Doa Masuk Kamar Mandi dan Keluar Kamar Mandi, Ketahui Cara Bersuci saat Buang Air
Umat Islam harus memperhatikan beberapa hal saat akan ke kamar mandi.
Berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari sudah diatur ketentuannya dalam agama Islam. Salah satunya, tata cara dan adab saat ke kamar mandi.
Meski terkadang dianggap sepele, tetapi umat Islam harus memperhatikan beberapa hal saat akan ke kamar mandi. Di antaranya dengan membaca doa masuk kamar mandi dan keluar kamar mandi.
BACA JUGA: Hukum, Tata Cara Doa Istinja Guna Membersihkan Najis
-
Apa yang diminta dalam doa-doa yang dikumpulkan? Kumpulan doa minta kesembuhan untuk diri sendiri dan orang lain. Doa minta kesembuhan bisa dibaca untuk diri sendiri maupun orang lain. Saat seseorang dengan diuji dengan penyakit, ada baiknya untuk terus memanjatkan doa dan memohon kesembuhan kepada Allah SWT.
-
Apa itu doa arwah lengkap? Doa arwah lengkap ini bisa dibaca kapan saja atau dalam acara doa yang diadakan secara khusus.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata doa kepada Allah SWT? Kata-kata doa yang dipanjatkan kepada Allah merupakan cerminan dari kondisi dan perasaan yang dirasakan oleh setiap hamba.
-
Apa yang dimaksud dengan doa sholat tasbih? Doa sholat tasbih yang dibaca usai sholat merupakan momen yang tepat untuk berbicara langsung kepada Allah, menyampaikan harapan, permohonan, dan rasa syukur.
-
Kapan doa Khotmil Quran Kudus dibaca? Doa khotmil Quran Kudus adalah doa yang dibaca ketika seseorang telah mengkhatamkan Al-Qur'an.
-
Kapan Doa Kafaratul Majelis dibaca? Rasulullah SAW mengajarkan para sahabatnya untuk membaca doa kafaratul majelis ketika hendak meninggalkan sebuah majelis.
Selain itu, penting bagi umat Islam untuk memperhatikan adab serta cara bersuci saat buang air. Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan saat ke kamar mandi yang telah merdeka.com lansir dari islam.nu.or.id.
Berikut ulasan lengkapnya.
Hal yang Harus Diperhatikan Seseorang saat Buang Air
©medicalnewstoday.com
1. Tidak buang air sembarangan, khususnya di tempat berteduh, di bawah pohon yang tengah berbuah, tempat berkumpul manusia, di lubang hewan, di jalanan, dan lain sebagainya. Hal tersebut dilarang karena merugikan manusia serta makhluk lainnya, sedangkan Islam mengajarkan untuk tidak merugikan siapapun.
2. Dilarang menghadap atau membelakangi arah kiblat saat buang air di tempat terbuka (haram hukumnya). Adapun jika dilakukan di tempat yang tertutup yang disediakan khusus untuk buang air, maka hukumnya makruh.
3. Bersuci atau cebok menggunakan tangan kiri.
Praktik Buang Air serta Bersuci Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW
a. Membaca Doa Masuk Kamar Mandi
بِسْمِ اللهِ اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك من الْخُبْثِ وَالْخَبَائِثِ
Artinya:
"Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari godaan iblis jantan dan betina."
Doa tersebut diucapkan saat hendak masuk ke kamar mandi atau toilet, tetapi posisi kita masih berada di luar. Karena, saat sudah masuk ke kamar mandi atau toilet, maka kita tidak boleh lagi mengucapkan ucapan-ucapan agung, seperti nama Allah SWT, nama Rasul, ayat suci Alquran, serta doa-doa.
Perlu diingat, toilet adalah tempat manusia untuk membuang kotoran. Oleh sebab itu, tidak layak dijadikan tempat mengucapkan ucapan-ucapan agung. Hal tersebut juga berlaku di tempat tidak baik lainnya seperti di penampungan kotoran hewan dan lainnya.
b. Masuk ke kamar mandi dengan mendahulukan kaki kiri.
c. Membuang kotoran pada lubang kakus, bukan di lantai toilet atau di dinding.
d. Duduk ketika buang air kecil apalagi buang air besar.
e. Menuntaskan keluarnya kotoran.
Berdehem-deham, mengelus kelamin atau perut dengan tujuan untuk melancarkan serta menuntaskan keluarnya kotoran.
Perlu diketahui, di antara hikmah melakukan hal tersebut yaitu agar terhindar dari penyakit akibat masih adanya sisa kotoran dalam tubuh yang belum terbuang. Selain itu, agar terhindar juga dari rasa was-was.
Seringkali, sesudah buang air, seseorang merasa was-was seolah kotoran keluar lagi dari tubuh. Tindakan 'menuntaskan' itu menjadi bagian dari upaya untuk menghindari was-was tersebut.
f. Melakukan istinja' atau cebok dengan menggunakan tangan kiri.
Ada tiga macam cara melakukan istinja', di antaranya:
1. Istinja' dengan menggunakan tiga buah batu atau dapat diganti dengan tiga lembar tisu. Akan tetapi, jika masih belum bersih, maka ditambah lagi sampai ganjil, lima atau tujuh dan seterusnya.
2. Hal tersebut dilakukan apabila tidak ada air, atau ada air yang tersedia tapi disedikan untuk minum.
3. Istinja' dengan menggunakan air.
4. Menggunakan tiga lembar tisu terlebih dulu, kemudian diakhiri dengan menggunakan air. Cara istinja' ini ialah yang terbaik.
g. Membaca doa keluar kamar mandi
غُفْرَانَكَ الْحَمْدُ لِلهِ الذي أَذْهَبَ عَنِّيْ الْأَذَى وَعَافَانِيْ اللهم اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ. اللَّهُمَّ طَهِّرْ قَلْبِيْ مِنَ النِّفَاقِ وَحَصِّنْ فَرْجِيْ مِنَ
الْفَوَاحِشِ
Guhfroonaka alhamdulillahi alladzi adzhaba ‘anni al-adza wa ‘aafaani. Allahumma ij’alni minat tawwaabiina waj’alni minal mutathohhiriin. Allahumma thohhir qolbi minan nifaaqi wa hashshin farji minal fawaahisyi.
Artinya: "Dengan mengharap ampunan-Mu, segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan penyakit dari tubuhku, dan mensehatkan aku. Ya Allah, jadikanlah aku sebagian dari orang yang bertaubat dan jadikanlah aku sebagian dari orang yang suci. Ya Allah, bersihkan hatiku dari kemunafikan, dan jaga kelaminku dari perbuatan keji (zina)."