka akan memasuki paru-paru melalui sel-sel dan akan membunuhnya secara perlahan. Kemudian, sistem kekebalan tubuh akan menghancurkan jaringan paru-paru. Tak menutup kemungkinan, pneumonia yang diderita kian parah.
Selain itu, sistem kekebalan tubuh juga bisa menghalau pasokan oksigen di dalam darah. Akibatnya, kegagalan fungsi organ menjadi risiko terburuk sebab kadar oksigen yang tidak mencukupi.