Haji Lulung Wafat, Ini Perjalanannya dari Pemulung Jadi Pengusaha & Pejabat Sukses
Perjalanan Haji Lulung dari seorang pemulung menjadi pengusaha dan pejabat sukses.
Kabar duka datang dari dunia politik Indonesia. Ketua DPW PPP DKI Jakarta Abraham Lunggana atau lebih dikenal dengan panggilan Haji Lulung menutup usia. Haji Lulung meninggal dunia pada Selasa (14/12) pukul 10.51 WIB di Jakarta.
Kabar tersebut telah dikonfirmasi oleh Sekjen PPP Arwani Thomafi melalui pesan WA. "Innalillahi wa Inna ilaihi rojiun, senior, sahabat dan orang tua kita semua, Haji Lulung meninggal dunia. Kami sangat berduka atas wafatnya Haji Lulung," ujar Arwani di Jakarta, Selasa (14/12/2021).
-
Kapan Lukman Hakim meninggal? Lukman Hakim meninggal di Bonn pada 20 Agustus 1966.
-
Kapan Hasjim Ning lahir? Lahir pada 22 Agustus 1916, Hasjim memang dikenal sebagai pengusaha dengan julukan Raja Mobil Indonesia.
-
Kapan Adipati Lumajang meninggal? Adipati Lumajang, (Putra/Cucu Suropati), meninggal dilereng selatan Gunung Semeru pada tahun 1767.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
-
Apa itu Lenggang? Di samping Pempek yang begitu terkenal dan menjadi ikon dari Kota Palembang ini terdapat satu kuliner bernama Lenggang. Makanan ini hampir mirip seperti Pempek yaitu menggunakan bahan dasar tepung terigu dan olahan daging ikan.
-
Mengapa Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi. Runtuhan tersebut akhirnya membentuk sinkhole atau sumuran, yang dalam bahasa Jawa disebut luweng.
Lebih lanjut Arwani menjelaskan, Haji Lulung menghembuskan napas terakhir usai mengalami gangguan jantung. Sebelumnya, Haji Lulung telah dirawat secara intensif. "Keluarga dan kita semua telah berikhtiar secara maksimal untuk kesembuhan Haji Lulung," ucap Arwani.
Berikut perjalanan Haji Lulung dari seorang pemulung menjadi pengusaha dan pejabat sukses.
Sempat Jadi Pemulung
Putra asli Jakarta ini rupanya termasuk anak yang memiliki hidup sengsara pada masa kecilnya. Sejak kelas 3 SD, Lulung sudah menjadi anak yatim dan bekerja sebagai pemulung demi membantu ibu dan adik-adiknya.
Saat beranjak dewasa, dia lantas mulai usaha menjadi seorang pemulung. Dia tak gentar dalam mengumpulkan kardus, besi hingga barang-barang bekas. Itu semua dilakukannya demi bisa mempertahankan dan menyambung hidup.
©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman
"Saya besar di Tanah Abang sejak menjadi tukang sampah, tukang loak, hingga punya bisnis properti, toko, operator parkir, dan jasa keamanan," kata mendiang Lulung.
Lulung sendiri membantah jika orang menyebutnya preman Tanah Abang. Menurutnya dia berbisnis dengan cara legal. Orang-orang yang menyebutnya preman hanya mereka yang sengaja ingin menjatuhkan dirinya.
"Kalau saya Preman, saya kok bisa memiliki 7.000 karyawan," tandasnya.
Diselamatkan Jawara Betawi
Nasibnya mulai berubah saat terjadi konflik terbuka memperebutkan kekuasaan di Tanah Abang pada tahun 1996. Saat itu, penguasa Tanah Abang Hercules Rozario terlibat bentrok dengan jawara Betawi Bang Ucu alias Muhammad Yusuf. Lulung pun pada waktu itu memilih untuk mendukung Hercules. Sayang, Hercules gagal mempertahankan kekuasaannya di Tanah Abang.
Sebagai pendukung Hercules, Lulung dianggap sebagai penghianat oleh teman-temannya. Semenjak kekalahan dari kubu Hercules, Lulung justru menjadi target utama. Dia juga bahkan dikejar-kejar dan diburu oleh anak buah Bang Ucu. Beruntung nasib baik masih menghampiri Lulung. Bang Ucu yang melihat Lulung memiliki potensi untuk bisa menjadi besar akhirnya berusaha melindunginya.
Akhirnya Lulung pun kembali ke Tanah Abang dan menjadi satu pemain utama. Sebagai bentuk rasa terima kasihnya, setiap bulan Lulung akan selalu memberi setoran kepada Bang Ucu.
Dirikan Perusahaan Jasa Keamanan
Haji Lulung akhirnya mengambil alih kekuasaan Bang Ucu pada tahun 2000. Selain itu, dia juga mampu menguasai usaha perparkiran dan pengamanan di Tanah Abang.
©2016 Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin
Dengan kecerdikannya, Lulung menempuh jalur resmi mendirikan PT. Putrajaya Perkasa. Di mana kemudian berkembang dan secara berturut-turut mendirikan PT. Tujuh Fajar Gemilang dan PT. Satu Komando Nusantara.
Semua perusahaan di bawah pimpinan H Lulung ini bergerak di bidang perpakiran, jasa keamanan dan penagihan utang. Belum berhenti di sana, beberapa tahun kemudian Haji Lulung mendirikan kantor pengacara yang diberi nama Haji Lulung & Associates. Meski begitu, dia tetap rutin mengirim setoran kepada Bang Ucu setiap bulannya.
Dirikan Kantor Advokat
Namanya semakin populer di Tanah Abang. Memiliki berbagai bisnis di sana, Haji Lulung akhirnya membuka kantor advokat yang diberi nama Lunggana advocat & friends. Kantor Advokat tersebut berlokasi di Tanah Abang.
Seorang pekerja membenarkan kantor Advokat tersebut milik haji Lulung. Namun sayangnya tidak ada yang bisa diwawancarai.
"Iya mas ini benar milik H Lulung," kata pekerja itu.
Jadi Wakil Ketua DPRD
Dari sejumlah perusahaan inilah, karier Haji Lulung semakin menanjak. Berbagai jabatan organisasi diembannya. Sebelum terpilih sebagai Ketua DPW PPP DKI Jakarta, Haji Lulung merupakan Ketua DPC PPP Jakarta Pusat.
©2017 Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu
Dia juga dikenal sebagai Ketua Pemuda Panca Marga DKI Jakarta serta Sekretaris Umum Badan Musyawarah (Bamus) Betawi. Dengan modal tersebut, dia lantas mencoba peruntungan dengan menjadi wakil rakyat.
Haji Lulung bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Lulung yang mempunyai karyawan lebih dari 7.000 orang ini akhirnya terpilih menjadi anggota DPRD DKI dan ditugaskan partai untuk menduduki jabatan wakil ketua DPRD.