Isu Reshuffle Kabinet, Nama Tri Risma Mencuat jadi Mensos, Dipepet FX Rudy
Belakangan ini, isu reshuffle kabinet kian menguat.
Isu reshuffle kabinet kian menguat. Sejumlah nama juga mencuat bakal mendapat kursi menteri.
Beredar kabar Presiden Jokowi akan mengganti sekitar 6 menteri. Pos kementerian diduduki kader partai juga bakal berganti.
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Apa tanggapan Jokowi soal rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian.
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
Simak ulasan informasinya berikut ini.
Jokowi Intens Bertemu Relawan
Pembahasan terkait situasi terkini bukan hanya dilakukan Presiden Jokowi bersama Wapres Ma'ruf Amin, Senin (21/12) saja. Kabar menyebutkan, Presiden Joko Widodo kerap melakukan pertemuan dengan para relawan pendukungnya kala Pilpres. Dari pertemuan tersebut, mereka berbagai pandangan dari kondisi politik hingga dorongan agar sang presiden melakukan reshuffle kabinet.
Banyak dari para relawan yang gusar melihat tingkah pola sejumlah menteri yang tidak sesuai dengan visi Presiden. Dari gelagat yang ditangkap relawan, Presiden akan segera melakukan reshuffle sebelum perayaan Natal dan Tahun Baru.
"Saya yakin dalam waktu-waktu sekarang ini presiden lagi pertimbangkan banyak hal untuk segera memutuskan reshuffle," ujar Sekretaris Jenderal Projo, Handoko, kepada merdeka.com pada Minggu kemarin.
©2020 Kris/Biro Pers Sekretariat Presiden
Senada dengan itu, kelompok relawan Jokowi Mania (JoMan) juga melihat kabinet di periode kedua ini tidak tampil dengan maksimal. Banyak dari menteri menteri justru sibuk berbisnis hingga akhirnya terciduk oleh KPK. Terbukti salah satunya yakni Edhy Prabowo ditangkap dalam kasus ekspor benih lobster saat masih menjabat sebagai menteri kelautan dan perikanan.
Ketua JoMan Immanuel Ebenezer menyebut pada pertemuan terakhir, Presiden sudah memberi kode akan segera terjadi reshuffle kabinet. Terlihat juga Presiden Jokowi berkali-kali marah serta menyebut jika nama menteri yang akan direshuffle sudah di atas meja.
"Itu kan bahasa kode dan kita paham itu," ujar Noel, sapaan akrabnya, saat berbincang dengan merdeka.com.
PKB Dengar Kabar 6 Menteri akan Direshuffle
Isu reshuffle kabinet juga sampai ke telinga partai koalisi dan para petinggi partai politik. Salah satunya yaitu Ketua DPP PKB, Faisol Riza. Faisol mengatakan dirinya sudah mendengar kabar ada sekitar 6 posisi yang akan direshuffle oleh Presiden.
"Saya dengar ada 6 posisi (reshuffle)," ujar Faisol Riza saat dikonfirmasi, Senin (21/12).
Meski begitu, jumlah ini tentu bisa mengalami perubahan. Terkait siapa yang akan dicopot, Faisol menyebut kemungkinan menteri yang terkait percepatan vaksinasi dan pemulihan ekonomi.
"Akan ada 2 posisi yang akan diganti juga terkait percepatan vaksinasi dan percepatan pemulihan ekonomi," tandasnya.
Nama FX Hadi Rudyatmo Mencuat
Nama FX Hadi Rudyatmo (Rudy) kini mencuat menjadi salah satu kandidat Menteri Sosial. Kabar ini pertama kali berhembus dari salah seorang pengguna media sosial di Twitter.
Akun Twitter @gus_dibyo menuliskan "Dapat kabar walikota solo Pak Rudi ditelepon dari Istana. Ditawari Jadi Mensos ya pak ? Saya mendukung! Kader asli, tegas dan yang jelas bersih dari korupsi".
Saat dikonfirmasi, Rudy menegaskan hingga saat ini tidak ada telepon dari Istana. Termasuk juga telepon dari kawan lamanya, Presiden Joko Widodo pun tidak ada kontak.
©2019 Merdeka.com/arie sunaryo
“Itu kan kabare Twitter to, yang telepon saya belum kok. Nggak ada telepon. Ndak ada yang menelepon saya,” ujar Rudy kepada wartawan, di sela acara, Jumat (18/12).
Sebelum Rudy, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini juga sempat masuk bursa calon Menteri Sosial. Terkait kabar ini, Risma juga membantah.
Lebih lanjut, Rudy mengutarakan pendapatnya jika memang benar dirinya diminta menjadi Menteri Sosial. Menurutnya, itu menjadi pertimbangan yang panjang.
“Wah itu pertimbangannya masih panjang. Pertimbangannya masih panjang itu antara siap dan tidak to,” katanya.
Ketua DPP PDI Perjuangan Sebut 5 Nama Potensial
Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah menyebut ada 5 nama potensial dari PDIP sebagai calon Menteri Sosial. Kelima nama tersebut adalah Tri Rismaharini, Djarot Saiful Hidayat, Eriko Sotarduga, Sukur Nababan, dan Komarudin Watubun.
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menilai, terdapat satu nama lagi yang menurutnya potensial. Yaitu Wali Kota Solo dan Ketua DPC PDIP Surakarta FX Hadi Rudyatmo.
"Di antara nama-nama di atas mungkin harus tambah satu yaitu FX Rudyatmo Wali Kota Solo," ujar Qodari kepada wartawan, Sabtu (19/12).
Menurutnya, FX Rudyatmo mirip dengan Risma di mana mereka sama-sama kader PDIP yang berhasil menjabat sebagai kepala daerah. Tak hanya itu, jika dibandingkan dengan Risma, Rudy memiliki hubungan personal serta lama dengan Presiden Joko Widodo.
"Dia posisinya mirip dengan Risma, kader lama, kepala daerah yang berhasil. Kelebihan lain dari Pak Rudy dibandingkan dengan Bu Risma adalah punya hubungan personal dan lama dengan Pak Joko," kata dia.
Di antara nama yang disebutkan Basarah, Qodari menilai ada dua kader yang potensial jika agama dan perwakilan suku dikalkulasikan. Namun, semua kembali kepada keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Dan kita tahu bahwa perwakilan suku dan agama itu juga dikalkulasi. Dan dalam konteks suku dan agama itu ya bisa jadi Sukur dan Eriko berpeluang," ucapnya.