Kenalkan Alya Lawindo, Gadis Minang Jadi Guru Ngaji Alquran di Amerika Serikat
Tinggal di Amerika Serikat, justru membuatnya kian teguh pada keyakinan serta budaya milik nenek moyang, tanah Minang. Ia berteguh hati menjadi guru mengaji sejak remaja. Alya juga merupakan gadis yang aktif mengenalkan budaya Minang di Negeri Paman Sam.
Mencari penghidupan di tanah perantauan memang tak mudah. Budaya dan jati diri dari tanah kelahiran bisa perlahan memudar.
Namun, cerita sosok gadis cantik Alya Lawindo tidak demikian. Tinggal di Amerika Serikat, justru membuatnya kian teguh pada keyakinan serta budaya milik nenek moyang, tanah Minang.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Siapa yang bisa menjadi inspirasi bagi kita? "Jadilah seseorang yang memberikan inspirasi kepada orang lain."
-
Kapan seseorang membutuhkan kata-kata inspiratif? Oleh karena itu, kata-kata inspiratif ini sangat cocok dibaca saat seseorang tengah butuh penyemangat hidup.
-
Bagaimana cara mendapatkan inspirasi? Salah satu cara menemukan inspirasi yang paling mudah adalah bertemu dan berdiskusi dengan banyak orang. Saling berbagi dan bertukar pikiran tentu akan membuka wawasan dan juga ide-ide yang unik.
Ia berteguh hati menjadi guru mengaji sejak remaja. Alya juga merupakan gadis yang aktif mengenalkan budaya Minang di Negeri Paman Sam. Berikut ulasan selengkapnya, dilansir dari kanal YouTube VOA Indonesia, Kamis (29/7/21).
Gadis Cantik Jadi Guru Mengaji di AS
Lahir dan tumbuh di Amerika Serikat tak membuat Alya buta hati dengan asal usulnya. Meski masih muda, Alya berpegang teguh pada pendiriannya, menjadi muslim.
Bahkan, gadis cantik yang kini tinggal di Virginia ini rutin mengajarkan anak-anak untuk mengaji secara virtual. Ia mengaku senang dapat melihat anak kecil belajar mengaji.
YouTube VOA Indonesia ©2021 Merdeka.com
"Rasanya senang melihat anak-anak kecil belajar mengaji," terangnya.
Ibunda jadi Inspirasi
Hal ini tak jauh dari pengaruh positif yang dibangun keluarga Alya. Sejak kecil, Alya sering melihat sang ibunda saat mengajar mengaji di suatu lembaga pendidikan agama.
Menginjak remaja, timbul niat dari Alya sendiri untuk mengikuti jejak sang ibunda.
"Apalagi karena bunda dari dulu pernah jadi guru mengaji di madrasah bertahun-tahun. Waktu Alya remaja, Alya berpikir mungkin sudah waktunya untuk mengajari anak apalagi untuk komunitas anak Indonesia di Amerika," terangnya.
YouTube VOA Indonesia ©2021 Merdeka.com
Mendapat Penghargaan
Berkat perhatiannya terhadap anak-anak kecil dan agama Islam, Alya diganjar dengan penghargaan. Pada tahun 2019, Alya diberi penghargaan sebagai relawan muda.
Indonesian Muslim Association in America (Imaam) Center, organisasi yang mengelola madrasah, merasa bangga dengan kiprah Alya di dunia pendidikan dan agama Islam di Amerika Serikat.
Aktif Melestarikan Budaya
Selain mengajarkan baca Alquran bagi anak-anak muslim, Alya juga dikenal sebagai gadis yang aktif melestarikan budaya miliknya sendiri. Alya aktif mengenalkan budaya Minang sejak berusia 6 tahun.
Bersama orang tua, Alya berhasil mendirikan sebuah komunitas bernama 'Rumah Gadang' di Amerika Serikat. Sang ayah menilai, budaya sendiri memang harus diajarkan kepada putra putrinya agar tak lupa dengan jati diri.
YouTube VOA Indonesia ©2021 Merdeka.com
"Itu saya ajarkan semenjak 6 tahun. Ini kalau kami tidak mengajarkan, kita akan kehilangan generasi, mereka kenalnya budaya Amerika saja," terang sang ayah.
"Bila dekat, saling berkunjung. Bila jauh, saling berkabar. Tanda cinta pada ranah Minang, jangan lupakan adat budaya," pesan Alya.