Global warming Terjadi karena Aktivitas Manusia, Ini 5 Penyebab yang Perlu Diketahui
Global warming terjadi terjadi karena ragam aktivitas manusia yang setiap tahunnya semakin parah. Ragam aktivitas yang dimaksud misalnya penggunaan bahan bakar fosil yang terus meningkat dan penebangan hutan & lahan, mengakibatkan terjadinya perubahan iklim yang membahayakan kehidupan di bumi.
Global warming terjadi terjadi karena ragam aktivitas manusia yang setiap tahunnya semakin parah. Ragam aktivitas yang dimaksud misalnya penggunaan bahan bakar fosil yang terus meningkat dan penebangan hutan & lahan, mengakibatkan terjadinya perubahan iklim yang membahayakan kehidupan di bumi serta seluruh isinya, termasuk manusia itu sendiri.
Global warming atau pemanasan global sebenarnya merupakan fenomena perubahan iklim drastis akibat naiknya suhu rata-rata pada atmosfer, daratan atau bahkan lautan. Kondisi tersebut nyatanya akan membuat lapisan ozon juga semakin menipis.
-
Di mana kenaikan suhu global dapat menyebabkan meluasnya gurun pasir? Kenaikan suhu dapat menyebabkan gurun pasir meluas ke area yang sebelumnya subur. Ini mengurangi lahan yang tersedia untuk pertanian dan habitat alami, serta meningkatkan risiko kekeringan dan kelaparan.
-
Apa itu perubahan iklim? Menurut PBB, perubahan iklim adalah mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Pergeseran ini mungkin alami, seperti melalui variasi siklus matahari. Namun sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan fosil seperti batu bara, minyak dan gas.
-
Bagaimana cara mengatasi perubahan iklim? Ada beberapa cara mengatasi perubahan iklim yang bisa dilakukan, di antaranya: Mengehmat Energi Salah satu cara mengatasi perubahan iklim adalah menghemat energi. Dengan menghemat energi, kita bisa mengurangi efek rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim.
-
Kenapa pemborosan makanan menjadi masalah global dan berdampak serius terhadap lingkungan? Fenomena food waste dan food loss tidak hanya menjadi masalah global, tetapi juga menimbulkan dampak serius terhadap lingkungan dan ekosistem.
-
Kapan MASINDO membahas isu perubahan iklim dalam diskusi media? Bertepatan dengan International Day of Clean Air 2023, Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO) menggelar agenda diskusi media yang fokus mengangkat tema "Menanamkan Nilai-Nilai Sadar Risiko untuk Mengatasi Masalah Publik Demi Menuju Visi Indonesia Emas 2045" di Century Park Hotel, Senayan pada Selasa (12/9).
-
Kapan dampak kenaikan suhu global terhadap kesehatan manusia mulai dirasakan? Kenaikan suhu global juga memiliki dampak yang luas dan serius terhadap kesehatan manusia. Berikut adalah beberapa dampak tersebut dengan penjelasan yang mendalam: Dampak Kenaikan Suhu Global terhadap Kesehatan Penyakit Terkait Panas: Suhu yang lebih tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti heatstroke, dehidrasi, dan kelelahan panas. Heatstroke terjadi ketika tubuh tidak mampu mengatur suhu internalnya, yang bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
Tipisnya lapisan ozon akan menyelimuti bumi dan pengaruhnya sangat pekat terhadap perubahan udara dan sumber air yang sangat penting untuk keberlangsungan kehidupan. Sebenarnya kondisi ini bisa terjadi alamiah, namun aktivitas manusia juga menjadi penyumbang terbesar konsentrasi berbagai gas, terutama karbon dioksida.
Dirangkum dari Hellosehat, berikut adalah penyebab global warming terjadi karena aktivitas manusia yang harus dipahami dan ditekan.
Limbah Industri
Global warming terjadi karena adanya limbah industri dan rumah tangga menjadi penyebab pemanasan global ketiga terbesar. Keberadaan industri bahkan ditengari jadi penyebab paling awal pemanasan global.
Studi menunjukkan global warming perlahan mulai terjadi di tengah abad ke-19 mengikuti maraknya revolusi industri di Amerika Serikat dan juga negara-negara lainnya. Bukan hanya industri kertas, industri plastik juga menjadi salah satu dalang besar global warming dan sudah diperkirakan 12 juta barel minya bisa memproduksi 30 juta produk plastik PET.
Sebesar satu barel berisi sekitar 159 liter atau 135 kg minyak mentah dan bisa mengandung 118 kg karbon. Apalagi jika dihitung kasar, pembuatan setiap ton plastik PET bisa menghasilkan sekitar 3 ton gas karbon dioksida.
Emisi Gas Bahan Bakar Kendaraan
Global warming terjadi selanjutnya dikarenakan emisi gas bahan bakar kendaraan bermotor. Ini merupakan salah satu penyebab utama dari pemanasan global dengan jumlah gas lambat laun akan merusak kualitas udara, air bahkan tanah.
Lebih dari 90% transportasi yang digunakan saat ini, meski udara, transportasi darat, atau air ditenagai oleh bahan bakar petroleum seperti diesel atau bensin. Adanya asap dari knalpot dari kendaraan bermotor ini mengandung karbon dioksida serta polutan lain seperti dinitrogen dioksida dan gas metana.
Tiap liter bensin yang digunakan bahkan bisa menyumbang sekitar dua kilogram karbon dioksida ke atmosfer bumi. Bahkan tiap gas polutan mempunyai kemampuan memerangkap panas yang beda-beda. Misalnya, metana yang tak bisa bertahan lama saat berada di udara namun tetap bisa mengikat panas 84 kali lebih banyak.
Penebangan Hutan
Penebangan hutan juga merupakan salah satu penyebab global warming yang terjadi di berbagai belahan dunia untuk kepentingan komersil. Mulai dari produksi kayu untuk bahan baku kertas dan mebel atau bahkan untuk membuka lahan pertanian, perumahan, peternakan bahkan industri.
Pembukaan lahan ini tidak hanya dilakukan dengan menebang hutan, namun tak jarang oknum nakal sengaja melakukan pembakaran hutan agar lebih cepat menggunduli lahan. Kebakaran hutan bisa meningkatkan suhu rata-rata di daerah itu, ini juga menjadi salah satu cara melepaskan lebih banyak karbon dioksida dan polutan lain untuk udara.
Pohon yang besar untuk menyeimbangkan efek rumah kaca dengan menyerap lebih banyak karbon dioksida dan mencegahnya akan diperangkap di atmosfer. Sedangkan tumbuhan bisa mengeluarkan gas oksigen guna membantu menetralkan suhu bumi yang memanas.
Penggunaan Listrik
Pembangkit listrik dengan tenaga minyak bumi ataupun gas alam dan batu bara juga menjadi penghasil emisi gas rumah kaca terbesar kedua usai industri pabrik. Pembakaran batu bara untuk pembangkit listrik ini bisa menghasilkan sekitar 2 miliar ton limbah karbon dioksid tiap tahunnya di Amerika Serikat.
Tenaga listrik yang digunakan dengan borosnya dapat menyumbang sekitar 25% dari total emisi gas rumah kaca di tahun 2019. Alat-alat elektronik di dalam rumah bahkan seperti lemari es dan pendingin ruangan bisa berkontribusi menjadi penyebab pemanasan global.
Perlu diketahui jika gas berfluorinasi atau fluorinated gas biasanya dihasilkan dan mempunyai efek pemanasan sangat kuat. Bahkan sampai 23 ribu kali lebih besar dari co2.
Limbah Pertanian dan Peternakan
Limbah pertanian dan peternakan juga menyumbang dampak terjadinya pemanasan global. Limbah lain yang dihasilkan selain dari deforestasi untuk pembukaan lahan adalah limbah yang dihasilkan dari pupuk dan kotoran hewan.
Napas, kentut dan kotoran hewan ternak khususnya sapi dan kerbau juga menghasilkan gas metana yang termasuk dalam jenis gas penyebab pemanasan global. Tak hanya itu pupuk kompos dari kotoran hewan juga menghasilkan gas dinitrogen oksida n20.
Limbah industri agrikultur juga menyumbang sekitar 10% dari total volume emisi gas.