Cara Menghitung Inflasi Disertai Contohnya, Ketahui Definisi hingga Penyebabnya
Selayaknya peristiwa ekonomi lainnya, inflasi pun juga memiliki jenis beserta penyebabnya.
Bagi pakar atau mahasiswa ilmu ekonomi, cara menghitung inflasi mungkin tak lagi terdengar asing. Namun bagi banyak pihak, cara menghitung inflasi menjadi salah satu hal baru yang perlu dipelajari secara mendalam.
Sekilas jika mendengar kata inflasi, mungkin yang terbayang di benak banyak orang adalah mengenai harga barang dan jasa yang mengalami kenaikan secara terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. Hal tersebut memang cukup menggambarkan inflasi secara umum.
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
-
Apa saja penyebab utama inflasi? Salah satu penyebab utama inflasi adalah ketika permintaan barang dan jasa melebihi penawarannya. Jika banyak orang berusaha membeli produk atau menggunakan jasa yang terbatas, hal ini dapat menyebabkan kenaikan harga.
-
Siapa yang perlu mengerti tentang inflasi? “Itulah sebabnya pemahaman akan inflasi merupakan kunci dari perencanaan keuangan dan pengambilan keputusan ekonomi yang efektif,” ujar Kar Yong Ang.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Bagaimana cara menghitung pembagian pecahan? Secara formal, pembagian pecahan dilakukan dengan mengalikan pecahan yang akan dibagi dengan nilai kebalikan (reciprocal) dari pecahan pembagi.
-
Bagaimana cara menghitung jumlah fidyah? Jumlah fidyah ini dihitung berdasarkan jumlah hari puasa yang dilewatkan. Misalnya, Ibu hamil dan menyusui tidak berpuasa selama 30 hari, maka perhitungannya 7,5 ons x 30 hari = 22,5 kg beras atau makanan pokok. Hasil inilah yang nantinya dibagikan pada fakir dan miskin.
Namun, secara mendalam inflasi merupakan suatu peristiwa yang menjadi bagian dari kondisi ekonomi negara. Yang perlu diketahui adalah tingkat harga yang tinggi belum tentu menunjukkan jika negara tersebut sedang mengalami inflasi.
Selayaknya peristiwa ekonomi lainnya, inflasi pun juga memiliki jenis beserta penyebabnya. Kedua hal tersebut rasanya juga perlu untuk dipahami oleh banyak pihak selain cara menghitung inflasi.
Lantas, apa sebenarnya yang disebut dengan inflasi? Lalu apa saja jenis hingga cara menghitung inflasi dengan benar?
Melansir dari berbagai sumber, Rabu (26/10/22), berikut ulasan selengkapnya untuk Anda mengenai pengertian hingga cara menghitung inflasi sesuai pedoman yang berlaku.
Pengertian Inflasi
Sebelum mengetahui cara menghitung inflasi, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dengan memahami pengertiannya terlebih dahulu. Dengan begitu, maka proses pemahaman kita mengenai inflasi dapat dilakukan secara runtut dan baik.
Melansir dari laman bi.go.id, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum yang terjadi dalam jangka waktu tertentu. Sementara itu, inflasi juga memiliki kondisi kebalikannya yakni deflasi.
www.ivandimitrijevic.com
Deflasi adalah penurunan harga barang dan jasa secara umum yang berlaku terus-menerus. Sehingga, nampak menghasilkan garis yang konsisten apabila digambarkan ke dalam pola tertentu.
Sementara itu, penghitungan inflasi dapat dikaitkan dengan sejumlah pos pengeluaran pribadi. Di antaranya yakni berupa bahan makanan, makanan jadi, minuman, tembakau, perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan dan olahraga, serta transportasi dan komunikasi.
Jenis-jenis Inflasi
©2014 Merdeka.com/Shutterstock/Sergey Nivens
1. Inflasi dari Sifatnya
- Inflasi Ringan: Inflasi yang satu ini memiliki ciri-ciri lajunya yang cukup rendah. Biasanya yakni pada kisaran kurang dari 10% dalam satu tahun.
- Inflasi Sedang: Inflasi sedang umumnya lebih tinggi daripada inflasi ringan. Lajunya yakni pada kisaran angka 10 hingga 30% setahun.
- Inflasi Berat: Inflasi berat memiliki angka pada kisaran 30 hingga 100 % dalam satu tahun. Tandanya yakni harga barang dan jasa naik serta cukup sulit dikendalikan.
- Inflasi Sangat Berat: Inflasi sangat berat yakni pada kisaran angka lebih dari 100% setahun. Hal ini ditandai dengan kondisi ekonomi suatu negara yang cukup parah.
2. Inflasi dari Asalnya
- Domestic Inflation: Inflasi yang satu ini tak lain bersumber dari dalam negeri. Biasanya kondisi tersebut diawali dengan defisit APBN.
- Imported Inflation: Sebaliknya, imported inflation justru berasal dari luar negeri. Cirinya yakni munculnya kenaikan harga barang kebutuhan yang berasal dari luar negeri.
3. Inflasi dari Sebabnya
- Demand Pull Inflation: Inflasi yang terjadi akibat adanya sebuah permintaan yang tidak imbang dengan peningkatan jumlah penawaran produksi.
- Cost Push Inflation: Penyebabnya adalah kenaikan biaya produksi yang disebabkan oleh kenaikan biaya input atau biaya faktor produksi.
- Bottle Neck Inflation: Penyebabnya adalah faktor permintaan atau faktor penawaran.
Penyebab Inflasi
©2021 Merdeka.com/rdk.fidkom.uinjkt.ac.id
1. Meningkatnya Permintaan
Penyebab inflasi yang pertama adalah meningkatnya permintaan terhadap suatu barang tertentu. Biasanya, muncul keinginan berlebih dari kelompok masyarakat tertentu yang ingin mendapatkan barang atau jasa tersebut. Akibatnya, permintaan yang berlebih dapat membuat harga menjadi semakin meningkat.
2. Bertambahnya Uang yang Beredar
Penyebab inflasi yang kedua adalah meningkatnya jumlah uang yang beredar di masyarakat. Apabila jumlah barang tetap namun jumlah uang yang beredar lebih besar dua kali lipat, maka harga barang menjadi lebih mahal dua kali lipat.
3. Meningkatnya Biaya Produksi
Sementara itu, penyebab inflasi yang selanjutnya adalah meningkatnya biaya produksi dari suatu barang tertentu. Inflasi yang disebabkan oleh kenaikan biaya produksi biasanya terjadi di negara dengan pertumbuhan ekonomi yang sedang berkembang atau tumbuh pesat disertai angka pengangguran yang cukup rendah.
4. Dapat Terjadi Oleh Inflasi Campuran
Selain itu, inflasi juga dapat disebabkan oleh terjadinya inflasi campuran. Hal ini membuat adanya ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan.
5. Inflasi Ekspektasi
Penyebab inflasi di Indonesia adalah adanya inflasi ekspektasi. Penyebab inflasi di Indonesia ini terjadi sebagai akibat dari perilaku masyarakat yang berpendapat bahwa kondisi ekonomi di masa yang akan datang akan menjadi lebih baik lagi.
Cara Menghitung Inflasi
© pixabay.com/moritz320
Langkah terakhir untuk memahami inflasi adalah dengan mengetahui cara menghitung inflasi. Adapun rumus untuk menghitung inflasi yakni sebagai berikut.
Laju Inflasi (LI) = (IHK bulan ini - IHK bulan sebelumnya) / (IHK bulan sebelumnya x 100 persen)
Sementara itu, contoh soal dan cara menghitung inflasi tersebut yakni sebagai berikut.
Di sebuah negara diketahui nilai IHK per Februari pada tahun 2021 adalah 120. Sementara itu, pada Januari tahun 2022, Diketahui bahwa nilai IHK-nya adalah 140. Maka, berapakah nilai inflasi tahunan pada negara tersebut?
Jawaban:
Laju Inflasi = [(140 - 120) : (110)] x 100%
Laju Inflasi = [(20) : (120)] x 100%
Laju Inflasi = 0,16 x 100%
Laju Inflasi = 16%