Gerombolan Pria Bentak-Bentak Polisi, Diberi Tembakan Peringatan Tak Ada Takutnya
Tim Rajawali Polres Metro Jakarta Timur menjumpai segerombolan pemuda yang melakukan pemalakan terhadap seorang sopir tukang sayur.
Salah satu tugas kepolisian adalah menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah kejahatan dan menjaga keamanan masyarakat adalah dengan berpatroli.
Seperti patroli yang biasa dilakukan Tim Rajawali Polres Metro Jakarta Timur. Saat bertugas mereka menjumpai segerombolan pemuda yang melakukan pemalakan terhadap seorang sopir tukang sayur.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
Namun saat diinterograsi di lokasi mereka tak mau mengaku. Mereka pun kemudian digeledah oleh petugas. Namun, saat digeledah ada dari pemuda itu yang justru membentak petugas. Petugas bahkan sampai mengeluarkan tembakan peringatan.
Penasaran kisah selanjutnya? Simak selengkapnya.
Terjadi Pemalakan Tukang Sayur
Channel YouTube 86 & Custom Protection NET ©2021 Merdeka.com
Langit masih gelap, patroli oleh Tim Rajawali dari Polres Metro Jakarta Timur terus dilakukan. Tiba-tiba mereka melihat ada sekumpulan pemuda mencurigakan di pinggir jalan. Mereka mengerumuni seorang pria yang sedang mengantar sayur dagangan.
"Itu dipalak, tangkap-tangkap. Hei pegang-pegang," teriak seorang aparat, seperti dikutip dari kanal YouTube 86 & Custom Protection NET.
"Kita juga menemukan beberapa orang yang diduga melakukan pemalakan," terang Aiptu Wily, Wakil Ketua Team Rajawali.
"Jongkok ayo, matikan dulu rokok kau itu [...] Makanya duduk ayo, biar enak ngobrolnya," pinta para polisi dengan tegas.
Berani Membentak dan Berkilah
Channel YouTube 86 & Custom Protection NET ©2021 Merdeka.com
Secra sigap Tim Rajawali menghentikan laju keempat pemuda itu. Saat ditanya perihal pemalakan yang baru saja dilakukan, mereka membantah dan mengaku hanya ingin menumpang.
"Mau nebeng kami pak, cuma enggak muat ada sayur. Cuma nebeng sebentar ke sana saja," bela pemuda itu.
"Kita cuma mau numpang," bentak pemuda yang lain.
Saat diperiksa dan dinterogasi, salah seorang pemuda justru mengacau dan membentak petugas.
"Hei kau, jangan bentak-bentak kau," tegas sang polisi.
Pemalakan Sering Terjadi
Channel YouTube 86 & Custom Protection NET ©2021 Merdeka.com
Demi mendapatkan informasi dari kedua belah pihak, seorang polisi lain menghampiri korban. Ia mengaku bila kejadian tersebut sudah menjadi rutinitas setiap kali mengantar sayur dan selalu saja terulang.
"Mereka memberikan keterangan bahwasanya hanya ingin menumpang dan langsung kita tanyakan perihal tersebut ke pihak korban," papar Aiptu Wily.
"Dia suka buat onar saja [...] Kalau markir di sini, dia bukan orang sini. Biasa minta duit. Biasa begitu terus. Kadang-kadang lain orang. Banyak juga si," jelas korban.
Kembali Membentak Petugas
Channel YouTube 86 & Custom Protection NET ©2021 Merdeka.com
Sekumpulan pemuda tadi masih saja mengelak. Tak ada satu pun yang mengakui kesalahan. Bahkan saat hendak digiring pun, mereka masih berusaha membela diri.
"Enggak minta duit, sumpah," kata pria itu.
"Ini adik-adik saya semua ini pak, kita enggak ada minta-minta duit ini. Bapak jangan bawa adik-adik saya. Kita di sini, tapi saya yang menjaga mereka," bela salah seorang yang lain.
Salah seorang pemuda memposisikan diri sebagai kakak tertua. Sedari awal dia mencoba membela, tapi keempatnya kompak tak mau bersikap kooperatif.
"Diperiksa-periksa," tegas seorang aparat yang lain.
"Periksa apaan. Hargai adik-adik saya," teriak pemuda yang paling senior.
"Hei kau bentak-bentak ya," tegas aparat.
Tak Mau Diperiksa
Channel YouTube 86 & Custom Protection NET ©2021 Merdeka.com
Perundingan Team Rajawali bersama segerombolan pemuda itu kian alot. Saat dilakukan pemeriksaan pun, mereka kembali membentak dan berdalih.
"Ayo HP-nya semua keluarin," tegas sang polisi.
"Ini pak masa saya dibilang malak. Bukan palak. Enggak pernah palak sini itu," belanya lagi.
"Kau periksa-periksa HP segala, kita enggak nyolong. Dalam rangka apa ini," ucap pemuda yang lain.
Dalam Kondisi Mabuk
Petugas menduga bahwa para pemuda tersebut dalam kondisi mabuk minuman keras. Karena beberapa pemuda lain yang menyusul ke lokasi, jawabannya pun sama-sama melantur dan terkadang tidak jelas pengucapannya.
"Jakarta enggak ada premanisme ya. Ini siapa yang mabuk? Jawab, siapa yang masih sadar?," tanyanya.
"Iya bareng-bareng kita minum," jawabnya.
"Ayo naik-naik. Kalau lu enggak bersalah, baru kita pulangin," tegas sang aparat.
"Kan kita enggak salah, enggak perlu di apa-apain pak, enggak bisa," jelasnya menghindar.
"Akhirnya kami pun melakukan tindakan tegas dengan membawa mereka dan korban ke Polres Metro Jakarta Timur guna penyelidikan lebih lanjut," pungkas Aiptu Wily.
(mdk/kur)