Menyerupai Hewan, Enam Gerakan ini Dilarang saat Sholat
Rasulullah SAW melarang umat Muslim untuk meniru perilaku hewan ketika melaksanakan sholat. Berikut adalah beberapa contohnya.
Manusia dilengkapi dengan tubuh yang sempurna serta akal dan pikiran, yang memungkinkannya untuk memahami berbagai hal dan memanfaatkannya dengan bijak. Dengan karunia ini, manusia juga diberikan kemampuan untuk membedakan antara yang baik dan buruk, serta yang memberikan manfaat atau mudharat bagi kehidupan di dunia dan akhirat.
Sebagai makhluk yang beriman kepada Allah Ta'ala, kita seharusnya menyadari betapa mulianya anugerah yang telah diberikan kepada kita. Oleh karena itu, sebaiknya kita tidak meniru perilaku hewan, terutama ketika melaksanakan sholat.
-
Apa itu sholat dalam Islam? Sholat adalah ibadah wajib bagi seluruh umat Islam. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan pengertian sholat adalah doa kepada Allah SWT.
-
Apa saja yang dilarang saat ihram? Berikut berbagai larangan dalam ibadah haji yang harus diperhatikan ketika ihram: 1. Hubungan seksual suami dan istri (jima'): Ketika berada dalam ihram, pasangan suami istri dilarang melakukan hubungan intim atau jimak. Ini bertujuan agar fokus haji tidak terganggu. 2. Ciuman dan bersedap-sedapan (kontak fisik dengan syahwat): Selama ihram, dilarang melakukan ciuman atau kontak fisik dengan syahwat kepada suami atau istri. Tujuannya adalah untuk menjaga kesucian ibadah haji. 3. Masturbasi: Dalam keadaan ihram, seseorang juga dilarang melakukan masturbasi. Hal ini bertujuan agar pikiran kita tetap tunduk dan berfokus pada peribadatan haji. 4. Nikah atau menikahkan: Larangan melakukan pernikahan atau menikahkan diri selama berada dalam ihram, ini dimaksudkan agar perhatian penuh diberikan pada pelaksanaan ibadah haji. 5. Mengenakan parfum: Dalam ihram, dilarang menggunakan parfum atau bau-bauan lain pada tubuh. Tujuannya adalah agar tidak ada lenyapnya berfokus pada ibadah haji. 6. Meminyaki rambut: Mengoleskan minyak atau bahan apa pun pada rambut juga dilarang selama ihram. Hal ini dirancang agar kita tetap tidak terganggu dalam menjalankan ibadah. 7. Mencukur rambut dan bulu di tubuh: Dalam ihram, dilarang mencukur rambut dan bulu di tubuh. Ini termasuk mencukur atau mencabut alis mata. Tujuannya adalah menjaga kebersihan dan penghormatan terhadap proses haji. 8. Memotong kuku: Selama ihram, dilarang memotong kuku. Ini juga termasuk memotong atau merapikan bulu kuku. Hal ini dimaksudkan agar fokus tetap terjaga dan tidak ada gangguan dalam menjalankan ibadah. 9. Menutup kepala: Dalam ihram, dilarang menutup kepala bagi laki-laki. Hal ini demi kesederhanaan dan kesederhanaan yang melekat pada pelaksanaan ibadah haji. 10. Menutup wajah: Dalam ihram, dilarang menutup seluruh wajah termasuk menutupi bagian hidung dan mulut. Tujuannya adalah agar bisa bernapas dan tidak ada gangguan dalam menjalankan ibadah. 11. Mengenakan pakaian berjahit: Dalam ihram, dilarang mengenakan pakaian berjahit. Orang-orang yang melakukan haji harus mengenakan pakaian yang tidak dijahit agar mereka bisa lebih rendah hati dan bersiap untuk melakukan ibadah dengan tulus. 12. Berburu: Selama ihram, berburu hewan juga dilarang. Ini untuk menjaga kebajikan dan penghargaan pada makhluk hidup. 13. Memotong pohon atau mencabut rumput hijau: Larangan ini bertujuan untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan sekitar Masjidil Haram. 14. Berdebat sengit: Selama ihram, dilarang terlibat dalam perdebatan sengit atau pertengkaran. Hal ini untuk menjaga suasana yang harmonis dan khusyuk dalam menjalankan ibadah haji.
-
Bagaimana cara melaksanakan sholat? Berikut ini adalah tuntunan sholat lengkap beserta bacaannya, mulai dari niat hingga salam yang dikutip dari dream.co.id.
-
Apa itu Sholat Sunnah? Sholat sunnah adalah sholat-sholat yang tidak diwajibkan namun dianjurkan sekali untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
-
Bagaimana cara menghindari makruh dalam sholat? Panduan sholat menyarankan untuk menghindari berbagai perbuatan yang dapat mengurangi konsentrasi dan kekhusyukan dalam ibadah.
-
Bagaimana cara sholat sunnah? Melakukan sholat Sunnah merupakan sarana terbaik untuk mendekatkan diri kepadaNya setelah jihad fi sabilillah dan mencari ilmu. Rasulullah selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan sholat sunnah.
Sholat merupakan jembatan penghubung antara seorang hamba dan Tuhannya, sehingga saat melaksanakan sholat, seseorang harus berada dalam keadaan dan posisi yang paling baik dan sempurna.
Dilarang Menyerupai Hewan saat Melaksanakan Sholat
Dikutip dari muslim.or.id, terdapat berbagai dalil sahih yang berasal dari Nabi SAW yang menginstruksikan umatnya untuk tidak menyerupai perilaku hewan saat melaksanakan sholat. Di antara larangan yang ada adalah:
1. Menoleh saat sholat seperti yang dilakukan oleh rubah;
2. Membentangkan tangan saat sujud layaknya binatang buas;
3. Duduk dengan cara yang sama seperti anjing;
4. Melakukan sujud dengan cepat seperti burung gagak saat mematuk;
5. Menuju sujud dari posisi berdiri dengan cara yang mirip menderumnya unta; dan
6. Mengangkat tangan saat salam seperti ekor kuda yang kepanasan.
Larangan-larangan tersebut sangat penting untuk diperhatikan agar sholat kita tidak hanya sah, tetapi juga dilakukan dengan adab yang baik. Dengan mengikuti petunjuk ini, kita diharapkan dapat memperbaiki kualitas ibadah dan menjaga kesopanan dalam berdoa.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam beribadah, ada etika dan tata cara yang harus dipatuhi agar kita dapat lebih dekat kepada Allah SWT.
Larangan saat Sholat dalam Riwayat Lain
Imam Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan An-Nasai rahimahumullah telah meriwayatkan sebuah hadis dari Abdurrahman bin Syibl radhiyallahu 'anhu. Dalam hadis tersebut, dia menyampaikan bahwa Rasulullah SAW melarang tiga hal yang berkaitan dengan tata cara shalat.
Larangan dalam Shalat
Larangan pertama adalah mematuk seperti burung gagak, yang berarti melakukan sujud dengan cepat tanpa khusyuk. Kedua, larangan terhadap posisi hewan buas saat duduk, di mana seseorang membentangkan tangannya saat sujud, mirip dengan posisi hewan buas yang melipat kaki belakang dan meluruskan kaki depan, serta menempelkan lengannya ke lantai.
Ketiga, dilarang bagi seseorang untuk mengkhususkan tempat duduknya seperti unta yang terus-menerus duduk di tempat tertentu, terutama saat berada di tempat sholat.