Intermittent Fasting Adalah Diet Puasa, Ketahui Metode & Hal yang Harus Diperhatikan
Intermittent fasting merupakan metode diet dengan cara berpuasa makan dalam beberapa waktu yang sudah ditentukan. Akan tetapi, Anda tetap diperbolehkan mengonsumsi minuman.
Memiliki tubuh yang langsing dan sehat tentu menjadi impian banyak orang. Berbagai cara pun dilakukan untuk memperoleh berat badan impian.
Diet menjadi salah satu upaya yang kerap dilakukan untuk memperoleh berat badan ideal. Ada berbagai macam diet yang populer, salah satunya intermittent fasting atau diet puasa.
-
Apa itu Intermittent Fasting? Intermittent fasting adalah metode penurunan berat badan yang kerap dibicarakan, namun tidak membatasi jenis makanan yang boleh dikonsumsi. Cara ini melibatkan pengaturan pola makan dengan cermat. Banyak yang mendukungnya sebagai cara aman dan sehat untuk mengurangi berat badan berlebihan, sementara ada pula yang meragukannya.
-
Kapan sebaiknya Intermittent Fasting dilakukan? Menurut Dr. Deborah Wexler, seorang ahli metabolisme dari Massachusetts yang dikutip dalam Harvard Health Publishing, ada bukti yang menunjukkan bahwa intermittent fasting dengan membatasi makanan selama 8-10 jam di siang hari efektif untuk menurunkan berat badan.
-
Bagaimana cara mengurangi kalori saat diet dengan Intermittent Fasting? Pola makan ini melibatkan jendela makan terbatas, seperti 16 jam puasa dan 8 jam makan, atau 5 hari makan normal dan 2 hari makan sangat sedikit.
-
Bagaimana cara kerja Intermittent Fasting dalam menurunkan berat badan? Intermittent fasting dapat memengaruhi tubuh dalam beberapa cara yang dapat mendukung penurunan berat badan. Ini termasuk peningkatan kadar norepinefrin, hormon dan neurotransmitter yang meningkatkan metabolisme sepanjang hari. Selain itu, pola makan ini dapat mengurangi kadar insulin, hormon yang berperan dalam regulasi gula darah. Penurunan gula darah dapat meningkatkan pembakaran lemak, yang membantu dalam penurunan berat badan.
-
Mengapa Intermittent Fasting dianggap aman dan efektif? Dalam beberapa penelitian ilmiah, intermittent fasting dikombinasikan dengan gaya hidup sehat telah terbukti aman dan efektif untuk menurunkan berat badan, terutama bagi individu yang memiliki risiko diabetes.
-
Bagaimana cara kerja Intermittent Fasting dalam membantu menurunkan berat badan? Cara kerja diet ini didasari oleh konsep bahwa ketika tubuh dalam keadaan puasa, tingkat insulin menurun. Dengan memperpendek jendela makan, seseorang secara otomatis mengurangi kalori yang dikonsumsi setiap hari.
Intermittent fasting merupakan metode diet dengan cara berpuasa makan dalam beberapa waktu yang sudah ditentukan. Akan tetapi, Anda tetap diperbolehkan mengonsumsi minuman.
Metode diet ini memperbolehkan seseorang untuk mengonsumsi makanan yang disukai. Hal ini karena intermittent fasting lebih berfokus pada pengaturan waktunya.
Untuk mengetahui lebih jelas tentang intermittent fasting, merdeka.com telah merangkum beberapa hal terkait intermittent fasting dari berbagai sumber. Berikut ulasan lengkapnya.
Metode Intermittent Fasting
©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Michal Kowalski
Intermittent fasting diklaim memiliki beberapa manfaat, seperti memperkuat daya tahan tubuh, menyehatkan otak, hingga meningkatkan metabolisme tubuh. Meski demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk klaim manfaat tersebut.
Terdapat beberapa metode yang dapat dipilih untuk menjalankan intermittent fasting. Akan tetapi, ada tiga metode intermittent fasting yang paling umum dilakukan, di antaranya:
Metode 16/8
Metode ini mengharuskan Anda tidak makan selama 16 jam. Misalkan Anda memilih untuk makan di pukul 5 pagi, maka Anda baru diperbolehkan makan lagi di pukul 9 malam.
Metode Eat-Stop-Eat
©Pixabay
Metode ini mengharuskan Anda untuk tidak mengonsumsi makanan sama sekali selama 24 jam dalam beberapa hari per minggu. Misalkan Anda sudah makan pukul 9 pagi, maka Anda baru diperbolehkan makan di keesokan harinya (pada pukul 9 pagi juga).
Metode 5:2
Metode ini mengharuskan Anda untuk mengurangi jumlah konsumsi sampai 25 persen dari jumlah normal. Metode ini dapat Anda lakukan dalam dua hari per minggu saja (tidak harus berurutan). Kemudian untuk lima hari lainnya, Anda dapat mengonsumsi makanan seperti biasa.
Tips Menjalankan Intermittent Fasting
©Istock
Ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan agar bisa konsisten dalam menjalankan intermittent fasting, di antaranya:
1. Pastikan Anda memperbanyak konsumsi air putih agar tidak dehidrasi. Memperbanyak konsumsi air putih akan membuat tubuh lebih mudah melewati periode puasa.
2. Pilihlah periode berhenti makan saat malam hari. Saat waktu tidur akan memudahkan Anda melewati waktu tanpa makan.
3. Pastikan Anda mengiringi intermittent fasting dengan rutin beraktivitas fisik (intensitas sedang atau aktif secara teratur) untuk dilakukan dalam dua atau tiga kali per minggu.
4. Ubah pemikiran Anda. Buat diri Anda yakin bahwa intermittent fasting adalah waktu untuk mengistirahatkan tubuh sejenak dari kegiatan makan.
Beberapa Kondisi Ini yang Tidak Dianjurkan untuk Melakukan Intermittent Fasting
Shutterstock/Subbotina Anna
Meski intermittent fasting dinilai aman, tetapi ada beberapa kondisi medis yang tidak dianjurkan untuk melakukan diet ini. Beberapa kondisi tersebut di antaranya:
1. Seseorang yang mengalami masalah dengan kadar gula darah.
2. Seseorang yang mengidap diabetes.
3. Seseorang yang sedang menjalani masa pengobatan.
4. Seorang wanita yang sedang menjalani program kehamilan.
5. Seseorang yang mengidap tekanan darah rendah.
6. Seseorang yang memiliki indeks massa tubuh di bawah normal.
7. Seorang wanita yang mengalami pendarahan saat menstruasi.
8. Seorang wanita yang sedang hamil atau menyusui.