Demi Air Bersih dan Buang BAB, Warga Ini Jalan Kaki 450 Meter Ke Pancuran Air di Lereng Gunung
Melihat kehidupan warga kampung Halimun yang harus tempuh jarak ratusan meter untuk dapat air bersih.
Melihat kehidupan warga kampung Halimun yang harus tempuh jarak ratusan meter untuk dapat air bersih.
Demi Air Bersih dan Buang BAB, Warga Ini Jalan Kaki 450 Meter Ke Pancuran Air di Lereng Gunung
Kampung Halimun, Desa Mekar Jaya, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menjadi salah satu daerah yang masih perlu pembangunan.
Meski hanya berjarak kurang lebih tiga jam dari Ibu Kota Jakarta, perkampungan ini bisa dibilang masih cukup tertinggal.
Bahkan, untuk mendapatkan akses air bersih saja warga harus berjalan kurang lebih 450 meter menuju sumber air di lereng gunung. Simak ulasannya:
- Bermodal Badik, Buruh Bangunan Rampok SPBU Gasak Rp110 Juta saat Siang Bolong
- Saking Bahagia Jalan Kampungnya Diaspal, Warga di Gunungkidul Tunaikan Nazar Merangkak 1 Kilometer
- Berjuang Demi Bertahan Hidup, Ini Kisah Pilu dari Kampung Miskin di Brebes
- Penampakan Jalan di Kawasan Wisata di Tegallalang- Tampaksiring Bali Amblas 50 Meter, Ini Penyebabnya
Potret Kehidupan Warga Kampung Halimun
Melansir dari unggahan di kanal Youtube Petualangan Alam Desaku, membagikan video memperlihatkan kehidupan masyarakat di kampung Halimun.
Pengunggah video menunjukkan momen perjalanannya menuju ke sumber air bersih warga Halimun.
Disebutkan jika sumber air itu merupakan satu-satunya yang dimiliki warga kampung Halimun untuk memenuhi kebutuhan MCK (mandi cuci kakus).
Perekam video mengatakan, jika warga kampung harus menempuh perjalanan sejauh 450 meter untuk menuju sumber air.
"Ini di sini banyak sekali semak belukar. Pak RT cukup jauh ya tapi enggak papa kita lihat. (kataya) 450 meter yaa memang cukup jauh ini," kata perekam video.
Menyusuri jalanan setapak penuh semak belukar, setiap harinya warga Halimun harus berjalan jauh untuk mencari air.
"Semua warga Halimun ke sini (cari air)," ungkap perekam video.
Setelah berjalan ke lereng, perekam video yang ditemani Ketua RT setempat menemui sumber air bersih.
Meski alirannya tidak terlalu deras, sumber air tersebut dikatakan mampu memenuhi kebutuhan MCK warga kampung.
"Padahal di sebalah atas sana gundul di sana cuma ada pohon-pohon bambu aja. Tapi hebat ini masih menyimpan cadangan air luar biasa," ungkap perekam video.
"Ini kalau kemarau panjang (kuat) terus mengalir. Ini airnya dingin banget sejuk lah ya," tambahnya.
Harapannya, agar air yang sudah ditampung itu diharapkan bisa disalurkan ke rumah-rumah warga dengan pompa.
Sehingga warga tidak harus berjalan jauh hanya untuk mandi, mencuci, ataupun buang air.
"Ini harus dibuat bak dulu atau toren. Ditampung dulu baru ditarik ke sana (kampung)," ungkap perekam video. Berdasarkan informasi, kampung Halimun terletak di antara Gunung Ronggeng dan Gunung Halimun.
Perkampungan ini pertama kali dibuka untuk pemukiman pada tahun 1987 oleh sebuah perusahaan.
Kemudian pada tahun 1999 melalui keputusan Menteri Agraria, Kampung Halimun dibebaskan dari perusahaaan.
Perkampungan ini bisa dibilang cukup tertinggal. Hal ini bisa dilihat dari infrasutruktur jalanan yang masih rusak.