Himpitan Ekonomi di Balik Aksi Sadis Ibu Gorok Tiga Anak Balitanya
Semua orang tak menyangka MT tega menghabisi nyawa tiga darah dagingnya sendiri.
Rabu (9/12) lalu menjadi hari yang menyakitkan bagi Nofedi Lahagu alias Ama Fina, seorang suami di Dusun II Desa Banua Sibohou, Kecamatan Namohalu Esiwa, Nias Utara. Dia harus kehilangan tiga buah hatinya yang masih balita karena tewas di tangan istrinya sendiri, MT (30).
Aksi sadis MT itu sontak membuat geger wilayah setempat. Semua orang tak menyangka MT tega menghabisi nyawa tiga darah dagingnya sendiri. Kini, tawa dan aksi lucu tiga balita itu tinggal kenangan. MT pun sudah diamankan polisi. Dia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Rampokan Macan dilakukan? Sejarah Rampokan macan dilakukan bertepatan dengan hari raya ketupat.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
Pembunuhan saat Keluarga ke TPS
Nofedi Lahagu, pada Rabu (9/12) pagi bersama anak sulungnya dan orangtuanya pergi ke TPS II Desa Banua Sibohou, untuk memilih bupati dan wakil bupati Nias Utara. Saat itu mereka pamit pada MT yang tinggal di rumah bersama tiga putranya YL (5), SL (4), dan DL (2).
TPS yang mereka datangi jaraknya sekitar 5 Km dari rumah yang didiami Nofedi dan keluarga. Rupanya, ketika suami, anak sulung dan mertuanya pergi, MT melakukan aksi sadis itu. Dia menggorok leher tiga putranya.
"Korban masing-masing berinisial YL (5), SL (4), dan DL (2)," kata Paur Humas Polres Nias, Aiptu Yadsen Hulu, Kamis (10/12).
Pelaku Tidur di Samping Korban
Sekitar pukul 12.00 WIB, Faomambòwò, Setiani, dan SL pulang ke rumah. Sementara Nofedi masih tinggal di TPS.
Saat tiba di rumah sekitar pukul 13.30 WIB, Faomambòwò, Setiani, dan Sefrina melihat YL, SL, dan DL, dalam keadaan dan tidak bergerak berlumur darah. Ada luka gorok di leher mereka. Sementara MT tidur telentang di samping mereka. Sebilah parang ada di sisinya.
Melihat kejadian itu, ketiga saksi kaget dan ketakutan. SL menelepon tetangganya dan memberitahukan kejadian itu. Sekitar pukul 16.00 WIB, Nofedi tiba di rumah dan diberitahu mengenai kejadian itu.
"Sekitar pukul 17.00 WIB, personel Polsek Tuhemberua mendapat informasi telah terjadinya peristiwa pembunuhan itu. Kapolsek Tuhemberua AKP Ibe J Harefa bersama Kasat Reskrim Polres Nias AKP Junisar R Silalahi bersama personelnya langsung menuju tempat kejadian," jelas Paur Humas Polres Nias, Aiptu Yadsen Hulu, Kamis (10/12).
Motif Himpitan Ekonomi
Petugas langsung mengamankan MT dan meminta keterangan dari para saksi. Mereka juga melakukan olah tempat kejadian perkara dan menyita barang bukti berupa sebilah parang.
"Jasad ketiga korban dievakuasi ke RSUD Gunungsitoli untuk dilakukan visum et repertum," sambung Yadsen.
MT sudah diperiksa. Dari pemeriksaan awal itu, diketahui motifnya membunuh anak-anaknya. Polisi juga memeriksa kejiwaan pelaku.
"Pelaku melakukan pembunuhan tersebut karena faktor impitan ekonomi," kata Paur Humas Polres Nias, Aiptu Yadsen Hulu, Kamis (10/12).