5 Rahasia Diet Intermittent Fasting ala Adrian Maulana, Hasilnya Dijamin Sukses
Cari tahu lima langkah efektif untuk memulai diet intermittent fasting versi Adrian Maulana.
Adrian Maulana, yang saat ini dikenal sebagai seorang ahli di bidang kesehatan dan keuangan membagikan tips mengenai diet intermittent fasting (IF). Diet ini telah ia terapkan selama bertahun-tahun untuk mencapai hasil yang optimal. Dalam penjelasannya, Adrian menekankan betapa pentingnya memahami tujuan dari setiap perubahan gaya hidup yang dilakukan.
"Pertama, kita harus tahu dulu tujuannya apa. Jika tujuan kita jelas, kita bisa mencari informasi yang tepat dan, yang paling penting, melakukan aksinya," ungkap Adrian Maulana kepada Health Liputan6.com dalam sebuah kesempatan.
-
Bagaimana cara kerja Intermittent Fasting? Cara kerja diet ini didasari oleh konsep bahwa ketika tubuh dalam keadaan puasa, tingkat insulin menurun. Dengan memperpendek jendela makan, seseorang secara otomatis mengurangi kalori yang dikonsumsi setiap hari.
-
Kenapa Intermittent Fasting bisa membantu menurunkan berat badan? Dengan memperpendek jendela makan, seseorang secara otomatis mengurangi kalori yang dikonsumsi setiap hari.
-
Bagaimana cara melakukan Intermitten fasting? Metode 16/8 intermittent fasting mengharuskan seseorang untuk makan dalam jangka waktu 8 jam dan berpuasa selama 16 jam sisanya.
-
Apa manfaat utama dari intermittent fasting? Manfaat dari melakukan intermittent fasting termasuk penurunan berat badan, pembakaran lemak yang lebih efisien, dan peningkatan metabolisme.
-
Kenapa Intermitten fasting efektif untuk menurunkan berat badan? Intermittent fasting dapat memengaruhi tubuh dalam beberapa cara yang dapat mendukung penurunan berat badan. Ini termasuk peningkatan kadar norepinefrin, hormon dan neurotransmitter yang meningkatkan metabolisme sepanjang hari.
-
Bagaimana cara diet berhasil? Dengan mengonsumi keenam makanan di atas yang sudah pasti rendah lemak dan karbohidrat, tentunya akan membantu menyukseskan program dietmu. Tak hanya itu saja, gizi yang dibutuhkan oleh tubuh pun tetap terpenuhi. Semangat diet!
Ia juga mengingatkan bahwa puasa dalam konteks intermittent fasting bukan sekadar menahan lapar, tetapi juga memberikan kesempatan bagi tubuh untuk beristirahat. Menurut Adrian, tubuh ibarat mesin yang memerlukan waktu untuk beristirahat agar dapat berfungsi secara optimal.
"Jika mesin mobil terus-menerus dijalankan tanpa henti, tentu akan sering mengalami kerusakan. Begitu juga dengan tubuh kita. Jika kita terus-terusan makan tanpa memberi waktu istirahat, tubuh kita juga akan mengalami masalah kesehatan," tambahnya.
Adrian menekankan pentingnya melakukan tindakan pencegahan untuk menjaga kesehatan, dan intermittent fasting adalah salah satu langkah preventif yang dapat diambil.
Lebih lanjut, dia juga menegaskan pola makan yang sehat memiliki hubungan erat dengan pencegahan berbagai penyakit, seperti obesitas yang sering kali berujung pada masalah kesehatan lebih serius. Dengan memperhatikan pola makan dan menerapkan intermittent fasting, dapat menjaga kesehatan tubuh serta mencegah berbagai penyakit yang mungkin timbul akibat pola hidup tidak sehat.
Langkah Awal Memulai Intermittent Fasting
Bagaimana cara memulai metode Intermittent Fasting (IF) dengan benar? Adrian Maulana memberikan beberapa langkah mudah untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah lima cara yang dapat kamu ikuti:
1. Awali dengan Durasi Puasa yang Singkat
Untuk memulai IF, Adrian merekomendasikan agar kita memulai dengan durasi puasa yang lebih singkat, seperti 12 jam.
"Misalnya, jika Anda makan pada pukul 7 malam, maka Anda baru boleh makan lagi pada pukul 7 pagi keesokan harinya," jelasnya.
Setelah itu, bisa secara bertahap memperpanjang waktu puasa hingga mencapai 18 jam, dengan 6 jam sisanya dialokasikan untuk makan.
Utamakan Kualitas Makanan Dibanding Jumlahnya
Adrian mengingatkan untuk tetap memperhatikan kualitas makanan, meskipun saat menikmati waktu makan.
"Intermittent fasting bukan berarti kita bisa makan apa saja. Pada akhirnya, kita akan dihadapkan pada pilihan untuk memilih makanan yang lebih bernutrisi dan menghindari yang tidak perlu," ujarnya.
Dalam menerapkan pola makan ini, penting untuk selektif dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi. Kualitas nutrisi sangat berpengaruh terhadap kesehatan jangka panjang, sehingga tidak hanya fokus pada waktu makan saja, tetapi juga pada jenis makanan yang kita pilih.
Empat Hal saat Memilih Makanan
Adrian menyoroti empat aspek krusial dalam memilih makanan: sumber makanan, jumlah yang dikonsumsi, metode penyajian, dan waktu saat makanan tersebut dikonsumsi.
"Kita harus makan dengan memperhatikan keseimbangan gizi, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral," ungkapnya.
Ia juga mengingatkan bahwa meskipun nasi merah atau roti gandum lebih bergizi dibandingkan nasi putih atau roti putih, konsumsi berlebihan tetap dapat menimbulkan efek negatif bagi kesehatan. Oleh karena itu, penting ntuk tetap memperhatikan porsi dan kualitas makanan yang kita pilih agar tetap sehat.
Pilihlah Cara Penyajian Makanan yang Bergizi
Adrian juga menekankan betapa pentingnya cara penyajian makanan. Makanan yang dimasak dengan cara direbus atau dikukus jelas lebih sehat dibandingkan dengan yang digoreng atau menggunakan bahan yang mengandung banyak lemak dan minyak.
"Bumbu-bumbu rempah seperti kunyit dan jahe justru sangat baik bagi tubuh," tambahnya.
Oleh karena itu, pemilihan metode memasak yang tepat dapat berpengaruh besar terhadap kesehatan.
Dalam konteks ini, penggunaan rempah-rempah alami tidak hanya menambah cita rasa, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan yang signifikan. Misalnya, kunyit dikenal memiliki sifat anti-inflamasi, sementara jahe dapat membantu pencernaan. Dengan demikian, mengutamakan cara penyajian yang lebih sehat dan memperhatikan bahan-bahan yang digunakan adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan tubuh.
Gabungkan Pola Diet Sesuai dengan Metode IF
Adrian memberikan peringatan agar tidak asal memilih makanan saat jendela makan. Meskipun buah-buahan seperti semangka, mangga, dan melon tergolong sehat, konsumsi yang berlebihan di malam hari tetap dapat berdampak negatif pada hasil diet yang sedang dijalani.
"Jika kita kombinasikan intermittent fasting dengan pola diet yang tepat, Insya Allah hasilnya akan luar biasa," pungkasnya.
Dia menekankan pentingnya memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi. Terutama pada malam hari, walaupun banyak makanan yang dianggap sehat, jika dimakan secara berlebihan bisa mengganggu proses diet.
"Jika kita kombinasikan intermittent fasting dengan pola diet yang tepat, Insya Allah hasilnya akan luar biasa," pungkasnya, menegaskan kembali bahwa keseimbangan dalam pola makan adalah kunci untuk mencapai hasil yang diinginkan.