Cara Efektif Menurunkan Berat Badan dengan Diet Intermittent Fasting
Puasa di luar bulan ramadhan untuk menurunkan berat badan? Coba metode Intermittent Fasting ini untuk badan yang langsing dan sehat!
Diet intermittent fasting (IF) semakin populer di kalangan masyarakat modern sebagai salah satu metode efektif untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan. Intermittent fasting (IF) adalah pola makan yang mengatur waktu makan dan puasa, bukan fokus pada jenis makanan yang dikonsumsi. Konsep ini telah menarik perhatian banyak peneliti dan praktisi kesehatan dalam beberapa tahun terakhir, terutama karena potensinya untuk meningkatkan kesehatan dan menurunkan berat badan.
Ahli saraf Johns Hopkins, Mark Mattson, telah mempelajari puasa intermiten selama 25 tahun. Dia mengatakan tubuh kita telah berevolusi untuk mampu bertahan tanpa makanan selama berjam-jam, atau bahkan beberapa hari atau lebih. Pada zaman prasejarah, sebelum manusia belajar bertani, mereka adalah pemburu yang bertahan dalam jangka waktu lama tanpa makan, karena mereka membutuhkan waktu yang lama untuk berburu binatang dan mengumpulkan kacang-kacangan serta buah beri untuk makan.
-
Kenapa Intermittent Fasting bisa membantu menurunkan berat badan? Dengan memperpendek jendela makan, seseorang secara otomatis mengurangi kalori yang dikonsumsi setiap hari.
-
Kenapa Intermitten fasting efektif untuk menurunkan berat badan? Intermittent fasting dapat memengaruhi tubuh dalam beberapa cara yang dapat mendukung penurunan berat badan. Ini termasuk peningkatan kadar norepinefrin, hormon dan neurotransmitter yang meningkatkan metabolisme sepanjang hari.
-
Bagaimana cara kerja Intermittent Fasting? Cara kerja diet ini didasari oleh konsep bahwa ketika tubuh dalam keadaan puasa, tingkat insulin menurun. Dengan memperpendek jendela makan, seseorang secara otomatis mengurangi kalori yang dikonsumsi setiap hari.
-
Apa manfaat utama dari intermittent fasting? Manfaat dari melakukan intermittent fasting termasuk penurunan berat badan, pembakaran lemak yang lebih efisien, dan peningkatan metabolisme.
-
Bagaimana cara melakukan Intermitten fasting? Metode 16/8 intermittent fasting mengharuskan seseorang untuk makan dalam jangka waktu 8 jam dan berpuasa selama 16 jam sisanya.
-
Apa itu Intermitten fasting? Intermittent fasting adalah metode penurunan berat badan yang kerap dibicarakan, namun tidak membatasi jenis makanan yang boleh dikonsumsi. Cara ini melibatkan pengaturan pola makan dengan cermat.
Kalori ekstra dan aktivitas yang lebih sedikit dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan penyakit lainnya. Studi ilmiah menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat membantu mencegah penyakit ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas panduan lengkap untuk pemula yang ingin mencoba diet intermittent fasting dengan aman dan efektif.
Apa itu Intermittent Fasting?
Intermittent fasting adalah pola makan yang mengatur periode puasa dan periode makan. Metode ini tidak membatasi jenis makanan yang boleh atau tidak boleh dikonsumsi, tetapi lebih kepada waktu makan. Menurut Dr. Jason Fung, seorang ahli nefrologi dan penulis buku tentang puasa, intermittent fasting dapat membantu mengatur hormon yang berperan dalam metabolisme, seperti insulin dan glukagon, sehingga memfasilitasi pembakaran lemak lebih efisien (Fung, 2016).Ada beberapa metode intermittent fasting yang populer, di antaranya adalah:
- Metode 16/8: Dalam metode ini, seseorang berpuasa selama 16 jam dan memiliki jendela makan selama 8 jam. Misalnya, jika seseorang mulai makan pada pukul 12 siang, maka ia akan berhenti makan pada pukul 8 malam.
- Metode 5:2: Makan secara normal selama lima hari dalam seminggu, dan mengurangi asupan kalori menjadi sekitar 500-600 kalori pada dua hari lainnya.
- Eat-Stop-Eat: Metode ini mengharuskan seseorang untuk berpuasa selama 24 jam, sekali atau dua kali seminggu. Misalnya, jika seseorang selesai makan pada pukul 7 malam, ia akan berpuasa hingga pukul 7 malam keesokan harinya.
Manfaat Intermittent Fasting
Penurunan Berat Badan
Dengan membatasi waktu makan, kalori yang dikonsumsi juga cenderung berkurang dan dapat menyebabkan penurunan berat badan. Sebuah meta-analisis yang dipublikasikan dalam Obesity Reviews menemukan bahwa IF (Intermittent Fasting) efektif dalam mengurangi lemak tubuh dan berat badan, dengan hasil yang serupa dengan diet konvensional yang membatasi kalori. Selain itu, puasa juga dapat meningkatkan metabolisme dan membantu pembakaran lemak.
Peningkatan Kesehatan Jantung
Puasa dapat membantu menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol, dan peradangan, yang semuanya merupakan faktor risiko penyakit jantung. Studi yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa intermittent fasting dapat meningkatkan fungsi jantung dengan mengurangi stres oksidatif. Stres oksidatif adalah kondisi di mana terdapat ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh, yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan jaringan, termasuk sel-sel jantung. Intermittent fasting dapat merangsang produksi antioksidan dan mengurangi akumulasi radikal bebas, sehingga dapat melindungi jantung.
Intermittent fasting juga berkontribusi terhadap perbaikan sensitivitas insulin, yang merupakan faktor penting dalam kesehatan jantung. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Cell Metabolism mengindikasikan bahwa puasa intermiten dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar glukosa darah. Sensitivitas insulin yang baik membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung.
Perbaikan Kesehatan Metabolik
IF dapat meningkatkan sensitivitas insulin, menurunkan kadar gula darah, dan mengurangi risiko diabetes tipe 2. Penelitian yang diterbitkan dalam Cell Metabolism menemukan bahwa IF dapat meningkatkan regulasi gula darah dan metabolisme lipid. Kesehatan mikrobiota usus juga dapat terpengaruh oleh intermittent fasting.
Penelitian dalam Nature menunjukkan bahwa IF dapat mengubah komposisi mikrobiota usus, yang berdampak positif pada metabolisme. Perubahan ini dapat meningkatkan kemampuan tubuh dalam mencerna makanan dan menyerap nutrisi, serta mengurangi risiko obesitas dan diabetes. Mikrobiota yang sehat juga berkontribusi pada keseimbangan hormon yang terkait dengan metabolisme dan nafsu makan.
Perbaikan Fungsi Otak
Penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan fungsi otak dengan meningkatkan kadar neurotropik, faktor yang membantu pertumbuhan neuron baru (Mattson et al., 2018). Penelitian di Journal of Neurochemistry menunjukkan bahwa IF dapat meningkatkan fungsi otak dan melindungi terhadap penyakit neurodegeneratif. Penurunan kadar stres oksidatif dan peningkatan produksi protein neurotropik yang diturunkan dari otak (BDNF) juga dikaitkan dengan efek positif ini.
Cara Memulai Diet Intermittent Fasting
Pilih Metode yang Sesuai
Pilihlah metode intermittent fasting yang paling sesuai dengan gaya hidup Anda. Pilihan jendela makan harus mempertimbangkan aktivitas sehari-hari, waktu kerja, serta pola tidur. Penelitian yang dipublikasikan dalam Nutrition and Healthy Aging menyarankan agar individu memilih waktu yang memungkinkan mereka untuk merasa nyaman dan tidak tertekan dalam mengikuti pola makan tersebut. Metode 16/8 adalah pilihan yang populer karena lebih mudah diterapkan. Jika Anda adalah orang yang sering sarapan, metode 16/8 mungkin lebih mudah diterapkan dengan jendela makan dari pukul 8 pagi hingga 4 sore.
Perhatikan Asupan Nutrisi
Meskipun IF tidak membatasi jenis makanan yang bisa dimakan, penting untuk memilih makanan yang sehat dan bergizi selama jendela makan. Penelitian dalam Journal of the American College of Nutrition menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan yang kaya serat, protein, dan lemak sehat dapat membantu menjaga rasa kenyang lebih lama dan mengurangi keinginan untuk ngemil.Beberapa pilihan makanan sehat termasuk:
- Sayuran dan buah-buahan: Kaya serat dan vitamin.
- Protein berkualitas tinggi: Seperti ikan, ayam, telur, atau kacang-kacangan.
- Karbohidrat kompleks: Seperti biji-bijian utuh, kentang, dan quinoa.
- Lemak sehat: Seperti avokad, minyak zaitun, dan kacang-kacangan.
Dengan memilih makanan yang bergizi, Anda tidak hanya mendukung kesehatan tubuh tetapi juga meningkatkan keberhasilan diet IF.
Minum Air yang Cukup
Hidrasi adalah aspek penting dalam diet intermittent fasting. Selama periode puasa, penting untuk minum cukup air untuk mencegah dehidrasi. Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa hidrasi yang baik dapat membantu meningkatkan fungsi metabolisme dan mendukung proses penurunan berat badan. Cobalah untuk mengonsumsi setidaknya 2-3 liter air setiap hari. Teh herbal, kopi tanpa gula, dan kaldu juga dapat menjadi pilihan untuk menjaga asupan cairan selama periode puasa.
Berkonsultasi dengan Ahli Gizi atau Dokter
Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi adalah langkah yang penting sebelum memulai diet intermittent fasting, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu. Mereka dapat memberikan saran yang sesuai dengan kebutuhan dan kesehatan Anda. Menurut International Journal of Obesity, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi, dapat meningkatkan peluang keberhasilan diet dengan pendekatan yang lebih terarah.
meningkatkan peluang keberhasilan diet dengan pendekatan yang lebih terarah.Diet intermittent fasting adalah pendekatan yang menarik untuk meningkatkan kesehatan dan mengelola berat badan. Pemahaman tentang konsep IF, pemilihan jendela waktu yang tepat, dan memperhatikan asupan makanan, individu dapat menjalani pola diet ini dengan lebih mudah. Dengan bimbingan dari ahli gizi atau dokter, Anda dapat memaksimalkan manfaat dari diet intermittent fasting untuk mencapai tujuan yang Anda inginkan. Seiring waktu, Anda akan menyadari bahwa metode ini tidak hanya membantu dalam penurunan berat badan, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.