Penelitian Ungkap Diet Intermittent Fasting Ternyata Bisa Memperlambat Pertumbuhan Rambut
Penelitian mengungkapkan bahwa intermittent fasting ini dapat menghambat pertumbuhan rambut, baik pada tikus maupun manusia.
Diet intermittent fasting semakin populer sebagai metode untuk menurunkan berat badan. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa diet ini dapat memperlambat pertumbuhan rambut. Apa penyebabnya? Menurut laporan dari NY Post pada 14 Desember 2024, meskipun diet ini banyak dipuji karena kemampuannya dalam menurunkan berat badan, mengatur gula darah, dan mengurangi peradangan, ternyata ada efek samping yang tidak diinginkan. Salah satu dampaknya adalah rambut Anda bisa kehilangan volumenya.
Sebuah studi menunjukkan bahwa tikus yang menjalani intermittent fasting dengan membatasi waktu makan tertentu memiliki kesehatan metabolisme yang lebih baik. Namun, pertumbuhan rambut mereka lebih lambat dibandingkan dengan tikus yang diberi akses makanan sepanjang waktu. Intermittent fasting adalah pola makan yang mengatur siklus antara periode makan dan berpuasa dalam jangka waktu tertentu. Ketika penelitian ini diterapkan pada manusia, hasil yang didapatkan pun menunjukkan pola yang serupa.
-
Bagaimana cara kerja Intermittent Fasting? Cara kerja diet ini didasari oleh konsep bahwa ketika tubuh dalam keadaan puasa, tingkat insulin menurun. Dengan memperpendek jendela makan, seseorang secara otomatis mengurangi kalori yang dikonsumsi setiap hari.
-
Kenapa Intermittent Fasting bisa membantu menurunkan berat badan? Dengan memperpendek jendela makan, seseorang secara otomatis mengurangi kalori yang dikonsumsi setiap hari.
-
Bagaimana cara rambut tumbuh lebih cepat? 'Hal ini tergantung oleh berbagai faktor mulai genetik hingga jenis rambut, hormon hingga aksi mekanikal seperti menarik rambut dan stres fisik,' jelas dr. Chan.
-
Apa itu Intermitten fasting? Intermittent fasting adalah metode penurunan berat badan yang kerap dibicarakan, namun tidak membatasi jenis makanan yang boleh dikonsumsi. Cara ini melibatkan pengaturan pola makan dengan cermat.
-
Bagaimana cara mencegah rambut mengembang? Rupanya, salah satu penyebab rambut mengembang ini adalah kurang rutin memotong rambut.
-
Kenapa Intermitten fasting efektif untuk menurunkan berat badan? Intermittent fasting dapat memengaruhi tubuh dalam beberapa cara yang dapat mendukung penurunan berat badan. Ini termasuk peningkatan kadar norepinefrin, hormon dan neurotransmitter yang meningkatkan metabolisme sepanjang hari.
"Kami tidak ingin menakut-nakuti orang agar tidak menjalankan intermittent fasting, karena metode ini dikaitkan dengan banyak manfaat. Hanya saja, penting untuk menyadari bahwa intermittent fasting mungkin memiliki beberapa efek yang tidak diinginkan," ungkap Bing Zhang, penulis studi senior dan ahli biologi sel punca dari Universitas Westlake di Tiongkok. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa intermittent fasting dapat meningkatkan fungsi sel induk yang terdapat dalam darah, usus, jaringan otot, serta kemampuan regenerasi tubuh. Tim Zhang pun berusaha untuk meneliti lebih lanjut mengenai efek puasa ini terhadap sel kulit dan rambut.
Intermittent Fasting dapat Menghambat Pertumbuhan Rambut
Para peneliti yang dipimpin oleh Tim Zhang melakukan percobaan dengan tikus yang dicukur, di mana mereka mengikuti jadwal makan harian yang hanya memberikan akses makanan selama delapan jam. Selama 16 jam sisanya, tikus tersebut harus berpuasa, atau mengikuti pola makan alternatif pada hari-hari tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tikus yang menjalani kedua program intermittent fasting hanya mengalami pertumbuhan rambut kembali sebagian setelah 96 hari. Sementara itu, tikus yang memiliki akses makanan tanpa batas dapat menumbuhkan kembali sebagian besar rambutnya dalam waktu 30 hari. Temuan ini mengejutkan para peneliti.
Tim peneliti tersebut menyimpulkan bahwa puasa secara selektif menghilangkan sel induk folikel rambut (HFSC) yang aktif, di mana aktivitas sel-sel ini merupakan faktor penentu utama dalam proses pertumbuhan rambut. Intermittent fasting memaksa tubuh untuk menggunakan lemak yang tersimpan sebagai sumber energi utama, bukan gula yang berasal dari makanan. Lemak tubuh melepaskan asam lemak bebas yang kemudian memasuki HFSC yang baru diaktifkan. Proses ini akhirnya dapat menyebabkan kerusakan, bahkan kematian sel. Namun, penelitian menunjukkan bahwa dengan mengoleskan vitamin E, yang merupakan antioksidan yang terdapat dalam produk penumbuh rambut, dua kali sehari pada kulit tikus, dapat membantu HFSC bertahan selama masa puasa.
Dampak yang Lebih Ringan terhadap Manusia
Sementara itu, sel-sel puncak kulit yang berada di permukaan tidak terpengaruh oleh intermittent fasting. Peneliti bahkan memberikan apresiasi terhadap kemampuan sel-sel ini dalam menetralkan radikal bebas yang bisa merusak tubuh. Untuk memverifikasi temuan tersebut, para peneliti melaksanakan uji klinis kecil yang melibatkan 49 orang dewasa muda yang sehat. Hasilnya menunjukkan bahwa puasa memiliki dampak yang lebih ringan terhadap pertumbuhan rambut manusia. Mereka yang menjalani puasa selama 18 jam sehari selama 10 hari, sebagai versi ekstrem dari diet ini, mengalami pertumbuhan rambut yang 18 persen lebih lambat dibandingkan dengan mereka yang tidak berpuasa. Agar dapat memastikan hasil ini, penelitian yang lebih besar dan jangka panjang diperlukan. "Populasi manusia sangat heterogen, jadi efeknya mungkin berbeda pada setiap individu," kata Zhang. "Tikus memiliki tingkat metabolisme yang jauh lebih tinggi dibandingkan manusia, sehingga puasa dan perubahan metabolisme memberikan efek yang lebih parah pada HFSC tikus," tambahnya.
Hasil penelitian ini telah dipublikasikan pada hari Jumat di jurnal Cell Press Cell. Para peneliti berencana untuk berkolaborasi dengan rumah sakit setempat guna menyelidiki dampak puasa terhadap proses penyembuhan luka dan regenerasi sel lainnya, serta mengidentifikasi senyawa yang dapat mendukung pertumbuhan rambut selama periode puasa.
Sebelumnya, para ahli medis telah memberikan peringatan bahwa intermittent fasting tidak sesuai untuk semua individu. Sebuah studi besar yang dilakukan pada tahun 2024 menunjukkan bahwa individu yang membatasi waktu makan mereka kurang dari delapan jam per hari memiliki risiko lebih tinggi untuk meninggal akibat penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan mereka yang makan dalam rentang waktu 12 hingga 16 jam.
Dikutip dari kanal Hot Liputan6.com pada Sabtu, 14 Desember 2024, laman Healthline menjelaskan bahwa intermittent fasting adalah metode pengaturan pola makan yang dilakukan dengan cara berpuasa dalam jangka waktu tertentu. Selama periode tersebut, Anda masih diperbolehkan untuk mengonsumsi minuman seperti air putih, kopi, atau teh tanpa tambahan gula.
Metode intermittent fasting mencakup puasa bergantian, puasa berkala seperti diet 5:2, dan pembatasan waktu makan harian. Secara singkat, intermittent fasting adalah suatu pola diet yang mengatur waktu makan, berbeda dengan diet yang umumnya membatasi jumlah atau jenis makanan yang dikonsumsi.