Ibu Zaman Sekarang Disebut Beda Banget dengan Ibu Era Dulu, ini Sebabnya

Perbedaan Ibu Zaman Now dan Dulu

Menurut Ustadz Das'ad, para ibu di masa lalu, meskipun tidak memiliki gaji tetap dari suami, tidak memiliki rumah atau mobil dinas, serta tanpa dukungan finansial lainnya, berhasil mendidik anak-anak mereka dengan baik. Bahkan, banyak dari anak-anak tersebut tumbuh menjadi individu yang sukses, termasuk profesi sebagai tentara, polisi, pegawai negeri sipil (ASN), hingga dokter. Semua pencapaian tersebut, menurutnya, diraih tanpa bantuan babysitter atau pembantu. Di sisi lain, ia mengamati bahwa ibu-ibu masa kini, meskipun hanya memiliki satu anak, sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang seharusnya meringankan pekerjaan rumah tangga. Mereka memiliki rumah dinas, mobil dinas, babysitter, dan pembantu yang membantu dalam menjalankan tugas sehari-hari. Namun, dalam kondisi seperti ini, banyak ibu yang justru merasa kesulitan untuk mendidik anak-anak mereka dengan baik.

Deddy Corbuzier, yang menemani Ustadz Das'ad dalam podcast tersebut, tampak sepakat dengan pandangan yang disampaikan. Ia beberapa kali menanggapi dengan kata "betul" dan memberikan dukungan terhadap argumen yang diungkapkan. Menurut keduanya, perbedaan paling signifikan antara ibu-ibu di masa lalu dan sekarang terletak pada prioritas hidup yang telah berubah. Ustadz Das'ad berpendapat bahwa ibu-ibu zaman sekarang cenderung lebih sibuk dengan urusan duniawi, seperti media sosial, ketimbang fokus pada pendidikan anak. Ia mengungkapkan banyak ibu yang terlalu terfokus pada platform seperti TikTok, sehingga perhatian mereka terhadap perkembangan anak menjadi berkurang. Padahal, pendidikan anak memerlukan perhatian penuh dari seorang ibu, terutama di masa-masa penting dalam pertumbuhan mereka.

Ibu Zaman Dahulu Menjadi Teladan

Ustadz Das'ad mengungkapkan banyak ibu di masa lalu, meskipun harus berjuang keras untuk mengurus rumah tangga tanpa bantuan, tetap berhasil mendidik anak-anak mereka dengan baik. Bahkan, tanpa dukungan fasilitas yang memadai, mereka mampu mencetak generasi yang sukses di berbagai sektor, seperti militer, kepolisian, dan pemerintahan. Ia mengatakan ibu-ibu saat ini perlu mengambil pelajaran dari keteladanan ibu-ibu terdahulu. Ustadz Das'ad mengajak para ibu untuk lebih memprioritaskan pendidikan anak-anak daripada sekadar mengejar kesenangan duniawi yang bersifat sementara. Dengan cara ini, diharapkan generasi mendatang akan lebih baik dan mampu menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.

Lebih lanjut, Ustadz Das'ad menegaskan peran seorang ibu sangat krusial dalam membentuk karakter dan kepribadian anak. Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya, sehingga tanggung jawab untuk mendidik anak seharusnya menjadi prioritas utama. Jika seorang ibu terlalu sibuk dengan urusan duniawi, potensi anak-anak untuk berkembang secara optimal dapat terhambat. Dalam podcast yang sama, Deddy Corbuzier juga mengatakan media sosial sering kali membuat orang lupa akan tanggung jawab utama mereka. Ia sependapat dengan Ustadz Das'ad bahwa banyak ibu zaman sekarang lebih memperhatikan media sosial ketimbang mencari cara terbaik untuk mendidik anak.

Ustadz Das'ad berharap agar para ibu di era modern ini dapat lebih bijaksana dalam mengatur waktu dan prioritas antara urusan pribadi dan tanggung jawab sebagai orang tua. Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan tugas utama mendidik generasi penerus yang berkualitas. Sebagai kesimpulan, Ustadz Das'ad mengatakan ibu-ibu di masa lalu bisa menjadi teladan yang baik bagi ibu-ibu masa kini. Meskipun fasilitas hidup semakin modern, tanggung jawab mendidik anak tidak boleh diabaikan. Ibu-ibu zaman sekarang, meskipun memiliki banyak bantuan, tetap harus menjadikan pendidikan anak sebagai prioritas utama dalam kehidupan mereka.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul