Desa di Atas Awan Ini Diklaim Tidak Pernah Terkena Air Hujan, Lokasinya di Ketinggian
Sebuah desa di ketinggian di Yaman dijuluki sebagai desa di atas awan.
Desa di Atas Awan Ini Diklaim Tidak Pernah Terkena Air Hujan, Lokasinya di Ketinggian
Sebuah desa di ketinggian di Yaman dijuluki sebagai desa di atas awan.
Karena letaknya di ketinggian, banyak orang mengklaim jika desa ini tidak pernah terkena hujan sama sekali.
Hal ini dikarenakan letak pedesaan tersebut dilewati awan sehingga tidak terkena hujan. Simak ulasan selengkapnya.
Desa Atas Awan
Desa atas awan ini bernama Al-Haraz yang terletak di Jabal Haraz, Yaman.
Tempat ini terkenal dengan desa-desa berbentuk benteng yang melekat pada puncak-puncak bebatuan.
Daerah pegunungan ini menjadi rumah bagi Dinasti Sulayhid yang dibentuk orang Mesir.
Dinasti ini mempunyai hubungan dekat dengan Kekhalifahan Fatimiyah.
Pada tahun 1037, mereka menetap dan membangun benteng yang bertahan sampai saat. Hingga terbentuklah sebuah desa yang bernama Al-Hutaib.
-
Apa yang terjadi pada bidan desa itu? Sebelumnya kondisi Safriani sempat melemah, karena penyakit kelumpuhan secara tiba-tiba. Ia pun hanya bisa terbaring lemah dan tidak mampu menjalankan tugas seperti biasa.
-
Di mana letak Desa Karangjaya yang viral? Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat baru-baru ini viral di media sosial.
-
Bagaimana masalah sinyal di Desa Kayu Batu diatasi? Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara kemudian meluncurkan program pembangunan menara repeater untuk mengatasi masalah blank spot, terutama di daerah yang padat penduduk. Program Pemantapan Konektivitas Wilayah yang diinisiasi oleh Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah ini bertujuan untuk menghilangkan wilayah-wilayah yang tidak terjangkau oleh sinyal telekomunikasi seluler, termasuk Desa Kayu Batu.
-
Kenapa kuda penting di kota Yaoheyuan? “Penguburan kurban dan konsumsi kuda tidak hanya menunjukkan kekayaan dan status pemerintahan Yaoheyuan tetapi juga ketersediaan kuda di wilayah ini,” tulis para peneliti. “Kuda adalah salah satu sumber daya terpenting di barat laut China selama periode Zhou Barat.
-
Kapan Desa Karangjaya menjadi viral di media sosial? Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat baru-baru ini viral di media sosial.
-
Apa yang ditemukan di desa Abad Pertengahan tersebut? Tim juga menemukan benteng bukit kecil berbentuk oval yang dianggap sebagai kastil kaum bangsawan setempat. Dalam penggalian selama dua pekan tahun ini, kastil beserta parit dan tembok benteng di depannya diperiksa dengan cermat. Tim penggalian berhasil mendokumentasikan lebih dari 2.000 temuan, termasuk tapal kuda, paku besi, genteng, dan sejumlah pecahan tembikar.
Sejarah Desa Al-Hutaib
Melansir dari kanal Youtube KabarPedia, Al-Hutaib dibangun oleh suku al-Sulayhi yang memerintah di Yaman pada abad ke-10 dan ke-11.
Mereka membangun desa ini sebagai tempat penyebaran ajaran Syiah Ismailiyah di Yaman dan sebagai benteng pertahanan dari serangan musuh.
Desa ini masih dianggap sebagai tempat yang sakral oleh penganut aliran Syiah Ismailiyah, dan banyak dikunjungi untuk tujuan meditasi.
Bangunan-bangunan ini termasuk masjid, madrasah, rumah, dan makam.
Desa ini pernah menjadi pusat kebudayaan dan politik Yaman pada masa lalu. Tetapi mengalami kemunduran setelah dinasti al-Sulayhi runtuh pada abad ke-12.
Desa ini kemudian ditinggalkan oleh penduduknya, dan hanya menjadi tempat ziarah bagi penganut aliran Syiah Ismailiyah.
Diklaim Tidak Pernah Terkena Hujan
Berada di ketinggian, desa Al-Hutaib sering diselimuti oleh awan, yang membuat desa ini tampak seperti berada di antara langit dan bumi.
Banyak orang mengklaim jika desa ini tidak pernah terkena air hujan. Klaim ini didasarkan pada fakta bahwa desa ini berada di atas awan.
Hal itu membuat desa ini terhindar dari hujan yang turun di bawahnya. Namun, sebenarnya klaim tersebut tidak sepenuhnya benar.
Sebuah situs yang menyediakan informasi tentang cuaca di seluruh dunia, Weather Atlas, menyebut jika desa tersebut memang jarang turun hujan.
Hanya saja, daerah tersebut memang memiliki curah hujan yang rendah. Curah hujan rata-rata di desa ini sekitar 300 mm per tahun.
Dan biasanya terjadi terutama pada bulan-bulan musim semi dan musim gugur.
Oleh karena itu, kemungkinan terjadinya hujan di Al-Hutaib tetap ada, kecuali jika kondisi cuaca ekstrem atau melebihi 20.000 meter.