Kisah Dua Hewan Ajaib yang Berbicara dengan Manusia Menjelang Hari Kiamat, Diceritakan oleh Rasulullah
Binatang aneh yang mempu berbicara kepada manusia ini merupakan salah satu tanda-tanda kiamat.
Ketika hari menakutkan yang telah dijanjikan oleh Allah SWT, yaitu hari kiamat, semakin mendekat, tanda-tandanya mulai terlihat.
Di antara berbagai tanda kiamat yang ada, saat ini sudah mulai muncul dan terjadi berulang kali. Salah satu tanda yang dianggap aneh adalah kemunculan binatang yang bisa berbicara dengan manusia.
-
Bagaimana Kiai Ageng Besari menyebarkan Islam? Untuk mendukung misi penyebaran agama Islam yang ia lakukan, Kiai Ageng Besari mendirikan Pondok Pesantren Tegalsari atau Gebang Tinatar.
-
Apa tanda-tanda kematian menurut Islam yang sering disebutkan? Tanda-tanda kematian yang pertama adalah saat 100 hari sebelum kematian seseorang. Biasanya tanda-tanda ini lazimnya setelah masuk waktu Asar. Diceritakan bahwa orang yang sedang dalam masa ini akan merasakan seluruh tubuh menggigil dari ujung rambut sampai ujung kaki.
-
Kapan Kiai Ageng Muhammad Besari wafat? Makam Kiai Ageng Muhammad Besari wafat pada 1773.
-
Bagaimana cara Kyai Ketib Biman menyebarkan Islam? Daerah yang dipilih Kyai Ketib Biman dalam menyebarkan ajaran Islam adalah Jatisari. Letak daerah ini berada di sebelah timur Sungai Bengawan Solo. Sesampainya di tempat ini Kyai Ketib Biman membuka pesantren dan memiliki murid yang sangat banyak.
-
Apa yang dilakukan Kiai Ageng Besari untuk menyebarkan Islam? Untuk mendukung misi penyebaran agama Islam yang ia lakukan, Kiai Ageng Besari mendirikan Pondok Pesantren Tegalsari atau Gebang Tinatar.
-
Apa yang dimaksud dengan kiamat dalam konteks mimpi? Saat kiamat tiba, diyakini bahwa seluruh alam semesta beserta isinya akan hancur tanpa sisa. Tak ada lagi kehidupan di alam semesta jika kiamat terjadi. Maka itu, kiamat menjadi peristiwa yang paling menakutkan bagi makhluk hidup di alam semesta.
Tanda yang tidak biasa ini banyak dijelaskan dalam hadis-hadis Rasulullah SAW. Yang menarik adalah isi percakapan yang dilakukan oleh binatang tersebut.
Sapi Mampu Mengucapkan Kata-kata
Mengutip dari Republika, setelah Shalat Subuh, para sahabat biasanya tidak langsung pergi. Mereka berkumpul melingkar di hadapan Rasulullah SAW untuk mendengarkan pelajaran.
Pada kesempatan itu, Rasulullah menyampaikan materi mengenai pentingnya menghargai hewan sebagai makhluk ciptaan Allah SWT.
Ia menceritakan tentang seekor sapi yang bisa berbicara kepada pemiliknya setelah diperlakukan dengan tidak semestinya. Selain itu, ada juga kisah tentang serigala yang memahami bahasa manusia.
Dalam riwayat Bukhari yang disampaikan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah bercerita tentang seorang pria yang menuntun seekor sapi, lalu tiba-tiba ia menaiki dan memukulnya. Sapi itu pun berkata, "Kami tidak diciptakan untuk ini, melainkan untuk membajak sawah." Para sahabat pun terkejut, "Subhanallah, seekor sapi bisa berbicara." Ketika para sahabat terpesona dengan kisah sapi dan serigala yang mampu berbicara, Rasulullah melanjutkan cerita dengan lebih rinci.
Pada awalnya, sapi itu berjalan dengan normal, namun saat pemiliknya memukul, sapi itu melangkah sangat lambat dan menoleh kepada pemilik yang berada di atas punggungnya sambil berkata, "Kami tidak diciptakan untuk ini (dipukuli), tetapi untuk membajak sawah." Rasulullah menjelaskan maksud dari perkataan sapi tersebut, seolah-olah ia ingin memberitahu pemiliknya bahwa perlakuannya adalah tindakan yang zalim, bukan hanya karena menaikinya, tetapi juga karena menyiksanya.
"Kamu telah memanfaatkan aku untuk sesuatu yang bukan tujuan penciptaanku," ungkapnya.
Rasulullah kemudian menjelaskan bahwa kezaliman adalah tindakan menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya.
Serigala Mengeluarkan Suara
Setelah menceritakan tentang sapi yang bisa berbicara, Rasulullah melanjutkan dengan kisah tentang serigala yang juga memiliki kemampuan berbicara. Dalam cerita tersebut, seekor serigala menyerang domba milik seorang penggembala.
Saat menyadari dombanya sedang dalam bahaya, penggembala yang gagah berani segera mengejar serigala itu. Setelah merasa lelah, serigala tersebut berhenti di hadapan penggembala dan berkata, "Kamu telah menyelamatkan domba ini dariku. Namun, siapa yang akan melindunginya ketika binatang buas datang dan tidak ada penggembala sepertimu?"
Peringatan bagi umat manusia mengenai kedatangan hari kiamat yang semakin mendekat
Rasulullah mengungkapkan bahwa pesan yang disampaikan oleh serigala itu menandakan akan datangnya hari di mana binatang buas akan muncul di masa depan.
Pada hari tersebut, hewan ternak akan dibiarkan berkeliaran, dan binatang buas akan menyerang serta merusak mereka karena tidak ada yang menjaga.
Kejadian serupa juga akan dialami oleh umat manusia saat kiamat tiba. Dalam kitab Dalail an-Nubuwwah, Abu Nu'aim mencatat bahwa insiden ini dialami oleh sahabat bernama Uhban bin Aus.
Seekor serigala menyerang dombanya dan menerkam salah satu domba. Uhban berteriak, dan serigala itu kemudian duduk di atas ekornya. Dengan mengejutkan, serigala tersebut mulai berbicara, "Siapa yang akan menjaganya ketika kamu sedang sibuk? Kamu telah menghalangiku untuk mendapatkan rezeki dari Allah." Uhban menjawab, "Aku hanya bisa menepuk tanganku dan berkata, 'Demi Allah, aku belum pernah melihat sesuatu yang lebih aneh dari ini.'" Peristiwa ini terjadi setelah Nabi Muhammad SAW diangkat sebagai Rasul.
Serigala itu melanjutkan, "Ada yang lebih aneh lagi, seorang utusan Allah di sebuah kota yang ditumbuhi pohon kurma, yang mengajak kepada Allah." Uhban kemudian mendatangi Rasulullah untuk menceritakan pengalamannya. Setelah Rasulullah menjelaskan tentang kekuasaan Allah, Uhban memutuskan untuk memeluk Islam.
Setelah menyampaikan dua kisah tentang binatang yang dapat berbicara dengan manusia, Rasulullah menegaskan bahwa kiamat tidak akan terjadi sampai binatang buas berbicara dengan manusia dalam bahasa mereka. Hal ini pasti akan terjadi, karena Nabi telah menyampaikannya. Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Tontonlah Video yang Kami Rekomendasikan Ini:
Berikut adalah kalimat yang berbeda namun tetap mempertahankan konteks yang sama: Sebuah video yang membahas tentang buruh serabutan yang terancam denda sebesar Rp8 miliar akibat penyalahgunaan sabu dapat disaksikan melalui tautan berikut:
.