Fakta Ngeri Anggota TNI Coba Santet Istri Sampai Sewa Eksekutor, Kasad Dudung Murka
Kopda Muslimin merupakan dalang penembakan istrinya.
Aksi tak terpuji anggota TNI Kopda Muslimin membuat Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman murka. Kopda Muslimin merupakan dalang penembakan istrinya sendiri.
Muslimin membayar lima orang suruhannya Rp120 juta. Tak kalah mengejutkan, rupanya ia telah merencanakan pembunuhan sejak lama.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Bagaimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
Beragam cara telah dicoba, dari meracuni, meneror dengan pencurian, santet hingga menyewa eksekutor.
Simak ulasan selengkapnya berikut ini, seperti merdeka.com telah rangkum dari berbagai sumber, Selasa (26/7).
Eksekusi Tembak Istri TNI
Publik dikejutkan dengan viralnya video penembakan seorang istri anggota TNI di jalan. Saat eksekusi, Rina Wilandari (34) istri Kopda Muslimin tengah bersama anaknya di depan rumah, Jalan Cemara III, Banyumanik, Kota Semarang, Senin (18/7).
Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman berbicara saat pers rilis kasus penembakan istri anggota TNI , antara
Insiden keji tersebut rupanya direncanakan oleh suaminya sendiri. Kini lima pelaku eksekutor telah diamankan polisi. Yakni, Sugiyono alias Babi, Supriyono, Agus Santoso, Ponco, dan Dwi Sulistyono.
Sugiyono alias Babi merupakan eksekutor penembakan di lokasi kejadian. Sedangkan Dwi berperan sebagai penyedia senjata api.
"Jadi usai melakukan penembakan para pelaku langsung ketemu Kopda Muslimin. Di sana mereka dapat upah Rp120 juta dan per orang mendapat bagian Rp24 juta. Ada yang langsung dibelikan motor dan emas. Semuanya barang bukti sudah kita sita," terang Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi di Semarang, Senin (25/7).
Kopda Muslimin Kabur dari Jawa
Penembakan istri TNI di Semarang ©2022 Merdeka.com/Antara
Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengatakan Kopda Muslimin sudah tak lagi berada di Pulau Jawa.
"Ini saya ajak Danpuspom AD kalau ada kemungkinan yang bersangkutan tidak ada di Jawa lagi," kata Dudung, Senin (25/7).
Keseriusan Kasad Dudung terhadap tindak pidana percobaan pembunuhan, ia tegas meminta Kopda Muslimin ditangkap secepatnya.
"Sudah saya perintahkan kejar dalam waktu yang sesingkat-singkatnya agar segera tertangkap," imbuhnya.
Di sisi lain, Kasad Dudung menyerahkan penghargaan kepada Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar dan Dandim 0733 Kota Semarang Letkol Honi Havana di Mapolda Jawa Tengah. Sebagai bentuk apresiasi atas pengungkapan kasus penembakan istri anggota TNI.
Pakai Racun dan Santet
Sugiono alias Babi mengaku sempat beberapa kali diperintahkan oleh Kopda Muslimin untuk melakukan perencanaan pembunuhan kepada korban Rina.
"Suami korban telah memerintahkan saudara Babi tidak hanya melakukan penembakan. Satu bulan yang lalu, dia memerintahkan babi untuk meracun istrinya, mencuri. Jadi pura-pura mencuri, targetnya istrinya mati," kata Irjen Luthfi.
Tak berhenti di situ, rupanya percobaan pembunuhan telah dilakukan dengan cara lain melalui eksekutor, yakni media gaib santet.
"Kemudian ketiga dia menggunakan santet," imbuh Kapolda Jateng.
"Jadi mbelani pacare (membela pacarnya), disantet, diracun, pura-pura maling yang akan bunuh (korban) dan terakhir ditembak," pungkas Luthfi.
Kasad Dudung Jenguk Korban
YouTube TNI AD ©2021 Merdeka.com
Kasad Jenderal TNI Dudung menjenguk Rina Wulandari. Saat ini ia tengah menjalani perawatan di RSUP dr Kariadi Kota Semarang.
"Tadi saya lihat korban sedang tidur, jadi tidak bisa berkomunikasi karena dipasang ventilator," ungkap Kasad Dudung, Senin (25/7).
Kondisi Rina cukup memperihatinkan, hal itu lantas membuat Kasad Dudung tak tega.
"Saya sangat prihatin, semoga Ibu Rina bisa segera pulih dan beraktivitas kembali," imbuhnya.
Temui Anak Korban, Bungsu Masih Usia 4 Bulan
Selain menjenguk istri Kopda Muslimin, Kasad Dudung juga menjumpai ketiga anak korban. Dalam kesempatan itu, Kasad Dudung berjanji akan memantau kondisi ibunda mereka.
"Tadi langsung ketemu anak-anaknya ada tiga. Yang paling kecil kurang lebih 4 bulan," paparnya.
Pada pertemuan itu, Kasad Dudung juga mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi karena telah terlibat mengawasi anak-anak Rina.
Kopda Muslimin Punya Pacar Baru
Liputan6.com ©2020 Merdeka.com
Motif Kopda Muslimin melakukan percobaan pembunuhan terhadap istrinya sendiri karena memiliki pacar lagi. Dari pengungkapan kasus ini, lima tersangka termasuk penyedia senjata api berhasil diringkus tim gabungan TNI-Polri.
"Motifnya punya pacar lagi. Jadi ada delapan saksi yang kita periksa, di antaranya saksi W, itu pacarnya," ungkap Irjen Luthfi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan pacar dari Kopda Muslimin berinisial W, dia juga dikabarkan sempat diajak kabur usai insiden penembakan terjadi. Namun W menolak ajakan Kopda Muslimin tersebut.
"Itu pacarnya, W sudah kita lakukan pengamanan. Bahwa yang bersangkutan lari setelah kegiatan ini, tetapi pacarnya tidak mau," imbuh Luthfi.
(mdk/kur)