Ini Cerita Kepedihan Kedua Orangtua Sejoli yang Ditabrak Oleh Oknum TNI
Cerita kepedihan kedua orang tua sejoli yang ditabrak oleh oknum TNI.
Jenazah sepasang kekasih Handi Saputra (18), warga Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut dan Salsabila (14), warga Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung ditemukan di sekitar aliran Sungai Serayu, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (11/12) lalu. Keduanya merupakan korban kecelakaan di Nagreg, Rabu (8/12).
Kedua korban mengalami kecelakaan di Ciaro, Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Korban diketahui ditabrak oleh anggota TNI AD. Tak hanya ditabrak, TNI ini juga diduga membuang jenazah korban.
-
Kapan prajurit TNI tersebut mengalami kecelakaan? Kecelakaan tersebut berlangsung sangat parah, sehingga prajurit itu mengira akan meninggal dalam peristiwa tersebut.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kenapa prajurit TNI mengamankan 'penyusup' tersebut? Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
Peristiwa tersebut menjadi duka mendalam bagi keluarga korban. Terlebih dengan cerita kepedihan orangtua saat mencari korban usai kecelakaan. Lantas bagaimana cerita kepedihan kedua orang tua sejoli yang ditabrak oleh oknum TNI?
Melansir dari akun YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL, Rabu (29/12), simak ulasan informasinya berikut ini.
Status Pelajar SMK
Salah satu korban tabrakan oleh TNI bernama Handi Saputra. Pria berusia 18 tahun rupanya berstatus sebagai pelajar SMK. Namun, tiga hari sebelum kejadian naas tersebut, mendiang sudah mengundurkan diri dari sekolah.
YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL ©2021 Merdeka.com
"Sekolah di mana dulu sekolahnya?," tanya Dedi Mulyadi
"Ini di SMK. Masih sekolah kelas 2," kata ibu mendiang Handi.
"Hah? Jadi Handi itu masih sekolah? Statusnya pelajar SMK," ujar Dedi kaget.
"Cuma tiga hari ke belakang dia menandatangani mengundurkan diri sekolah," jelas ayah korban kecelakaan oleh oknum TNI.
"Dia mundur kenapa sekolahnya?," tanya Dedi.
"Pengin kerja," jawab sang ayah.
"Dia sebelum peristiwa itu, dia mengundurkan diri tiga hari. Mengundurkan diri sebagai pelajar. SMK mana?," papar Dedi.
"Ini di sini, SMK 6 Garut (jurusan) TKJ," kata orang tua mendiang Handi.
"TKJ itu Teknik Komputer dan Jaringan," kata Dedi.
Awal Mula Kejadian
Orangtua mendiang Handi menceritakan awal mula kejadian. Siapa sangka, awalnya keluarga tidak ada yang tahu mendiang pergi ke luar. Mereka baru tahu saat ada kabar jika mendiang Handi mengalami kecelakaan.
YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL ©2021 Merdeka.com
"Ceritanya itu anak bapak samperin pacarnya dari sini naik motor?," tanya Dedi.
"Kalau dari awal mula kejadian tragedi, saya kan kerja di Bandung. Ibunya jam dua biasa berangkat ke pengajian, si adik itu (mendiang) lagi tidur. Jadi enggak ada yang tahu dia pergi ke mana, pergi ke mana gitu," jelas sang ayah.
"Dia pergi. Tahunya dia pergi jam berapa?," tanya Dedi.
"Enggak ada yang tahu. Tahu-tahu ada laporan kakaknya ini (kecelakaan)," kata sang ayah tak bisa meneruskan kata-kata.
"Jam berapa itu ketahuan kejadian?," tanyanya.
"Setengah empat an," jawab sang ibu.
Ibu Korban Keliling Mencari
Mendengar kabar tersebut, ayah korban langsung bergegas pulang dari Bandung. Sedangkan, ibu dan kakak korban mencari di lokasi kejadian. Paman mendiang Salsabila juga ikut mencari sembari membawa mobil ambulan.
YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL ©2021 Merdeka.com
"Itu setengah empat an saya dapat telepon dari anak ini (kakak korban), 'Bapak pulang, si Handi tabrakan'. Dia enggak panjang lebar ngucapin apa-apa," ungkap ayah korban.
"Kalau istri cariin ke Garut, Cicalengka sama anak yang perempuan ke rumah sakit itu. Rumah sakit-rumah sakit sampai jam dua malam. Habis itu pulang jam dua, tidur dan pencarian besok saya lanjutin lagi," jelas orang tua korban.
"Yang cari (korban) ibu? Ibu sama siapa carinya?," tanya Dedi.
"Sama yang dari sana, pamannya (mendiang) Salsabila itu. Bawa ambulan desa sana Ciaro," kata ibu korban.
"Waktu peristiwa itu orang banyak lihat?," tanyanya.
"Oh bukan banyak lagi Pak, banyak yang lihat," kata sang ayah dan keluarga mendiang Handi.
Cari di Puskesmas & RS
Keluarga korban lantas mencari di Puskesmas dan rumah sakit. Mereka juga keliling mencari korban di sekitar wilayah kecelakaan.
YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL ©2021 Merdeka.com
"Ketabrak dari belakang, habis tu terjadilah peristiwa itu. Bapak di sini (rumah), ibu yang cari. Ibu cari di sana, Ibu pergi ke tempat kejadian, kata orang (korban) di bawa ke mana?," tanya Dedi.
"Kata orang dibawa ke Puskesmas Limbangan, enggak ada. Saya lihat di Ali Amin juga enggak ada. Cari lagi ke Lewo, enggak ada juga, sampai ke Malangbong sana. Balik lagi arah Cibatu langsung ke Garut, ke Slamet enggak ada, ke Nur Hayati juga enggak ada. Sampai putar-putar itu," ungkap ibu korban.
"Pokoknya seluruh rumah sakit, seluruh Puskesmas ibu datangin. Sampai jam berapa malam itu?," tanya Dedi.
"Iya, sampai jam dua malam," jawabnya.
"Jadi waktu kejadian itu berarti si Aa sama si Teteh dibawa?," tanya Dedi.
"Iya, (sama) penabrak. Langsung dibawa katanya mau ke rumah sakit," jawab orang tua korban.
Dapat Kabar 10 Hari Kemudian
10 hari setelah kejadian, baru lah keluarga mendapat kabar tentang keberadaan sang anak. Posisi sang anak berada di Banyumas.
"Ibu dapat kabar si Aa posisinya di sungai kapan?," tanya Dedi.
"Itu sudah 10 hari," jawabnya.
"Ibu dapat kabar waktu itu kabarnya apa setelah 8-10 hari itu?," tanya Dedi.
YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL ©2021 Merdeka.com
"Ya itu dari sana warga Banyumas, langsung kan bikin poster-poster setiap hari. Mungkin dia ada nomor HP nya putri saya ini, langsung dari sana di kasih tahu ada dari bajunya, celananya. Nah di situ lah," jelas sang ibu.
"Dapat berita dari sini (poster)," kata sang ayah sembari menunjukkan poster tersebut.
"Si Aa almarhum ditemukan di sungai apa?," tanya Dedi.
"Sungai Serayu," kata orang tua korban.
Video Cerita Kepedihan Orangtua Korban
Kedua korban mengalami kecelakaan di Ciaro, Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Korban diketahui ditabrak oleh anggota TNI AD. Tak hanya ditabrak, TNI ini juga diduga membuang jenazah korban.
Peristiwa tersebut menjadi duka mendalam bagi keluarga korban.