Ingin Masuk Jadi Pasukan Merah Dayak, Ini Syaratnya Kata Panglima Jilah
Bagi orang awam yang ingin masuk dan bergabung dengan Pasukan Merah Dayak, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. Baik syarat secara administratif maupun non administratif.
Pasukan Merah Dayak adalah pasukan adat yang mendiami Pulau Kalimantan. Mereka juga bisa dikatakan sebagai pasukan elit dari Suku Dayak.
Oleh karena itu, bagi orang awam yang ingin masuk dan bergabung dengan Pasukan Merah Dayak, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. Baik syarat secara administratif maupun adat.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan? Sisa-sisa kuno bagian bumi yang telah lama hilang ditemukan di Kalimantan. Penemuan lempeng Bumi yang diyakini berusia 120 juta tahun.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan Utara? Lempeng tektonik berumur 120 juta tahun dengan ukuran seperempat dari Samudera Pasifik terungkap berada di Kalimantan Utara setelah sebagian besar bagian kerak Bumi masuk ke dalam lapisan dalam Bumi.
-
Kapan Sambal Bawang menjadi trending? Dilansir merdeka.com dari briliofood.net, Kamis (5/10) berikut di antaranya.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang terjadi pada Desa Wonorejo di Kalimantan Selatan? Di Kalimantan Selatan, ada sebuah desa yang kini telah hilang. Dulu desa itu bernama Wonorejo. Desa tersebut dulunya ditempati oleh orang-orang transmigran yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
-
Apa yang dilakukan Maudy Ayunda di Kalimantan? Lebih Sering Berada di Desa Rumbih Selama di sana, istri Jesse Choi ini lebih sering berada di Desa Rumbih yang terletak sekitar 2 jam perjalanan dengan mobil dari Sintang.
Pemimpin Pasukan Merah Dayak, Panglima Jilah membocorkan apa saja syarat yang harus dipenuhi jika ingin bergabung di Pasukan Merah Dayak. Berikut ulasannya.
Syarat Masuk Pasukan Merah Dayak
©2022 Merdeka.com/youtube.com/AndrewWenn
Panglima Jilah memberikan bocoran syarat-syarat untuk bergabung sebagai Pasukan Merah Dayak. Ada dua syarat yang harus dipenuhi yaitu syarat administratif dan non administratif.
Syarat administratif yaitu KTP, akta lahir, dan beberapa alat adat yang harus dibeli oleh calon anggota. Sedangkan syarat non administratif adalah perihal tujuan bergabung ke Pasukan Merah Dayak.
Seorang tidak boleh bergabung ke pasukan jika hanya untuk gagah-gagahan dan pamer kekuatan saja. Kalau itu yang terjadi, maka Panglima Jilah tidak menganjurkan untuk bergabung.
“Di Pasukan Merah harus ada KTP-nya, harus ada alat-alat adatnya yang harus kalian beli. Administrasinya, jelas atau tidak, tujuannya apa, hanya untuk tenar-tenar, gagah-gagah, atau menjadi preman,” ujar Panglima Jilah.
Pasukan Merah Bertujuan Mendidik
©2022 Merdeka.com/youtube.com/AndrewWenn
Salah satu tujuan Pasukan Merah Dayak adalah untuk mendidik manusia. Manusia dididik dengan adat dan akal budi yang sehat. Harapannya adalah supaya manusia bisa mengerti bagaimana yang baik dan tidak baik
Didikan dari Masukan Merah Dayak tidak pernah jauh dari aturan adat. Adat sangat penting bagi seorang manusia karena mengatur tatanan hidup.
“Adat itu mengatur tatanan hidup supaya kita lebih baik. Kalau tidak ada adat, manusia itu, waduh, kiamat lagi,” ujar Panglima Jilah.
Sejarah Pasukan Merah Dayak
©2022 Merdeka.com/youtube.com/AndrewWenn
Pasukan Merah Dayak terbentuk pada tahun 1995. Pada waktu itu, masyarakat Suku Dayak yang masih kental dan menjunjung tinggi adat istiadat mulai dimasuki oleh agama.
Oleh karena itu, sebagai antisipasi atas dominasi agama di Suku Dayak yang sudah mulai meninggalkan adat, maka dibentuklah Pasukan Merah Dayak untuk menjaga keutuhan adat Dayak.
“Jika kita ini hanya beragama tapi beradatnya tidak ada sama saja. Orang beragama tapi melupakan adat istiadatnya. Sedangkan dia kan dilahirkan sebagai Suku Dayak,” ujar Jilah.
Pesan Panglima Jilah
©2022 Merdeka.com/youtube.com/AndrewWenn
Panglima Jilah sebagai petinggi Pasukan Merah Dayak memberikan pesan kepada masyarakat untuk tetap menjadi orang yang baik.
Ia juga mengatakan untuk tetap berpedoman kepada kabaikan, bukan kejahatan.
“Tetap kita berpedoman kepada kebaikan, jangan punya hati yang jahat. Bertetanggalah bertetangga yang baik. Bersukulah bersuku yang baik, beragamalah beragama yang baik. Bernegaralah bernegara yang baik. Jadi hidup kita ini damai, tenang,” lanjut Jilah.