Di Balik Megah dan Mewahnya Kota Suci Mekkah, Ada Kehidupan Petani yang Memperhatikan
Begini penampakan tempat tinggal para petani di kota Mekkah yang berada di pinggiran.
Di Mekkah juga ada lahan pertanian, lahan tersebut digarap oleh petani yang hidup di pinggiran jauh dari kota Mekkah. Namun, satu hal yang penting diketahui adalah para petani Mekkah hidup dengan penuh keterbatasan.
Mereka tinggal seadanya, berlindung dari terik matahari dan dinginnya angin malam hanya dengan sebuah gubuk sederhana yang terbuat dari kardus. Setiap hari, kehidupan para petani itu disibukkan di ladang.
- Begini Penampakan Rumah Petani di Kota Mekkah, Terbuat dari Kardus dan Kayu
- Penampakan Danau Misterius di Pinggiran Kota Mekkah yang Jarang Orang Tahu, Banyak Pohon Tumbuh Subur
- Astagfirullah padahal di Mekkah, Penyuka Sesama Jenis Nekat Rayu Pemuda buat Hubungan Badan
- Puting Beliung Melanda Sudut Kota di Mekkah, Reaksi Warganya Santai Banget
Bagaimana penampakan lahan pertanian di kota Mekkah, kehidupan petani, dan penampakan rumahnya? Simak ulasannya sebagai berikut.
Potret Kehidupan Petani di Kota Mekkah
Sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube Alman Mulyana memperlihatkan bagaimana para petani di kota Mekkah menjalani kehidupan sehari-hari.
Setiap hari, mereka menggarap ladang dan tinggal di sebuah gubuk yang sangat sederhana. Gubuk tersebut hanya terbuat dari kayu, kardus, dan seng yang disusun untuk melindungi mereka dari sengatan panas matahari.
“Atapnya pakai ini, pakai seng. Kebayang nggak panasnya kayak apa. Suhu di kota Mekkah kalau musim panas 50 derajat kalau pas musim haji,” kata perekam video, Alman Mulyana.
Sementara itu, kamar mandi petani Mekkah berada di luar. Sehingga semua kegiatan bebersih badan. Mulai dari buang air, hingga mandi, dilakukan di luar ruangan tanpa penghalang apapun.
“Ini ada penampungan air, nah mereka mandinya di sini. Kebayang nggak. Tanpa tutup, tanpa penutup ya. Karena mereka hidupnya di lembah, jadi terbiasa,” jelasnya.
Jauh dari Kota
Tempat tinggal para petani tersebut juga sangat jauh dari perkotaan. Orang asing jika ingin datang, harus menempuh perjalanan yang sangat panjang untuk bisa sampai di tempat tersebut.
“Karena tempat ini jauh ke mana-mana. Saya untuk sampai ke tempat ini itu luar biasa. Nggak kejangkau sama Google Maps,” ucap Alman.
Akibatnya, alam di tempat tersebut masih sangat alami. Banyak tanaman yang bisa tumbuh subur dan semak-semak hijau yang menghiasi lembah rumah para petani.
“Di balik megah dan mewahnya kota suci Mekkah, ada petani yang hidupnya seperti ini. Orang yang berjasa atas kelangsungan hidup di kota suci Mekkah,” pungkasnya.